Viral di Medsos! ASN Diduga Tendang Pelajar di Papua yang Demo Tolak MBG, Ini Kronologinya
Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan seorang aparatur sipil negara (ASN) diduga menendang dan menginjak kaki siswa SMP yang terlibat demo menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nabire, Papua Tengah, Senin (17/2).
Sosok ASN yang menggunakan pakaian dinas itu merupakan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik), Viktor Tebai, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia. Video yang beredar menunjukkan siswa SMP dan SMA yang menggelar demo dikumpulkan di Mapolres Nabire untuk diberi pengarahan dan edukasi.
Netizen mengkritik aksi Viktor, lalu Viktor memberikan klarifikasi atas tindakannya. Berikut kronologi dan klarifikasinya.Â
Kronologi ASN Diduga Tendang Pelajar yang Demo Tolak MBG
Sekretaris Disdik Nabire Viktor Tebai diduga menendang siswa SMP yang terlibat demo menolak MBG di Mapolres Nabire/Foto: Tangkapan Layar
Sejumlah siswa SMP dan SMA di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, menggelar aksi demo program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (17/2). Para pelajar ini kemudian digiring ke Mapolres Nabire untuk diberi pehamanan dan edukasi.
Sesampainya di Mapolres Nabire, para pelajar dikumpulkan dan duduk di pelataran Mapolres Nabire. Terlihat ada beberapa orang berpakaian dinas dan juga perwakilan dari Mapolres Nabire.
Terlihat Viktor berbicara menggunakan pengeras suara. Ia lalu bertanya kepada para siswa yang masih duduk di bangku SMP.
"Ada yang SMP? Yang SMP coba angkat tangan," ujar Viktor.
Kemudian terlihat seorang pelajar mengangkat tangannya. Viktor pun menghampiri pelajar tersebut dan diduga menendang bahu kanan siswa SMP tersebut.
"Ko SMP bawa? Ko datang bawa aspirasi? Belajar yang baik," ujar Viktor, diduga juga menginjak kaki pelajar tersebut.
"Kamu ini masih anak kecil, masih ingusan,"Â ucap Viktor sambil memegang kepala siswa SMP tersebut.
Aksi Viktor itu kemudian menjadi viral di media sosial dan menuai kritik tajam dari banyak netizen.Â
"Ini sih keterlaluan!! Patut di pertanyakan perlakuan dg anak ddik seperti ini. Era sekarang Pendidikan adalah prioritas! bukan sekadar MAKAN," tulis akun @joe***.
"Itulah kenapa pendidikan itu penting, anak ingusan pun punya hak yang sama dengan bapak pejabat. Jangan mau dibodohi pejabat daerah," tulis akun @ray***.
"Terus itu ngapain yang lain nunjuk2 apa tu? Pada ngebiarin itu anak ditendang begitu?" tulis akun @nes***.
Klarifikasi ASN di Nabire: Minta Maaf Telah Menendang Siswa SMP
Siswa SMP dan SMA di Nabire digiring ke Mapolres Nabire usai demo tolak program makan bergizi gratis/Foto: Roylinus Ratumakin/detikcom
Menanggapi aksinya yang terekam dan viral di media sosial, Viktor Tebai buka suara. Ia meminta maaf telah menendang siswa SMP tersebut, dan bermaksud memberikan edukasi tanpa berniat melakukan kekerasan terhadap para pelajar.
"Saya sebagai orang tua di dinas pendidikan yang berlatar belakang guru, dengan karakter saya sebagai orang pedalaman. Pada kejadian tersebut memang saya ada marah dan menasehati," ucap Viktor dalam keterangannya dikutip, Selasa (18/2), dilansir dari detikSulsel.
Viktor menyesalkan aksi siswa yang turun berdemonstrasi yang seharusnya fokus belajar. Di satu sisi, dia merasa iba terhadap siswanya sebagai sesama orang asli Papua.
"Anak-anak yang berhasil diamankan oleh Polres Nabire itu semuanya orang asli Papua, dan mayoritas adalah anak-anak dari pedalaman yang turun untuk bersekolah di Kabupaten Nabire," ucapnya.
Namun, Viktor membantah bahwa dirinya menginjak siswa saat memberikan arahan. Dia menganggap foto dan video yang menampilkan dirinya tidak sesuai dengan konteks yang terjadi di lapangan.
"Karena di foto dan video itu saya tidak berdiri lurus ke bawah baru injak, tapi kaki saya itu saya ada buang ke samping sana. Lalu ujung sepatu itu saya kasih kena seragam anak SMP," ucap Viktor.
"Lalu saya bilang, 'kamu anak-anak SD, SMP, pakai seragam SMP ini, kenapa kamu gabung dengan adek-adek. Terjadi apa-apa nanti itu beban ada di orang tua, guru di sekolah dan lain-lain,' itu kata-kata saya tadi," sambungnya.
Viktor kembali mengaku khilaf dan meminta maaf atas perbuatannya yang diharapkan tidak terulang. Viktor juga memastikan siswa yang demo sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing setelah diberi pemahaman.
"Tindakan kasar yang saya buat itu mungkin salah tempat, waktu, sekali lagi saya mohon maaf. Yang jelas sejumlah pelajar yang melakukan aksi demo tersebut, saya dan ibu kepala dinas memulangkan mereka dengan baik," jelasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!