Viral, Ini Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Berkedok Pengudusan oleh Pendeta di Bogor

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 29 Aug 2022 14:30 WIB
Viral, Ini Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Berkedok Pengudusan oleh Pendeta di Bogor
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/coldsnowstorm

Baru-baru ini ramai di media sosial soal kasus dugaan pelecehan seksual berkedok pengudusan di Bogor. Menurut kesaksian korban, dugaan pelecehan ini sudah terjadi sejak 2009 silam. Kasus ini mulai terungkap ketika pelapor yang juga korban mengalami kecurigaan pada tahun 2019. 

Pelaku, yang merupakan pendeta, diduga melakukan pelecehan seksual dengan modus aksi pengudusan. Kasus ini dibagikan oleh Yoshua Liberty Filio melalui akun @JoLibertyFilio di Twitter pada Jumat (19/8) lalu.

"Halo dear pengguna Twitter, mungkin akhir-akhir ini pada bingung ya gue nge-tweet soal kasus kekerasan seksual terus, karena kasus ini yang ngalamin sahabat-sahabat gue di masa SMA makanya gue sangat pingin bantuin mereka supaya pelaku di adili seadil-adilnya dan jera, jadi gini ceritanya...." tulis akun tersebut.

Yoshua mengungkapkan bahwa ia mendapat cerita dari sahabatnya di masa SMP-SMA yang diduga mengalami pelecehan seksual. Diduga pelaku adalah pendeta di salah satu organisasi gereja ternama di Indonesia

Woman bondage image blur , stop violence against Women, international women's dayIlustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang

"Jadi beberapa waktu yang lalu gue dapet cerita dari sahabat-sahabat lama gue di masa SMP-SMA yang ternyata mengalami pelecehan seksual, sedihnya yang melakukan adalah Pendeta di salah satu organisasi gereja ternama di Indonesia G*d*..." tulisnya.

Kasus ini terungkap melalui Tante S, orangtua sahabat Yoshua, yang kala itu meneleponnya dan mengatakan bahwa ia juga mengalami kekerasan seksual berkedok agama, yakni prosesi kudus yang wajib dilakukan.

"Tante S ini cerita kalo ternyata anak-anaknya dan hampir semua anak perempuan yang ada di perkumpulan gereja itu pernah mengalami kekerasan seksual yang sama, dan modusnya sama dengan mengatakan ini adalah prosesi kudus, dan bawa-bawa nama Tuhan... (kok bisa ya?)..." ungkapnya.

"Jadi dulu jaman SMP-SMA, gue suka ngajak temen-temen nonis buat berdoa di gereja (pas waktu jumaatan gitu, daripada nganggur gajelas kan ye), nah dari ber 4 sampe akhirnya jadi 20 orangan dah tuh..." tambahnya.

Karena semakin banyak yang ikut berdoa dan beribadah, maka pihak gereja mendelegasikan 1 Pengerja gereja (calon pendeta masa praktik) untuk memberikan renungan. Menurut Yoshua, sosok inilah yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual.

Pelaku, yang diberi inisial YB, memanfaatkan kondisi untuk mengelabui menggunakan doktrin-doktrin. Dari informasi yang didapatkan Yoshua, YB meminta dipanggil dengan sebutan 'Papa' oleh para jemaat.

"Nah, terus mulai nih dia ngasih doktrin2 alkitabiah *versi dia*, emang sih awalnya bener yang dia omongin.. tapi ternyata makin hari makin ngaco... YB ini bisa ngambil kepercayaan kita2 dengan dia kotbah menggebu2 (SEMANGAT) dan menempatkan diri dia sebagai sosok Ayah (jadi kayak sok penyayang gitu)..." ungkap Yoshua.

YB pun menjadi sosok yang berkarisma dan dihormati oleh jemaat. Bahkan, mereka akan melakukan apapun yang diminta oleh YB. Hingga akhirnya dugaan pelecehan seksual pun terjadi.

