5 Terapi yang Bisa Atasi Gangguan Tidur

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Senin, 21 Apr 2025 18:15 WIB
Terapi Kontrol Stimulus
Terapi Kontrol Stimulus/Foto: Freepik

Beauties, apakah kamu sering merasa sulit tidur atau bahkan terjaga sepanjang malam? Gangguan tidur seperti insomnia memang bisa mengganggu aktivitas harian dan menurunkan kualitas hidup. Namun, jangan khawatir! Ada berbagai terapi yang bisa atasi gangguan tidur dan membantu kamu mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, penting untuk memahami bahwa insomnia adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan tidur setidaknya tiga malam per minggu selama tiga bulan atau lebih. Hal ini sering kali berkaitan dengan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, meskipun dalam beberapa kasus bisa disebabkan oleh kondisi fisik tertentu.

Berikut ini beberapa terapi yang bisa kamu pertimbangkan untuk mengatasi gangguan tidur dilansir dari CNN Indonesia.

Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia (CBT-I)

Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia (CBT-I)/Foto: Freepik

CBT-I adalah pendekatan yang dirancang khusus untuk mengatasi insomnia. Terapi ini melibatkan teknik seperti pembatasan tidur dan kontrol stimulus untuk meningkatkan efisiensi tidur dan mengasosiasikan tempat tidur dengan isyarat tidur. 

Selain itu, CBT-I juga mencakup edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik dan strategi kognitif untuk mengatasi pikiran yang mengganggu tidur. Penelitian selama lebih dari tiga dekade telah menunjukkan efektivitas CBT-I dalam meningkatkan kualitas tidur bagi penderita insomnia kronis. 

Terapi Relaksasi

Terapi Relaksasi/Foto: Freepik

Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan relaksasi otot progresif dapat membantu mengurangi ketegangan dan kecemasan yang sering menjadi penyebab gangguan tidur. Dengan mempraktekkan teknik-teknik ini secara rutin sebelum tidur, kamu dapat menciptakan suasana yang lebih tenang dan kondusif untuk istirahat.

Terapi Kontrol Stimulus

Terapi Kontrol Stimulus/Foto: Freepik

Terapi ini bertujuan untuk mengasosiasikan tempat tidur hanya dengan tidur dan aktivitas intim, bukan dengan aktivitas lain seperti menonton TV atau bekerja. Dengan demikian, tubuh dan pikiran kamu akan terbiasa bahwa saat berada di tempat tidur, itu adalah waktu untuk tidur.

Terapi Pembatasan Tidur

Terapi Pembatasan Tidur/Foto: Freepik

Meskipun terdengar kontradiktif, mengurangi waktu yang dihabiskan di tempat tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Dengan membatasi waktu tidur, kamu dapat meningkatkan "tekanan tidur" yang membuat kamu lebih mudah tertidur dan tidur lebih nyenyak. Namun, terapi ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan.

Terapi Higiene Tidur

Terapi Higiene Tidur/Foto: Freepik

Higiene tidur mengacu pada kebiasaan dan rutinitas yang mendukung tidur yang sehat. Pertama, jaga konsistensi waktu tidur dan bangun. Tidur dan bangunlah di jam yang sama setiap hari. Ini membantu tubuh memiliki ritme tidur yang teratur.

Selanjutnya, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Pastikan kamar gelap, tenang, dan sejuk. Suasana ini membuat tidur lebih nyenyak.

Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur. Kedua zat ini bisa mengganggu pola tidur. Terakhir, batasi penggunaan gadget. Cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin yang membuat kamu jadi sulit tidur. 

Beauties, jangan biarkan gangguan tidur menguasai hidupmu. Mulailah terapkan terapi gangguan tidur yang sesuai dan rasakan perbedaannya. Selamat mencoba dan semoga tidurmu nyenyak!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.