Viralkan Pengalaman Alami Catcalling di Gili Trawangan, TikToker Ini Malah Dilaporkan Atas Pencemaran Nama Baik!

Camellia Quinita Ramadhani | Beautynesia
Jumat, 30 Sep 2022 14:30 WIB
Viralkan Pengalaman Terkena Catcalling di Gili Trawangan, Tiktoker Ini Dilaporkan Atas Pencemaran Nama Baik
IlustrasiFoto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Baru-baru ini sebuah video viral tentang pelecehan seksual dan penipuan di area wisata Gili Trawangan tak disangka menimbulkan polemik besar. Bukannya mendapat dukungan dan permintaan maaf dari penanggungjawab terkait, Tiktoker Mia Earliana justru dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik. 

Video viral yang banjir komentar itu dibuat setelah Mia berlibur di Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Agustus silam.

"Catcalling bikin gue emosi sampai sekarang. Bahkan gue sempat kena pelecehan seksual. Gue beneran marah. Gue gak akan kembali lagi ke Gili Trawangan," ungkapnya kesal dalam video pendek berdurasi 2 menit 50 detik di akun Tik Tok @miaearliana.

"Baru nyampai pelabuhan, derek koper itu udah banyak sekali catcalling," tuturnya. Kalimat yang digunakan untuk melecehkan dirinyapun beragam namun tetap dengan gelagat sedang menggodanya.

"Mbak mau ke mana, cantik, cantik. Mbak mau snorkeling gratis gak. Nih saya kasih snorkeling gratis. Mbak minta nomor WhatsApp. Mbak sini mau saya temenin. Mbak mau temenin saya gak," ujarnya menirukan oknum pelaku pelecehan di Gili Trawangan.

Dugaan Catcalling yang Dialami Tiktoker di Gili Trawangan

Woman bondage image blur , stop violence against Women, international women's dayIlustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang

Di sisi lain, Mia merasakan ironi bahwa wisatawan lokal perempuan justru dibuat tidak nyaman oleh sesama warga negara. Sedangkan, wisatawan mancanegara tidak pernah mendapat pelecehan verbal yang sama meskipun memakai busana yang lebih ketat dan terbuka darinya. Sebagai pembanding, Mia menceritakan bahwa ia sering berlibur ke Bali namun tidak pernah sekalipun mendapat pelecehan serupa. 

Di samping itu, masih di periode liburan yang sama, Mia mengaku terkena scam atau penipuan oleh oknum-oknum di Gili Trawangan. Penipuan pertama yang dialaminya adalah diminta untuk membayar kembali biaya penginapan sebesar Rp1,9 juta. Padahal, Mia mengaku telah membayar lewat aplikasi online saat melakukan pemesanan pertama kali.

Penipuan kedua dialaminya saat naik becak atau delman. Ketika menanyakan tarif, ia diberitahu bahwa per orang diharuskan membayar sebesar Rp50 ribu per orang. Namun, Mia terkejut ketika turun dari delman karena tiba-tiba diminta membayar dua kali lipat, yakni Rp100 ribu per orang. 

Gili Trawangan/Foto: Pinterest/ Travel Mad Mom
Gili Trawangan/Foto: Pinterest/ Travel Mad Mom

Hal ketiga menyangkut penetapan harga di Gili Trawangan adalah ketika ia berbelanja di sebuah pasar malam. Ia merasa bahwa harga yang ditetapkan tidak masuk akal baginya. 

"Masuk night market, gue ini lokal yang bule cuma dua. Masa beli ikan dibilang Rp300 ribu seekor. Mereka gak hargain gue dan teman gue sebagai lokal dong itu night market di pasar bukan restoran," keluhnya.  

"Jadi kalau ditanya, jangan salahin pulaunya. Pulaunya memang bagus tapi orangnya yang harusnya berubah," tambah Mia.

Video TikTok Mia soal pengalamannya pun viral. Namun, ia malah dilaporkan ke pihak berwajib. Klik halaman selanjutnya.

Viralkan Pengalaman Terkena Catcalling di Gili Trawangan, Tiktoker Ini Dilaporkan Atas Pencemaran Nama Baik

Young woman showing her denial with NO on her hand

IlustrasiFoto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Melihat unggahan tersebut viral dan banyak dibagikan ulang serta mendulang banyak likes, masyarakat Lombok Utara merasa tersinggung. Tak tanggung-tanggung, Koalisi Advokat Peduli Lombok Utara bahkan dengan mantap mengumpulkan semua bukti untuk melaporkan Mia atas tuduhan mencemarkan nama baik Lombok Utara serta dituduh menyebar informasi palsu dengan tujuan mengundang ujaran kebencian kepada warga Lombok Utara.

Adapun pelaporan ini didasarkan pada dugaan pelanggaran pasal 27 ayat 3 Juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi Elektronik (ITE).

Ilustrasi Tuntutan Hukum/Foto: Pixabay/ Succo
Ilustrasi Tuntutan Hukum/Foto: Pixabay/ Succo

Dilansir dari laman detikTravel, pihak Polda NTB kemudian meminta klarifikasi dari Mia Earliana sebagai terlapor. Bersamaan dengan itu, Polda juga mengumpulkan bukti berupa dokumen-dokumen untuk melanjutkan pengusutan laporan.

"Pokoknya semua dokumen terkait laporan itu akan kami kumpulkan, termasuk itu (video Tik Tok @miaerliana)," terang Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto seperti dikutip dari detikTravel. 

Dikarenakan pro kontra yang timbul akibat unggahan videonya, Mia kemudian memutuskan untuk membatasi video tersebut agar masalah tidak berlarut-larut. Dilansir dari laman detikTravel, Mia telah membuat video klarifikasi yang berisikan permintaan maaf kepada masyarakat Lombok Utara dan meluruskan beberapa hal agar tidak terjadi salah paham. Ia menegaskan bahwa video tersebut dibuat bukan dalam rangka menjelekkan Gili Trawangan, namun hanya membagikan pengalamannya saat berlibur.

Selain itu, Mia mengimbau masyarakat yang tadinya berencana berlibur ke Gili Trawangan untuk tidak khawatir karena pemerintah sedang melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan.

"Dan, sekali lagi buat yang liburan ke sana enggak usah khawatir. Aku, melalui kuasa hukumku, sudah bicara langsung dengan bapak bupati KLU dan telah membicarakan hal ini. Kalian enggak perlu khawatir karena pemerintah daerah sudah mengusut tuntas dan menangani hal ini. Dan pulaunya sebagus itu dan diving spotnya bagus banget," ujar Mia dalam video klarifikasinya.

Mia Earliana/Foto: Tik Tok/@miaearliana
Mia Earliana/Foto: Tik Tok/@miaearliana

Mia berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama bagi pihak-pihak yang berperan dalam menghidupkan pariwisata daerah.

"Aku berterima kasih untuk yang menghubungi aku secara baik-baik dan tidak men-judge dari satu sisi. Terima kasih juga pada Pemerintah Lombok yang cepat dan tanggap langsung mengusut tuntas kejadian ini sehingga ke depan tidak terulang kembali dan turis lokal perempuan menjadi lebih nyaman ketika liburan pulau ke Gili Trawangan," pungkasnya.

Itu tadi seputar kronologi hingga penyelesaian kasus viralnya kisah pelecehan verbal dan penipuan yang dialami Tiktoker Mia Earliana di Gili Trawangan.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE