BILLBOARD
970x250

Jarang Disadari, Ini 5 Bentuk Pelecehan Seksual yang Kerap Dialami Perempuan

Novianty Aulia Anjani | Beautynesia
Jumat, 12 Aug 2022 07:30 WIB
Jarang Disadari, Ini 5 Bentuk Pelecehan Seksual yang Kerap Dialami Perempuan

Seakan tidak ada ruang aman bagi perempuan, tindakan pelecehan seksual masih menjadi momok menakutkan yang kian harinya terus terjadi di segala tempat, baik di ruang publik bahkan di lingkungan terdekat.

Masih sulitnya posisi korban di mata masyarakat membuat banyak dari mereka yang tidak menyadari, bahkan memilih diam dan menanggung sendiri dampak berbahaya akibat perlakuan tersebut. 

Guna melindungi diri dan meningkatkan pemahaman, berikut 5 bentuk pelecehan seksual yang kerap dialami perempuan namun masih jarang disadari.

Catcalling

Seringkali disepelekan, siulan atau yang disebut catcalling ialah sebuah pelecehan seksual.
Catcalling banyak dialami oleh perempuan/Foto:Freepik.com/Seventyfour

Seringkali dialibikan sebagai bentuk pujian, catcalling adalah bentuk pelecehan di ruang publik. Perlakuan tidak senonoh seperti bersiul hingga ucapan berbau seksual dilontarkan oleh pelaku yang berada dalam kelompok kepada korban yang cenderung sedang dalam posisi sendirian. Dilansir dari laman Your Tango, perasaan malu hingga trauma mendalam untuk meninggalkan rumah dapat dialami oleh korban catcalling.

Komentar Merendahkan 

Merendahkan gender, pakaian hingga fisik melalui komentar ialah sebuah pelecehan.
Dikomentari dengan maksud merendahkan/Foto:Freepik.com/Freepik


Bukan lagi disebut guyonan, sebuah komentar dapat menjadi pelecehan seksual ketika konteks yang disampaikan penuh dengan penghinaan secara sensual mulai dari fisik serta yang membuat korban malu akan dirinya sendiri. 

Dalam beberapa kasus, pelecehan ini kerap terjadi dalam dunia kerja, sesuai dengan survey yang dilakukan Independent UK di mana 1 dari 10 perempuan pernah mengalami pelecehan seksual dari mereka yang menjabat lebih tinggi. 

Dikirimkan Gambar Tidak Senonoh

Dikirimkannya pesan serta gambar tidak senonoh merupakan bentuk pelecehan publik melalui digital.
Pesan tidak senonoh ialah bentuk pelecehan/Foto:Freepik.com/Shurkin_son

Larut dalam suasana obrolan sering kali membuat salah satu pihak merasa diizinkan untuk mengirimkan pesan yang lebih intim yang sejatinya menjadi tindak pelecehan seksual di mana menimbulkan tekanan besar untuk korbannya.

Tidak sebatas kerabat, perlakukan tersebut juga dapat diterima dari orang yang tidak dikenal. Disebutkan pada laman Cosmopolitan, hampir setengah dari perempuan berusia 18 hingga 24 tahun menerima intimidasi berupa menerima kiriman gambar berbau seksual dari orang asing di laman media sosial.

Sentuhan yang Disengaja

Tanpa adanya keinginan keduanya, sentuhan yang disengaja ialah sebuah pelecehan.
Menyentuh tanpa ada perizinan keduanya/Foto:Freepik.com/Freepik

Sentuhan fisik akan terasa begitu merendahkan ketika dilakukan tanpa adanya persetujuan dari salah satu pihak. Biasanya dengan sengaja, pelaku menyentuh hingga menempelkan bagian tubuh secara sensual kepada korban.

Menjadi sangat berbahaya ketika sentuhan tersebut diikuti oleh sedikit kekerasan bahkan ancaman dengan tujuan membuat korban merasa tidak mampu dan takut untuk melawan perlakuan tersebut.

Tatapan Tidak Sopan

Menatap orang lain secara sensual juga termasuk pelecehan
Diberikan tatapan sensual/Foto:Freepik.com/Zinkevych

Tidak sebatas verbal serta fisik, perempuan juga kerap mendapatkan pelecehan seksual dalam bentuk isyarat seperti halnya gerak-gerik tubuh, kerlingan mata, atau tatapan sensual setiap kali  korban berlalu-lalang di hadapan pelaku.

Begitu ambigunya pesan dari setiap gerak tubuh membuat korban cenderung tidak mengakui adanya pelecehan visual yang menimpanya, sekalipun perasaan tidak nyaman hingga depresi mulai dirasakan akibat perlakuan tersebut.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE