6 Mitos tentang Kebugaran dan Diet yang Tidak Perlu Dipercayai
Di dalam dunia kebugaran dan diet, ada begitu banyak mitos keliru yang beredar di masyarakat. Karena itu, banyak orang yang melakukan tren latihan dan diet yang sebenarnya jauh dari maksud yang diinginkan.Â
Melansir dari Times of India, berikut di bawah ini terdapat beberapa mitos tentang kebugaran dan diet yang tidak perlu dipercayai. Simak!
1. Mitos: Angkat Beban Membuat Perempuan Berotot
Ilustrasi angkat beban/Foto: Freepik.com/freepik
Mungkin banyak perempuan yang beranggapan bahwa melakukan latihan angkat beban bisa membuat berotot, sehingga menjauhinya. Padahal faktanya, perempuan tidak memiliki cukup testosteron untuk memiliki otot besar seperti binaragawan, kecuali mengikuti rencana latihan dan diet yang ekstrim.Â
Kenyataan yang sebenarnya, latihan angkat beban dapat membantu membangun otot ramping, membakar lemak, dan membuat bentuk tubuh yang kencang.
2. Mitos: Semakin Lama Berolahraga Semakin Baik
Ilustrasi setelah berolahraga/Foto: Freepik.com/jcomp
Menghabiskan waktu yang lama untuk berolahraga tentu tidak baik. Karena olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, kehilangan otot, dan meningkatkan hormon stres (seperti kortisol), yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.Â
3. Mitos: Gerakan Crunch Bisa Membuat Perut Six-Pack
Ilustrasi gerakan crunch/Foto: Freepik.com/tonodiaz
Gerakan crunch saja tidak cukup untuk membuat perut six-pack. Meskipun sering melakukan gerakan crunch, jika ada lemak berlebih yang menutupi otot, maka otot tersebut tidak akan terlihat. Karena untuk mendapatkan perut six-pack, perlu menggabungkan latihan perut dengan diet yang baik dan istirahat yang cukup.Â
4. Mitos: Berkeringat Banyak Saat Berolahraga Bisa Menurunkan Berat Badan
Ilustrasi menyeka keringat setelah berolahraga/Foto: Freepik.com/freepik
Perlu diketahui, keringat yang keluar bukan tanda banyaknya kalori yang terbakar. Namun respons tubuh untuk mendinginkan diri. Sebagian orang memang berkeringat lebih banyak daripada yang lain karena faktor genetik atau suhu ruangan.Â
Daripada berfokus pada keringat, lebih baik ukurlah efektivitas olahraga dengan melacak kemajuan dalam kekuatan, daya tahan, dan tingkat kebugaran secara keseluruhan.Â
5. Mitos: Melewatkan Makan Bisa Menurunkan Berat Badan
Ilustrasi malas makan/Foto: Freepik.com/freepik
Jangan mengira dengan melewatkan makan, terutama sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Tentu yang terjadi sebaliknya.
Karena ketika tubuh kekurangan makanan dalam jangka waktu lama, tubuh akan masuk ke mode bertahan hidup, memperlambat metabolisme, dan meningkatkan rasa lapar. Hal ini tentu bisa menyebabkan makan secara berlebihan setelahnya, sehingga bisa mengakibatkan kenaikan berat badan.Â
Cara terbaik adalah mengonsumsi makanan seimbang dengan protein, lemak sehat, dan serat untuk menahan rasa lapar dan menjaga metabolisme tetap stabil.
6. Mitos: Karbohidrat Membuat Tubuh Gemuk
Ilustrasi makanan yang mengandung karbohidrat/Foto: Freepik.com/freepik
Karbohidrat sering mendapat reputasi buruk, sehingga dihindari. Padahal karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh. Menghentikan asupan karbohidrat dapat menyebabkan kelelahan, keinginan makan, dan bahkan kenaikan berat badan karena makan berlebihan nantinya.Â
Masalah yang sebenarnya terdapat pada karbohidrat olahan seperti roti putih dan camilan manis. Sebaiknya, konsumsi biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran untuk energi stabil dan metabolisme yang sehat.Â
Nah Beauties, itu dia mitos tentang kebugaran dan diet yang tidak boleh kamu percaya lagi. Siap untuk diterapkan?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!