BILLBOARD
970x250

5 Jenis Diet Berkelanjutan untuk Program Penurunan Berat Badan, Pilih yang Sesuai Kebutuhanmu

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Senin, 09 Aug 2021 18:30 WIB
5 Jenis Diet Berkelanjutan untuk Program Penurunan Berat Badan, Pilih yang Sesuai Kebutuhanmu

Rencana diet memiliki kaitan yang erat dengan perubahan pola makan. Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengubah pola makan itu sendiri. Namun, banyaknya rencana diet yang tersedia terkadang malah menyulitkan untuk segera memulai. Terlebih lagi ada keragu-raguan tentang mana diet yang paling cocok, efektif dan berkelanjutan.

Dikutip dari Healthline, disebutkan bahwa beberapa diet bertujuan untuk mengekang nafsu makan dan mengurangi asupan, sementara itu di sisi lain terdapat pula diet yang menyarankan untuk membatasi asupan kalori dan karbohidrat saja. Hingga saat ini, diketahui ada banyak program diet yang menawarkan turut serta manfaat kesehatan di dalamnya.

Apabila saat ini Beauties sedang galau memikirkan rencana diet yang bisa diterapkan. Berikut adalah beberapa rencana diet terbaik berkelanjutkan untuk penurunan berat badan yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan tujuan masing-masing. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Puasa Intermiten

Rencana diet pertama yang bisa dicoba adalah puasa intermiten. Puasa intermiten ini sendiri terbagi atas berbagai metode, mulai dari metode 16:8 yang menerapkan pembatasan asupan kalori hingga 8 jam per hari serta terdapat pula metode 5:2 yang membatasi asupan kalori harian hingga 500-600 kalori selama dua kali per minggu.

Cara kerja puasa intermiten ini yaitu dengan membatasi waktu makan yang secara sederhana dapat mengurangi asupan kalori. Dilansir dari Healthline, disebutkan bahwa dalam tinjauan penelitian, puasa intermiten terbukti dapat menurunkan berat badan 3-8% selama 3 hingga 24 minggu.

Secara kasat mata, perubahan setelah melakukan diet ini bisa dilihat dari berkurangnya lingkar pinggang hingga 4-7%.

Tidak sampai di situ saja, studi lainnya juga menemukan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan pembakaran lemak  dan mempertahankan massa otot.

2. Pola Makan Nabati

Saat mendengar kata nabati dalam diet, tentu Beauties bisa langsung membayangkan bahwa ini erat kaitannya dengan vegetarisme dan veganisme. Ya, diet yang satu ini memang cukup populer. Penerapannya ialah dengan membatasi konsumsi produk hewani. Alasan pembatasan ini cukup beragam, mulai dari kesehatan, etika hingga alasan lingkungan.

Pola makan nabati ini bisa dikatakan sebagai diet vegetarian. Sebagaimana yang diketahui, diet vegetarian ini terdiri dari beberapa jenis. Misalnya saja  jenis flextarian yang lebih menekankan pada pola makan fleksibel serta memperbolehkan konsumsi produk hewani dalam jumlah sedang.

Terkait jenis diet vegetarian ini, bisa langsung disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan diet masing-masing. Kiranya dapat dipilih yang dirasa benar-benar mampu mewujudkan tujuan diet personal yang kamu miliki. Sementara itu, untuk fakta ilmiahnya, sebagaimana yang dikutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa diet nabati efektif untuk menurunkan berat badan.

Sebuah tinjauan dari 12 studi yang melibatkan 1.151 peserta menemukan bahwa orang yang menjalani diet nabati kehilangan rata-rata 2kg lebih berat badannya daripada mereka yang memasukkan produk hewani.

3. Diet Rendah Karbohidrat

Pernah mendengar tentang diet keto dan diet atkins? Kedua jenis diet tersebut merupakan contoh diet rendah karbohidrat. Meskipun sama-sama tergolong dalam diet rendah karbohidrat, pada dasarnya pemberlakuan pembatasan jumlah karbohidrat di masing-masing jenis diet memiliki perbedaan. Misalnya saja jenis diet keto yang melakukan pembatasan jumlah asupan karbohidrat lebih drastis dibanding yang lain.  Diet keto sendiri membatasi makronutrien di bawah 10% dari total kalori.

Secara sederhana, cara kerja dari diet rendah karbohidrat ini menekankan pada pembatasan asupan karbohidrat demi protein dan lemak. Alasannya tidak lain karena protein dapat mengekang nafsu makan, mempertahankan massa otot dan meningkatkan metabolisme.

Keefektifan dari diet ini juga dibuktikan oleh beberapa penelitian, di mana salah satunya adalah penelitian yang melibatkan 68.128 peserta yang berhasil menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat menghasilkan penurunan berat badan yang lebih banyak dibandingkan diet rendah lemak.

4. Diet Paleo

Tidak ketinggalan, diet yang satu ini juga bisa dijadikan salah satu pilihan rencana diet. Cara kerja diet paleo ini ialah dengan menganjurkan makan-makanan utuh, buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Sebaliknya, diet ini membatasi konsumsi makanan olahan, susu dan juga gula.

Sejumlah penelitian juga turut membuktikan bahwa diet paleo dapat membantu penurunan berat badan dan mengurangi lemak perut yang berbahaya.

Salah satu penelitian itu dilakukan dalam bentuk studi selama 3 minggu, melibatkan 14 orang dewasa sehat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mereka yang mengikuti diet paleo kehilangan rata-rata berat badan sekitar 2,3 kilogram dan mengurangi lingkar pinggang kurang lebih 1,5 centimeter.

5. Diet Rendah Lemak

Nama diet yang satu ini tentunya juga sudah tidak asing untuk didengar. Sesuai dengan namanya, diet rendah lemak ini menerapkan pembatasan asupan lemak hingga 30% dari total kalori harian.

Beberapa diet yang sangat rendah lemak bertujuan untuk membatasi konsumsi lemak di bawah 10%. Sama seperti diet-diet sebelumnya yang didukung oleh penelitian, diet rendah lemak ini juga telah dibuktikan secara ilmiah.

Analisis terhadap 33 penelitian yang melibatkan 73.500 peserta menemukan bahwa mereka yang menerapkan diet rendah lemak mendapati perubahan yang kecil namun relevan pada berat badan dan juga lingkar pinggang.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE