Berisiko dan Tidak Sehat, Ini 9 Red Flags dalam Diet yang Harus Kamu Waspadai
Diet menjadi salah satu cara yang ditempuh banyak orang untuk menurunkan berat badan. Dengan mengatur pola makan, dipercaya dapat efektif dalam mengempaskan lemak di tubuh.
Namun, biasanya, orang yang baru pertama kali memulai diet sering terbuai dengan 'janji-janji manis' yang ditawarkan berbagai program diet. Misalnya, berat badan turun drastis dalam waktu yang singkat hingga meminum suplemen atau obat pelangsing. Hati-hati, hal ini bisa termasuk red flag dalam diet, lho, Beauties!
Menurut ahli diet, rupanya ada 9 red flags dalam diet yang harus diwaspadai jika ingin berat badan turun sekaligus menjaga tubuh tetap sehat. Apa saja? Dilansir dari Insider, berikut ulasannya!
9 Red Flags dalam Diet yang Harus Diwaspadai
The British Dietetic Association (BDA) telah membagikan daftar red flags dalam diet yang harus diwaspadai ketika ingin meningkatkan nutrisi dan kesehatan. Jika kamu ingin menurunkan berat badan secara sehat dan berkelanjutan, ahli nutrisi merekomendasikan untuk memasukkan keseimbangan protein, karbohidrat, dan lemak dalam diet.
Berikut 9 red flags dalam diet yang harus diwaspadai:
Tidak Melibatkan Perubahan Gaya Hidup yang Sehat
Jika suatu diet tidak melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat, kamu harus waspada, Beauties. Bisa jadi, ini hanya 'janji manis' semata. Sebab, menurunkan berat badan adalah suatu proses yang membutuhkan waktu, di mana kamu harus konsisten dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Penurunan Berat Badan yang Cepat
Ilustrasi/Foto: Freepik |
Jika diet menjanjikan penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat, kemungkinan besar diet tersebut tidak dapat bertahan lama atau berkelanjutan. BDA mengatakan untuk menghindari apa pun yang mengklaim kamu bisa kehilangan lebih dari dua pon lemak tubuh per minggu.
Hindari Kata 'Detoks'
Kamu mungkin pernah mendengar istilah detox atau detoks dalam diet, misalnya jus detoks yang bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, diet detoks dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan tidak diperlukan, karena tubuh kita melakukan detoksifikasi secara alami melalui ginjal dan hati, seperti yang dilaporkan Erin Brodwin dari Insider.
Berisiko dan Tidak Sehat, Ini 9 Red Flags dalam Diet yang Harus Kamu Waspadai
Berisiko dan Tidak Sehat, Ini 9 Red Flags dalam Diet yang Harus Kamu Waspadai/Foto: Freepik/jcomp
Bahan Makanan Sehari-hari Diganti dengan Suplemen Mahal
Kamu tidak memerlukan "makanan super" atau suplemen untuk makan makanan yang sehat, seimbang, dan bergizi. Jadi berhati-hatilah dengan diet apa pun yang mengharuskan kamu mengganti bahan makanan sehat dengan bahan khusus. Menurut ahli diet terdaftar Angie Asche, ahli gizi ahli di Centr, suplemen harus melengkapi diet sehat, bukan menggantikannya.
Hanya Mengonsumsi Satu Jenis Makanan
Ilustrasi/Foto: Unsplash.com/Farhad Ibrahimzade |
Jika diet yang kamu jalankan hanya membatasi kamu mengonsumsi satu jenis makanan, entah itu buah atau daging tertentu saja, segera hindari, Beauties. Kamu tetap harus mengonsumsi beragam makanan sehat yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh, misal sepeti protein, serat, vitamin A, kalsium, dan masih banyak lagi.
Kurangnya Bukti Pendukung Ilmiah
Jika seseorang yang mempromosikan diet namun tidak dapat dibuktikakn dengan penelitian ilmiah untuk mendukung klaim dan filosofi, dan hanya mengandalkan beberapa cerita pribadi sebagai "bukti", hindari. Sebisa mungkin, lakukan riset sebanyak mungkin dan konsultasikan program diet yang akan kamu jalankan ke ahlinya.
Berisiko dan Tidak Sehat, Ini 9 Red Flags dalam Diet yang Harus Kamu Waspadai
Berisiko dan Tidak Sehat, Ini 9 Red Flags dalam Diet yang Harus Kamu Waspadai/Foto: Freepik.com/
Makanan 'Pembakar Lemak'
Beberapa diet mengklaim makanan tertentu, seperti jeruk atau ekstrak teh hijau, bisa membakar lemak. Namun, menurut BDA, hal ini tidak sepenuhnya benar. Satu-satunya cara untuk menghilangkan lemak adalah makan dalam keadaan defisit kalori, mengonsumsi lebih sedikit energi daripada yang dibakar tubuh sepanjang hari.
Membatasi Seluruh Kelompok Makanan
Ilustrasi/Foto: Pexels.com/Ella Olsson |
Jika diet mengharuskanmu memotong seluruh makronutrien seperti karbohidrat atau lemak, atau makanan tertentu seperti roti atau cokelat, itu mungkin tidak hanya tidak seimbang dari perspektif nutrisi, tetapi juga terlalu ketat untuk dipertahankan. Menghindari mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat membuat kamu lebih menginginkannya dan cenderung tidak mengikuti diet.
Termakan Iklan
Mungkin kamu mudah tergoda iklan yang lewat di media sosial, di mana sosok yang punya banyak pengikut di media sosial sedang mempromosikan diet yang ia jalani dengan produk tertentu. Cobalah untuk bersikap skeptis dan tidak mudah tergoda, sebab mereka mungkin melakukannya hanya untuk mendapatkan bayaran.
"Selalu ekstra kritis ketika Anda melihat iklan dan gali bukti yang mereka berikan [soal diet]," kata BDA.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi/Foto: Freepik
Ilustrasi/Foto: Unsplash.com/Farhad Ibrahimzade
Ilustrasi/Foto: Pexels.com/Ella Olsson