3 Hal Menakjubkan yang Terjadi pada Otak saat Mengikuti Diet Mediterania
Makanan yang kita konsumsi memainkan peran penting untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia dan pola makan yang kaya nutrisi, kaya rasa, dan mudah diikuti seperti diet Mediterania membuat pekerjaan tersebut lebih mudah. Sejumlah penelitian mengungkapkan bagaimana pola makan ini dapat bermanfaat bagi kesehatan otak dan suasana hati.
Jadi, apa sebenarnya yang terjadi pada otak ketika kita mengikuti diet Mediterania? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini sebagaimana telah dilansir dari Eating Well.
Diet Mediterania Bermanfaat bagi Otak
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/user17960589 |
Penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat meningkatkan kesehatan otak dengan meningkatkan faktor-faktor seperti memori, mengurangi risiko penurunan kognitif, dan memperbaiki suasana hati. Memasukkan prinsip-prinsip diet Mediterania dapat meningkatkan kecerdasan kita.
Sebuah meta-analisis tahun 2017 yang diterbitkan dalam Advances in Nutrition, menemukan bahwa mereka yang mengikuti pola makan Mediterania memiliki kognisi yang lebih baik.
Selain itu, sebuah penelitian di Journal of American Geriatrics Society pada tahun 2021 menemukan bahwa orang yang memiliki kepatuhan terbesar terhadap diet Mediterania memiliki penurunan risiko terkena demensia sebesar 72 persen dibandingkan dengan mereka yang kepatuhannya paling rendah.
Dalam penelitian yang sama, semakin tinggi skor seseorang pada skala yang mengukur kepatuhan terhadap diet Mediterania, maka otak mereka akan tampak lebih muda atau lebih sehat.
Rekomendasi Makanan Ramah Otak yang Baik untuk Dikonsumsi
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Ada begitu banyak jenis makanan dalam diet Mediterania, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
Prinsip pola makan sehat dapat diterapkan pada semua jenis masakan dan kita tidak perlu hanya mengonsumsi makanan dan hidangan dari negara-negara Mediterania seperti Italia, Spanyol, dan Yunani untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Berikut beberapa makanan penunjang otak yang bisa dicoba disesuaikan dengan rutinitas.
Ikan
![]() Ikan/Foto: Freepik.com/KamranAydinov |
Mengonsumsi dua ekor ikan per minggu dikaitkan dengan penurunan demensia sebesar 10 persen dan risiko penyakit Alzheimer sebesar 30 persen, menurut meta-analisis tahun 2022 oleh Nutrition Reviews. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan yang menyehatkan otak.
Minyak Nabati
![]() Minyak zaitun/Foto: Freepik.com/ecopimstudio |
Minyak nabati seperti minyak zaitun, minyak alpukat, dan minyak kacang mengandung lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung. Menurut penelitian di Nutrition Review tahun 2021, minyak zaitun mengandung komponen antiinflamasi yang tidak hanya berdampak langsung pada otak, tetapi juga berperan dalam kesehatan mikrobioma usus yang juga dapat membantu melindungi otak.
Sayuran Berdaun Hijau
![]() Bayam, sayuran berdaun hijau/Foto: Freepik.com/Racool_studio |
Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan Neurology menemukan bahwa orang yang mengonsumsi sayuran berdaun hijau dalam jumlah tinggi memiliki gejala penyakit Alzheimer paling rendah di otak mereka dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit.
Sayuran hijau seperti bayam, sawi, dan kangkung kaya akan nutrisi, termasuk folat, vitamin A, dan vitamin K yang memiliki sifat antiinflamasi.
Tiram dan Kerang
![]() Tiram/Foto: Freepik.com/Racool_studio |
Sebuah studi tahun 2018 oleh World Journal of Psychiatry yang berupaya mengungkap nutrisi yang terkait dengan kesehatan mental dan otak menemukan bahwa folat, zat besi, magnesium, selenium, dan seng mendapat skor tinggi. Ketika para peneliti mengurutkan berbagai makanan berdasarkan skala tersebut, tiram dan kerang menduduki peringkat teratas.
Buah Beri
![]() Buah beri/Foto: Freepik.com/stolyevych_yuliya |
Buah beri terutama blueberry kaya akan senyawa tanaman yang disebut antosianin yang dapat membantu memperlambat penurunan kognitif serta melindungi dari penyakit Alzheimer dan demensia lainnya dengan mengurangi peradangan, menurut ulasan tahun 2020 oleh Advances in Nutrition.
Yang Tidak dapat Dilakukan Diet Mediterania untuk Otak
Manfaat diet Mediterania untuk otak/Foto: Freepik.com/pvproductions
Kesehatan kognitif, demensia, dan depresi semuanya bersifat multifaktorial. Artinya, banyak variabel seperti gen hingga kebiasaan gaya hidup merupakan faktor risiko penyakit yang memengaruhi otak.
Meskipun menerapkan prinsip diet Mediterania dengan cara yang sesuai dengan budaya dan preferensi sangatlah penting, diet saja bukanlah jawabannya. Terlebih lagi, aspek lain dari gaya hidup Mediterania, seperti ikatan sosial yang kuat, istirahat dan pergerakan teratur, juga penting untuk kesehatan otak.
Memasukkan prinsip-prinsip diet Mediterania mungkin bermanfaat dalam menjaga kesehatan kognitif, mengurangi risiko depresi dan mendukung kesehatan mental kita secara keseluruhan. Dan kabar baiknya, karena prinsip diet bisa diterapkan pada jenis masakan apa pun, banyak sekali cara enak untuk menikmati pola makan tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





