Begini Cara Menyimpan Produk Olahan Susu yang Benar agar Kualitasnya Tetap Baik dan Segar

Siti Kholifatun Nadiah | Beautynesia
Senin, 13 May 2024 06:15 WIB
Begini Cara Menyimpan Produk Olahan Susu yang Benar agar Kualitasnya Tetap Baik dan Segar
Cara menyimpan produk olahan susu/Foto: Pixabay/Couleur

Beauties, apakah kamu termasuk orang yang menyukai makanan atau minuman dari produk olahan susu? Jika iya, manakah produk yang paling sering kamu konsumsi? Apakah itu susu? Keju? Atau mungkin yoghurt?

Apapun jenisnya, memilih produk olahan susu favorit memang merupakan pilihan yang sulit. Pasalnya, hampir semua produk yang terbuat dari susu tidak hanya memberikan rasa yang lezat, tetapi juga kaya akan kandungan nutrisi penting yang bermanfaat untuk tubuh seperti kalsium, protein, bahkan laktosa. Sehingga jika dikonsumsi secara teratur dan tidak berlebihan, bisa memberikan dampak positif bagi tubuh.

Yoghurt stroberi
Yoghurt stroberi/Foto: Pixabay/RitaE

Sementara itu, terlepas dari kandungan yang ada di dalam produk olahan susu, penting untukmu mengetahui bagaimana cara menyimpan produk olahan susu yang benar agar kualitasnya tetap baik dan segar. Sebab, tak jarang, sebagai pencinta produk olahan susu, kamu mungkin ingin menstok persediaan agar bisa dinikmati kemudian.

Sehingga memastikan produk olahan susu tersimpan dengan baik dan benar merupakan langkah awal yang tepat untuk menjaga nutrisi esensialnya tetap utuh dan tidak tercemar, serta membuat umur simpannya lebih lama. 

Nah, kira-kira bagaimana cara menyimpan produk olahan susu yang benar? Merangkum dari Home and Garden Information Center dan Food and Wine, berikut beberapa cara menyimpan produk olahan susu yang benar agar kualitasnya tetap baik dan segar. Check it out!

Cara Menyimpan Susu

Cara menyimpan susu/Foto: Freepik/@freepik

Ada beragam jenis produk susu yang dijual di pasaran. Beberapa di antaranya, seperti susu grade A, susu cair segar, susu skim evaporasi, susu kental manis, susu Ultra High Temperature (UHT), susu rasa, hingga susu kering tanpa lemak.

Susu Grade A, umumnya diproduksi, diproses, dan dikemas dengan hati-hati untuk melindungi keselamatan konsumen. Sehingga susu jenis ini harus dipasteurisasi (disterilkan) terlebih dahulu sebelum dijual oleh para pengecer ke perdagangan antar negara bagian. 

Melansir dari Home and Garden Information Center, susu grade A merupakan susu yang proses pasteurisasinya harus menggunakan suhu rendah, di mana susu harus dipanaskan terlebih dahulu hingga 145 °F atau lebih tinggi selama minimal 30 menit. Atau dengan pasteurisasi suhu tinggi di mana susu dipanaskan hingga 161 °F atau lebih tinggi selama minimal 15 detik.

Susu
Susu/Foto: Pixabay/Couleur

Setelah itu, susu harus didinginkan dengan cepat. Proses pasteurisasi ini dapat menghancurkan bakteri penyebab penyakit dan memperpanjang umur simpan susu. Sehingga, tak heran jika susu pasteurisasi dapat dengan mudah rusak dan bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan jika tidak dilindungi dan disimpan dengan baik.

Lantas, bagaimana cara menyimpan susu grade A yang dipasteurisasi ini? Jika kamu membeli susu jenis ini maka menyimpannya di lemari es atau freezer merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, secara teknis, susu grade A harus dijaga pada suhu 45 °F atau lebih rendah.

Sebab, bakteri dalam susu akan tumbuh minimal di bawah 45 °F. Namun, suhu di bawah 40 °F diperlukan untuk melindungi kualitas susu. Suhu ini harus dipertahankan melalui pergudangan, distribusi, pengiriman, dan penyimpanan.

Susu
Susu/Foto: Freepik/@freepik

Semakin dingin susu yang disimpan di lemari es, semakin lama susu tersebut bertahan dan semakin aman. Jika produk susu ini dibiarkan hangat maka bakteri akan berkembang lebih cepat. Sebaliknya, jika kamu menyimpannya dengan benar, susu dapat bertahan sekitar dua minggu.

Selanjutnya, susu cair segar. Semua susu cair segar harus disimpan pada suhu di bawah 40 °F. Jika disimpan di atas 40 °F, susu akan mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan, termasuk bau asam, rasa tidak enak, dan konsistensi yang menjadi kental. Selain itu, kamu juga tidak disarankan untuk menyimpan susu cair segar pada suhu kamar.

Alih-alih suhu kamar, akan lebih baik jika disimpan dalam keadaan beku pada suhu 0 °F. Pada suhu ini, susu cair segar dapat bertahan hingga tiga bulan dan masih tetap aman untuk dikonsumsi meskipun teksturnya mungkin tidak sehalus pertama kali disimpan.

Susu skim evaporasi
Susu skim evaporasi/Foto: dok. Unlock Food

Beralih ke susu skim evaporasi. Susu jenis ini memiliki sekitar 60 persen air yang dihilangkan. Untuk penyimpanannya, kamu bisa menyimpan kaleng susu evaporasi di tempat sejuk dan kering. Susu ini stabil di rak, tetapi setelah dibuka, susu tersebut harus digunakan sebagai susu cair segar. Kemudian, simpan di dalam lemari es dan gunakan kembali dalam beberapa hari.

Berbeda dengan susu skim evaporasi, susu kental manis adalah susu yang dihasilkan dari penguapan separuh air dan penambahan gula dalam jumlah yang cukup untuk pengawetan. Meskipun terdapat perbedaan, tetapi cara penyimpanan susu kental manis dengan susu skim evaporasi tetap sama.

Susu UHT
Susu UHT/Foto: dok. Dairy Global

Susu UHT adalah susu cair biasa yang dikemas dalam wadah karton kedap udara dan disterilkan. Susu jenis ini telah melalui proses sterilisasi flash pada suhu 290 °F (dua kali suhu pasteurisasi normal) yang dapat membunuh semua bakteri atau mikroorganisme.

Susu UHT dapat disimpan hingga enam bulan dengan metode penyimpanan yang sama dengan susu cair segar. Metode penyimpanan ini juga berlaku untuk susu rasa dan susu kering tanpa lemak.

Susu kering tanpa lemak adalah produk susu yang dibuat dengan menghilangkan air dari susu pasteurisasi bebas lemak. Sehingga kadar airnya rendah. Oleh karena itu, susu jenis ini dapat disimpan dalam jangka waktu lama.

Cara Menyimpan Krim

Krim/Foto: Freepik/@freepik

Krim memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi antara 18 dan 40 persen lemak mentega dibandingkan dengan sekitar 3,25 persen pada susu murni. Warna kuning kaya yang diasosiasikan dengan krim berasal dari karoten dalam lemak. 

Untuk penyimpanannya, kamu dapat menyimpan krim pada suhu 40 °F atau lebih rendah dalam wadah aslinya di lemari es. Pastikan kamu tidak menyimpan krim pada suhu ruangan dan jangan mencampurkan krim hangat dengan krim yang telah disimpan dalam lemari pendingin. Selain itu, gunakan krim segar yang telah dipasteurisasi dalam satu hingga lima hari sejak tanggal pembelian.

Cara Menyimpan Yoghurt

Yoghurt/Foto: Pixabay/RitaE

Gula alami dalam susu diubah menjadi asam laktat melalui kultur bakteri yang menghasilkan yoghurt yang lembut dan asam. Yoghurt dipasteurisasi untuk menghancurkan mikroorganisme penyebab penyakit.

Kandungan lemak dan kalori pada yoghurt berbeda-beda tergantung dari bahan yang digunakannya, seperti apakah yoghurt tersebut menggunakan susu utuh rendah lemak atau bebas lemak. Dan, apakah yoghurt tersebut ditambahkan buah atau pemanis. Biasanya, untuk mengetahui informasi spesifik tersebut, kamu dapat melihatnya pada label kemasan setiap yoghurt.

Sementara itu, untuk cara menyimpan yoghurt terbaik adalah dengan menyimpannya dalam keadaan tertutup rapat di dalam lemari es selama tujuh hingga sepuluh hari setelah tanggal pembelian. Apabila kamu menyimpannya lebih lama maka hal tersebut akan membuat rasanya menjadi lebih kuat.

Cara Menyimpan Es Krim

Es krim/Foto: Pexels/Lukas

Es krim memiliki kandungan lemak susu dan padatan susu tertinggi. Kandungan lemak susu dalam es krim biasanya berkisar antara 10 hingga 14 persen. Namun, terkadang juga bisa mencapai 20 persen pada es krim jenis khusus.

Sementara itu, es krim dapat disimpan tanpa dibuka hingga dua bulan pada suhu 0 °F atau lebih rendah. Namun, jika kamu ingin menyimpannya lebih dari satu bulan, sebaiknya bungkus wadah aslinya dengan kertas freezer.

Es krim
Es krim/Foto: Pixabay/RitaE

Sebaliknya, jika kamu tidak ingin menyimpannya terlalu lama maka setelah wadah dibuka, letakkan bungkus plastik di atas permukaan es krim untuk meminimalkan terbentuknya kristal es berukuran besar dan hilangnya tekstur pada krimnya.

Adapun waktu terbaik untuk mengonsumsi es krim adalah pada rentang waktu tujuh hingga sepuluh hari setelah waktu pembelian. Sebab, setiap kali es krim dikeluarkan dari freezer maka permukaannya mulai mencair. Sehingga es krim akan kehilangan kualitasnya.

Selain itu, jika es krim atau produk susu beku lainnya mulai mencair sepenuhnya, sebaiknya segera dibuang karena hal tersebut menandakan terjadinya pertumbuhan bakteri yang bisa berbahaya jika dikonsumsi.

Cara Menyimpan Mentega

Mentega/Foto: Pixabay/rodeopix

Menyimpan mentega dengan benar dapat membuatnya lebih awet sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. Untuk itu, hindari menyimpan mentega dari  ruangan yang terkena panas langsung agar tidak cepat tengik. Alih-alih ruangan dengan suhu panas, kamu dapat menyimpan mentega dalam keadaan tertutup di lemari es untuk mencegah perubahan rasa dan aroma.

Mentega dapat disimpan hingga dua minggu pada suhu lemari es di bawah 40 °F. Apabila temperaturnya lebih tinggi maka bisa menyebabkan timbulnya rasa tidak enak dan bau yang tidak sedap. Sementara itu, agar mudah dioleskan, keluarkan mentega dari lemari es selama 10 hingga 15 menit sebelum digunakan.

Cara Menyimpan Keju

Keju/Foto: Freepik/@freepik

Keju segar dan lembut, seperti mozzarella, brie, ricotta, dan goat cheese, dapat disimpan di lemari es selama satu hingga dua minggu. Sedangkan, untuk jenis keju keras, seperti cheddar, Swiss, dan Parmesan dapat bertahan lebih lama jika disimpan di dalam lemari es, yakni enam bulan sebelum dibuka dan tiga hingga empat minggu setelah dibuka. Kamu juga dapat membekukannya hingga enam bulan.

Sementara itu, untuk jenis keju parut, kamu bisa menyimpannya di dalam bungkus aslinya atau memasukkannya ke dalam kantong yang dapat ditutup kembali, kemudian simpanlah di dalam lemari es selama satu atau dua minggu setelah dibuka. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE