Benarkah Mengunyah Makanan Terlalu Cepat Bisa Bikin Berat Badan Naik? Ini Faktanya!

Dwi Lindah Permatasari | Beautynesia
Selasa, 12 Sep 2023 09:30 WIB
4. Tersedak
Ilustrasi/Foto: Freepik/Freepik

Banyak orang mengonsumsi makanannya dengan cepat dan tanpa berpikir panjang. Ini adalah kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kebiasaan makan berlebihan, penambahan berat badan, hingga obesitas. Kamu mungkin termasuk orang-orang yang makan dengan cepat dan terburu-buru lantaran sibuk.

Faktanya, otak memerlukan waktu hingga 20 menit untuk menyadari bahwa kamu sudah kenyang. Jadi, ketika kamu makan dengan cepat, maka kamu akan lebih mudah makan lebih banyak daripada asupan yang dibutuhkan tubuh sebenarnya. Seiring waktu, asupan kalori yang berlebihan ini akan berdampak pada penambahan berat badan.

Melansir dari Healthline, orang yang makan dengan cepat bisa mengalami berbagai risiko kesehatan seperti berikut.

1. Obesitas

Ilustrasi Obesitas/Foto: Freepik/studioredcup
Ilustrasi Obesitas/Foto: Freepik/studioredcup

Kebiasaan makan cepat berkaitan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Menurut sebuah penelitian, orang yang makan cepat bisa dua kali lebih besar mengalami obesitas dibandingkan dengan orang yang makan lambat. Seorang pemakan yang cepat bisa merasa lebih lapar beberapa menit setelah makan siang.

Mengapa demikian? Makan dengan cepat dapat mengganggu hormon usus yang membantu mengatur nafsu makan dan memberi tahu kamu kapan kamu kenyang. Jika kamu terus mengonsumsi lebih banyak makanan dan kalori, maka tidak mengherankan jika mengalami obesitas.

2. Resistensi Insulin

Ilustrasi Makan/Foto: Freepik/Freepik

Kebiasaan makan terlalu cepat juga dikaitkan dengan risiko resistensi insulin yang lebih tinggi. Kondisi ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah dan insulin dalam tubuh. Resistensi insulin juga akan berpengaruh terhadap munculnya penyakit diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.

Orang yang makan cepat memiliki kemungkinan 2,5 lebih besar terkena penyakit diabetes tipe 2. Sementara sindrom metabolik berkaitan dengan resiko penyakit jantung. Pasalnya, orang yang makan cepat cenderung mempunyai lingkar pinggang yang besar dan kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah.

3. Peradangan pada Pencernaan

Ilustrasi Sakit Perut/Foto: Freepik/Freepik

Pemakan yang cepat biasanya mengalami pencernaan yang buruk akibat makan terlalu cepat. Mereka mungkin makan lebih banyak dan mengunyah lebih sedikit sehingga dapat memengaruhi kinerja sistem pencernaan. Dirangkum dari Clean Eating, makan cepat juga bisa berdampak pada resiko gastritis erosif yaitu peradangan pada lapisan lambung.

Tanda-tanda maag erosif terdapat pada lapisan lambung akibat terkena lebih banyak asam lambung. Hal ini terjadi lantaran orang yang menghabiskan makanannya dengan cepat cenderung makan berlebihan. Makanan akan bertahan lebih lama di perut sehingga terjadi peradangan di lapisan lambung.

4. Tersedak

Ilustrasi/Foto: Freepik/Freepik

Kamu mungkin sering mengajari anak-anak untuk makan perlahan dan mengunyah makanan dengan hati-hati agar tidak tersedak. Nah, orang dewasa seharusnya juga melakukan hal yang sama. Jangan menempatkan dirimu pada risiko tersedak karena makan terlalu cepat. Sebagai gantinya, luangkan waktu ekstra untuk mengunyah dan menelan makanan sepenuhnya.

Kamu ingin mencoba makan lebih lambat? Kebiasaan makan yang baik adalah mengunyah setiap suapan makanan sebanyak 20-30 kali.

Kamu juga perlu mengonsumsi makanan dalam porsi kecil untuk memperlambat kecepatan makan. Daripada terburu-buru menghabiskan makananmu, cobalah berlatih makan secara intuitif. Yuk, ubah kebiasaan makan yang buruk agar berat badan tidak semakin bertambah!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE