5 Mitos dan Fakta Kolesterol yang Beredar di Masyarakat, Nggak Semuanya Buruk
Dari semua komponen yang ada di dalam tubuh kita, kolesterol mungkin salah satu yang paling terkenal. Kolesterol sendiri merupakan zat lilin seperti lemak yang ditemukan di semua sel di tubuh.Â
Kadar kolesterol dalam tubuh bisa naik dan turun. Biasanya, orang yang memiliki kelainan gen produksi kolesterol dan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol secara berlebih lebih sering mengalami kenaikan kolesterol. Kondisi ini tentu berbahaya untuk tubuh karena dapat memicu berbagai penyakit serius. Terlebih, ada banyak mitos tentang kolesterol yang beredar di masyarakat.Â
Nah, apa saja mitos kolesterol? Bagaimana fakta sebenarnya? Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), baca ulasan berikut sampai habis, ya!
Mitos: Semua Kolesterol Tidak Baik untuk Tubuh
![]() kadar kolesterol/Foto: pexels.com/PhotoMIX Company |
Â
Salah satu mitos kolesterol yang banyak beredar di masyarakat adalah semua kolesterol itu tidak baik untuk tubuh. Faktanya, ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk kesehatan tubuh, seperti high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.Â
HDL ini berfungsi untuk membawa kembali kolesterol ke hati untuk dibuang dari tubuh. Kadar kolesterol HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko kamu terkena penyakit jantung dan stroke.Â
Sementara itu, ada juga kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan di dinding pembuluh darah sehingga memicu penyakit serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk mengurangi atau menghindari makanan yang dapat memicu kadar LDL meningkat.
Mitos: Gejala Akan Muncul Saat Kolesterol Tinggi
Ilustrasi gejala kolesterol/ Foto: Freepik.com/jcomp
Beauties, perlu diketahui bahwa tidak semua penyakit akan menunjukkan gejala tertentu. Beberapa di antaranya bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala baru muncul ketika penyakit sudah semakin parah. Salah satunya adalah kolesterol.Â
Ya, faktanya ketika kadar kolesterol dalam tubuh tinggi, sering kali tidak menunjukkan gejala apapun. Kamu akan mengetahuinya ketika sudah mengalami serangan jantung atau stroke. Itulah mengapa, sangat penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin, setidaknya lima tahun setelah berusia 20 tahun.Â
Mitos: Tidak Ada Hal yang Bisa Dilakukan Saat Kadar Kolesterol Tinggi
![]() Makan sehat/Foto: pexels.com/The Lazy Artist Gallery |
Faktanya, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dan menjaganya agar tetap berada dalam kisaran yang sehat. Beberapa di antaranya adalah rutin memeriksa kadar kolesterol, setidaknya setiap lima tahun sekali, mengonsumsi makanan sehat, membatasi makanan tinggi lemak jenuh, dan rutin berolahraga.Â
Tak hanya itu saja, kamu juga bisa berhenti merokok dan menjauhi asap rokok, serta mencari tahu riwayat kesehatan keluarga terdekat, apakah ada yang memiliki kolesterol tinggi. Jika ada, maka kamu bisa lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan tubuh.Â
Mitos: Kolesterol Tidak Butuh Obat, Cukup Makan Sehat dan Olahraga Saja
Seseorang tetap membutuhkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi (Fakta kolesterol/Foto: pexels.com/Karolina Grabowska)
Jika kamu berpikiran makan sehat dan rutin berolahraga saja bisa menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, maka kamu harus mengubah pemikiran tersebut. Sebab, fakta kolesterol yang sebenarnya adalah meskipun banyak orang yang memiliki kadar kolesterol yang sehat dengan makan makanan yang sehat dan rutin berolahraga, beberapa orang juga membutuhkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi.Â
Terlebih, jika orang tersebut memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, diabetes, dan termasuk kategori orang dengan kolesterol yang sangat tinggi, serta berpotensi tinggi terkena penyakit kardiovaskular.Â
Mitos: Kolesterol Tinggi Hanya Dialami Orang Gemuk
![]() Kolesterol/Foto: pexels.com/SHVETS production |
Melansir dari Medical News Today, kadar kolesterol yang tinggi tidak memandang apakah orang tersebut memiliki berat badan yang normal atau kelebihan berat badan. Hal ini dikarenakan, kolesterol tidak hanya dipengaruhi oleh berat badan saja. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol, seperti pola makan, olahraga, usia, kebiasaan tidur, genetik, usia, fungsi tiroid, dan pengobatan.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


