Waspada "Brilliant Jerks", Jenis Karyawan yang Paling Dihindari Netflix

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Selasa, 21 Jan 2025 22:30 WIB
Waspada
Waspada

Kultur kerja dan kebijakan tentunya menjadi penentu kesuksesan perusahaan. Hal ini juga berlaku di Netflix, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi paling sukses di dunia. Melansir HBR, perusahaan ini berhasil mencapai pertumbuhan hingga 600 persen dalam 10 tahun terakhir. Bukan sekedar keberuntungan, salah satu alasan di balik kesuksesan Netflix adalah kebijakan unik, yaitu “No Brilliant Jerks”.

Melansir laman LinkedIn, istilah ini merujuk pada tipe karyawan yang meski sangat cerdas dan berprestasi, sering kali menunjukkan perilaku toksik yang merusak lingkungan kerja. Walaupun terlihat menonjol dalam tim dan berpotensi membawa kemajuan, namun, Netflix menganggap mereka justru akan memberikan beban yang lebih besar dalam perkembangan perusahaan ke depannya.

Lalu apa sih ciri-ciri brilliant jerks? Bagaimana orang-orang ini justru bisa berdampak buruk pada sebuah lingkungan kerja dan komunitas? Simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu Brilliant Jerks?

Ilustrasi Brilliant Jerks/Foto: Freepik.com/DC Studio
Ilustrasi Brilliant Jerks/Foto: Freepik.com/DC Studio

Brilliant jerks, melansir LinkedIn, merupakan individu yang dikenal cerdas, berbakat, dan berprestasi di tempat kerja. Sayangnya, kecemerlangan mereka sering kali diimbangi dengan perilaku yang egois, merendahkan orang lain, atau mengintimidasi rekan kerja.

Mereka sering kali menguasai rapat, mengabaikan ide orang lain, atau bahkan melecehkan rekan kerja secara emosional. Meski mereka memberikan hasil kerja yang luar biasa, dampak negatifnya terhadap kolaborasi dan suasana tim terlalu besar untuk diabaikan.

Ciri-Ciri Brilliant Jerks

Ilustrasi Brilliant Jerks/Foto: Freepik.com/krakenimages.com

Keberadaan para brilliant jerks memang seringkali tak disadari karena tertutup oleh prestasi yang menonjol. Mereka sering kali justru mendapat posisi yang bagus di perusahaan dan dianggap sebagai percontohan untuk karyawan lainnya. Meski demikian, Beauties tetap perlu waspada dengan ciri-ciri brilliant jerks berikut ini:

  • Sikap Superior: Mereka merasa lebih pintar atau lebih penting daripada orang lain di organisasi.
  • Kurangnya Empati: Cenderung tidak peduli terhadap perasaan atau kebutuhan rekan kerja.
  • Mengintimidasi dan Merendahkan: Sering mendominasi diskusi, menolak kritik, atau meremehkan kontribusi orang lain.
  • Sulit Menerima Masukan: Mereka percaya bahwa pandangan mereka adalah yang paling benar, sehingga sulit diajak berkolaborasi.
  • Mengorbankan Tim untuk Prestasi Pribadi: Fokus mereka adalah pencapaian individu, bukan keberhasilan tim.

Melansir Inc, perusahaan besar seperti Netflix sangat menyadari bahwa prestasi yang ditunjukkan oleh para brilliant jerks tidak sepadan dengan “masalah” yang akan muncul di kemudian hari. Mereka dianggap akan melemahkan tim dan pada akhirnya akan merongrong perusahaan itu sendiri.

Kebijakan Netflix: Tidak Ada Ruang untuk Brilliant Jerks

Ilustrasi Brilliant Jerks//Foto: Unsplash.com/freestocks

Netflix secara tegas menolak toleransi terhadap brilliant jerks. Hal ini pernah diungkapkan oleh mantan CEO Netflix, Reed Hastings. Dia menyatakan tidak akan pernah menolerir keberadaan brilliant jerks di perusahaannya.

“Jangan menolerir para brilliant jerks. Efeknya terlalu besar merusak kinerja tim,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari YourSay.

Netflix percaya bahwa meskipun seorang karyawan sangat produktif, jika perilakunya merusak budaya kerja, mereka harus dikeluarkan dari perusahaan. Kebijakan ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan harmoni tim lebih penting daripada performa individu yang luar biasa.

Hasting menyebut bahwa tipe karyawan seperti ini dapat "merusak organisasi dari dalam" jika mereka tidak mendukung nilai-nilai perusahaan dan kerja sama tim. Dengan menyingkirkan brilliant jerks, Netflix menegaskan bahwa budaya kerja yang positif lebih utama daripada bakat individu.

Cara Menghadapi Brilliant Jerks di Lingkungan Kerja

Ilustrasi Brilliant Jerks/Foto: Freepik.com/KamranAydinov

Bagaimanapun, para brilliant jerks ada di mana-mana dan mungkin muncul di lingkungan kerjamu. Menghadapi mereka memang tidak mudah, dan butuh pendekatan yang lebih intens. Melansir laman Professional Leadership Institute, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Berikan Teguran dan Realitas yang Jelas: Jelaskan bagaimana perilaku mereka memengaruhi tim dan organisasi. Buat mereka sadar bahwa sikap tersebut tidak dapat diterima.
  • Coba Coaching Jika Mereka Mau Berubah: Jika mereka menunjukkan keinginan untuk berubah, gunakan pelatihan untuk membantu mereka memperbaiki sikap dan meningkatkan kerja sama tim.
  • Gunakan Review dari Rekan Kerja: Terapkan sistem evaluasi kinerja berbasis tim, seperti 360 review, untuk menilai kontribusi dan sikap karyawan terhadap rekan-rekannya.
  • Berikan Konsekuensi yang Jelas: Jangan berikan bonus, kenaikan gaji, atau penghargaan jika perilaku mereka tidak berubah, meskipun mereka mencapai target kerja.
  • Siapkan Pengganti: Jika perilaku mereka tetap tidak berubah, pastikan memiliki pengganti untuk posisi mereka agar keberlangsungan kerja tidak terganggu.

Brilliant jerks mungkin menghasilkan pekerjaan yang luar biasa, tetapi mereka juga membawa dampak negatif yang besar bagi tim. Netflix dan perusahaan lainnya telah membuktikan bahwa membangun budaya kerja yang sehat lebih penting daripada mempertahankan individu berbakat tetapi toksik.

Selain Netflix, perusahaan seperti Atlassian juga menerapkan kebijakan serupa. Mereka menekankan bahwa bullying atau perilaku merugikan tidak akan ditoleransi, meskipun dilakukan oleh karyawan yang sangat berbakat.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE