Baru Pensiun Menjelang Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Ungkap Rahasia Panjang Umur dan Aktif Lebih Lama

Rata-rata orang di seluruh dunia memutuskan pensiun bekerja di usia 60-an tahun, berdasarkan data Madison Trust. Dengan umur yang tak lagi muda, hal utama yang diinginkan oleh para lansia biasanya adalah beristirahat, melepaskan diri dari beban, serta menikmati waktu bersama orang yang disayangi. Namun kata “istirahat” sepertinya tidak ada dalam kamus Madeline Paldo.

Melansir CNBC Make It, perempuan asal Chicago ini baru memutuskan pensiun bekerja baru-baru ini. Perempuan yang kini berusia 100 tahun itu telah bekerja selama lebih dari 8 dekade, antara umur 18-99 tahun, tanpa pernah mengalami masalah berarti.

Bagaimana dia bisa begitu produktif hingga usia senja? Berikut beberapa rahasianya!

1. Aktif Bekerja Menjadi Kunci Panjang Umur

Ilustrasi Rahasia Panjang Umur Madeline Paldo/Foto: Freepik

Sementara banyak orang kagum dengan kemampuannya bekerja hingga usia 99 tahun, Madeline Paldo justru menganggap kesibukannya sebagai kunci utama hidup lebih lama. Selama ini, dia mengelola bisnis yang dibangun keluarganya di Chicago. Dia sangat menyukai kesibukannya bekerja di kantor dan bertemu pelanggan. Paldo justru merasa sangat kehilangan saat harus pensiun dari rutinitas yang digelutinya cukup lama.

“Semua itu membuat saya tetap sibuk, dan aku suka bekerja,” ungkapnya. “Pensiun, rasanya saya tak terlalu menyukainya,” lanjutnya.

2. Menjalin Hubungan Baik dengan Orang Lain

Madeline Paldo Bersama Teman dan Keluarga/Foto: Courtesy of Madeline Paldo via CNBC Make It

Berkaitan dengan kegemarannya bekerja, Paldo juga mengakui bahwa bertemu orang lain adalah hal yang membuatnya lebih bahagia dan terpacu untuk tetap aktif. Penelitian yang pernah dilakukan di Harvard mengungkapkan bahwa hubungan positif dengan orang lain, termasuk teman dan keluarga, memberikan sumbangsih dalam peningkatan harapan hidup.

“Saya suka bermasyarakat. Saya suka berkumpul dengan orang lain… Dan saya adalah satu-satunya di kantor yang mengerjakan semua pekerjaan kantor dalam bisnis ini, jadi saya sangat menikmatinya. Saya suka bekerja,” imbuhnya lagi.

Dr. Sofiya Milman, seorang profesor di bidang medis dan genetik di Institute for Aging Research di Albert Einstein College of Medicine, juga mendukung pernyataan ini. Dia mengungkapkan bahwa kebanyakan centenarian (orang-orang yang mencapai usia 100 tahun lebih), sering mengungkapkan pentingnya hubungan dengan keluarga, komunitas, hingga rekan-rekannya.

Paldo sendiri juga mengaku masih sangat aktif bertemu orang lain di usia 100 tahun. Dia masih menghadiri acara makan malam keluarga, menghadiri pesta pernikahan, bahkan bertemu teman-temannya untuk hangout setiap hari Minggu. Paldo merasa beruntung karena hingga hari ini masih punya beberapa teman sebaya yang sering mengunjunginya sekedar makan siang bersama.

“Kami bersenang-senang. Tanpa teman-temanmu, kamu memangnya bisa ke mana, begitu kan?” ungkap Paldo menekankan pentingnya rekan-rekan dalam hidupnya saat ini.

3. Faktor Genetik Juga Disebut Berpengaruh

Ilustrasi Rahasia Panjang Umur Madeline Paldo/Foto: Freepik

Terlepas dari gaya hidup, Millman juga mengungkapkan bahwa faktor genetik kemungkinan juga berpengaruh pada usia seseorang. Walaupun tidak selalu akurat, namun secara umum perempuan memiliki harapan hidup lebih tinggi dari pria.

Sementara orang-orang yang memiliki leluhur atau keluarga berumur panjang, biasanya juga punya kesempatan untuk hidup lebih lama. Paldo sendiri juga punya kakak perempuan yang hidup hingga usia 103 tahun.

“Namun hanya dia dan saya yang bisa hidup hingga usia di atas 100 tahun,” ungkap Paldo. Orang tua Paldo meninggal saat usia 84 tahun, sedangkan saudaranya yang lain tidak memiliki usia yang terlalu panjang.

4. Hidup Sehat dengan Makanan Nabati

Ilustrasi Rahasia Panjang Umur Madeline Paldo/Foto: Freepik.com/prostooleh

Faktor genetik mungkin masih terlalu abu-abu untuk disebut sebagai “rahasia panjang umur”. Meski demikian, satu hal yang pasti adalah gaya hidup. Paldo mengungkapkan bahwa sejak kecil dia selalu berusaha mengonsumsi makanan sesehat mungkin.

Ayahnya memiliki kebun sangat besar sehingga seluruh keluarga lebih sering makan sayuran. Ditambah lagi, saat itu mereka jarang makan daging karena harganya terlalu mahal.