Kronologi Dokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Pasien saat USG
Seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, berinisial MSFÂ diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien. Berdasarkan penyelidikan polisi, korban diketahui lebih dari satu orang. Kasus ini diduga terjadi pada 2024.Â
Oknum dokter kandungan ini diketahui merupakan lulusan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Universitas Padjajaran (Unpad). Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan ini ramai menjadi perbincangan di berbagai platform media sosial sejak Senin (14/4) sore.
Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut
Penampakan ruangan tempat praktik dokter yang diduga melecehkan pasien di Garut/Foto: Hakim Ghani/detikJabar
Kasus ini pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial X dan Instagram. Dari narasi yang beredar di media sosial, diduga ada seorang dokter kandungan di Garut yang melaakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
Bahkan, terdapat pula video rekaman video CCTV yang memperlihatkan aksi si dokter yang diduga melecehkan pasien saat pasien menjalani pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Di video tersebut, si dokter diduga memegang area dada pasien.
Dilansir dari detikJabar, dari hasil penelusuran polisi diketahui, jika aksi dugaan pelecehan seksual itu berlangsung pada 2024 lalu, tepatnya pada tanggal 20 Juni, di sebuah klinik kesehatan swasta, yang berlokasi di Kecamatan Garut Kota.
Lokasi klinik tersebut, berada di kawasan Pengkolan, Garut. Letaknya tak jauh dari Lapangan Otista, atau Alun-alun Garut. Dokter I, diduga melakukan perbuatan cabul itu saat sedang memeriksa seorang perempuan hamil di ruangannya saat itu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, berdasarkan hasil penyelidikan sementara pihaknya, diketahui jika korban yang saat ini sudah melapor ke Polres Garut berjumlah 2 orang. "Untuk saat ini, korban yang kita dapatkan, atau yang sudah melaporkan, itu ada dua orang," kata Joko, Rabu (16/4), dilansir dari detikJabar.
Joko menjelaskan kedua orang yang melapor merupakan korban dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan Dokter MSF, namun, bukan merupakan korban yang ada di dalam video viral tersebut. "Untuk korban yang ada di dalam video tersebut, kita masih cari untuk dimintai keterangan," katanya.
Sudah Ada Laporan Serupa Sebelumnya
Ilustrasi/Foto: Freepik/freepik
Pengelola klinik, Dewi Sri Fitriani, angkat bicara mengenai kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh dokter kandungan yang sedang viral di media sosial. Berdasarkan penuturan Dewi, jauh sebelum kasus ini ramai diperbicangkan, pihaknya sudah banyak menerima aduan dari pasien terkait dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan dokter MSF.
"Sempat ada keluhan dari pasien," kata Dewi, dilansir dari detikJabar.
Menerima banyak keluhan dari pasien, pihak klinik lalu memasang CCTV di ruang pemeriksaan. Hasilnya, ditemukan fakta jika dokter MSF diduga kuat melakukan aksi pelecehan seksual kepada pasien.
Menurut Dewi, Dokter MSF sudah berdinas sejak tahun 2023 lalu. Namun, saat ini, dipastikan sudah tidak berdinas lagi di klinik tersebut. "Dari tahun ini sudah mulai tidak praktik dan tidak ada praktik khusus di sini. Karena memang beliau juga sudah tidak praktik di rumah sakit manapun di Garut," kata Dewi.
Terkait kejadian ini, pihak klinik mengaku sangat murka dan dirugikan. Tidak hanya mencoreng nama baik klinik, tapi juga mencoreng nama baik dokter, kata Dewi.
"Jujur sangat dirugikan sekali, apalagi bukan hanya klinik saja secara pribadi, tapi kepada seluruh dokter-dokter di Indonesia, karena dengan adanya satu oknum ini jadi mencoreng seolah-olah dokter itu sama," katanya.
Kabar terbaru, Polres Garut telah menangkap dokter MSF.
"Dokter sudah diamankan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan, Selasa (15/4), dilansir dari CNN Indonesia.
Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dokter kandungan di Garut menambah daftar panjang kasus pelecehan yang dilakukan di instansi pelayanan kesehatan. Beberapa hari sebelum kasus ini viral, masyarakat sedang ramai memperbincangkan kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah P (PAP), seorang dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad) terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung, Jawa Barat.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!