"Singkat cerita, kasus pelecehan ini terjadi, jadi sebelum mulai doa biasanya anakanak cowo ngerapihin karpet sama alat musik dulu, nah menurut keterangan korban di waktu ini YB eksekusi korban2 cewe..."

YB mengatakan bahwa Tuhan berbicara kepadanya, menyuruh anak perempuan di gereja tersebut harus didoakan secara khusus dengan cara dikuduskan sebelum mereka mulai pacaran.

"Nahhh ternyata proses pengkudusan ini agak aneh..., harus sendiri2 kata YB, dan ternyata proses yang dilakuin adalah ciuman kudus (bibir dan lidah saling ketemu) dan memegang2 semua bagian sensitif kewanitaan, bahasa si YB biar kudus dulu....

Karena sahabat2 gue ini ditakut2in "Kalo ga ngelakuin pengkudusan ini kalian ga akan di berkati, ga akan dapet jodoh dll, akhirnya mulai lah mereka satu persatu memberanikan diri ngelakuin ini dengan dasar Ibadah (karena gatau ges)..." papar Yoshua.

A woman's hands in front of her face.Ilustrasi/ Foto: Getty Images/markgoddard

Parahnya lagi, YB selalu mengatasnamakan Tuhan atas aksinya. Menurut Yoshua, kejadian ini terjadi hingga ia lulus kuliah S1 dan hampir lulus S2, sampai akhirnya banyak jemaat yang mulai pergi karena tidak sanggup melakukan apa yang diminta YB.

Kasus ini mulai terungkap ketika YB ingin melancarkan aksinya ke Tante S. Hampir setiap hari Tante S diancam YB dengan mengatakan bahwa ia harus dikuduskan, kalau tidak ia tidak akan diberkati, anak-anaknya tidak dapat jodoh, hingga jatuh sakit dan meninggal dunia. Ketakutan, Tante S pun mengiyakan.

"Tante S belum tau pengkudusan seperti apa ges... nah pas dilakuin pengkudusan syaratnya harus dirumahnya, dan harus gaada orang di rumah, Tante S mulai curiga, sampe akhirnya dilakuin tuh... YB bilang harus di kamar, di kunci dan tutup korden, setelah dilakuin semua itu, si Tante S merem dan berdoa, eh si YB marah teriak "Ibu ga boleh berdoa dalam prosesi ini, responi saya saja!"" tulis Yoshua.

Hingga akhirnya YB melancarkan aksinya dengan menggerayangi tubuh Tante S. Tante S marah dan menyuruh YB pergi dari rumahnya. Karena merasa bingung dan terhina, Tante S butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya ia berani menceritakan ke anak-anaknya. Namun respon anak-anaknya membuatnya kaget.

A teenager protects himself with a hand with the inscription Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu

"Karena kebingungan dan ngerasa hina, Tante S perlu waktu lama buat cerita ke anak2nya, dan akhirnya Tante S ceritain ke anak2 nya, respon anaknya kaget "itu kan prosesi kudus, kita semua pernah juga kok", Tante S kaget dan shock, akhirnya ngasih tau ke anak2nya kalo di agama manapun gaada yang ngajarin kayak gitu, dan anak-anaknya nya pada shock semua," paparnya.

Setelah kejadian tersebut, Tante S kemudian menghubungi Yoshua dan menceritakan semuanya. 

"Dan Tante S konfirm ke semua cewek-cewek yang ikutan doa itu... dan ternyata hampir semuanya ngalamin hal yang sama, yang paling ringan ya secara verbal "Kamu pertama kali kerja, harus buah sulung dari hasil kerja kamu, pilih buah sulung atau mandi sama Papa [YB]," lanjutnya.

Kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib sejak Desember 2021 lalu. Para korban diketahui sangat trauma dan depresi atas kejadian yang dialami tersebut. Hingga saat ini, kasus ini masih belum menemukan titik terang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE