Bikin Buang Air Kecil Lebih Lancar, Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Diuretik Alami Ini
Tangan, lengan, kaki, dan pergelangan kaki yang bengkak bisa menjadi tanda bahwa tubuh kelebihan cairan dan garam. Menurut BMC Public Health, sekitar 60% tubuh adalah air, dan menjaga keseimbangan cairan yang sehat sangat penting untuk kesehatan dan fungsi organ yang optimal.
Oleh karena itu Beauties, tubuh tidak boleh kelebihan cairan. Tubuh membutuhkan obat, makanan atau minuman yang bersifat diuretik demi membantu menghilangkan cairan dari tubuh, dengan cara lebih sering buang air kecil.Â
Tanpa diuretik, kelebihan air dapat membuat organ tubuh bekerja lembur, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, dan berpotensi mengancam jiwa, menurut ulasan tahun 2022 di StatsPearls.Â
Meskipun obat diuretik tersedia dengan bantuan dokter, namun ada beberapa makanan dan minuman yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Dilansir dari laman EatingWell, berikut 5 makanan dan minuman tersebut.
1. Semangka
Semangka/Foto: Unsplash.com/Rens D
Di saat cuaca panas, buah semangka yang berair, manis, dan menghidrasi memang sangat nikmat untuk dinikmati. Selain itu, semangka juga merupakan diuretik alami yang terkenal dan kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Setiap gigitan semangka mengandung air, sehingga menjadikannya diuretik yang efektif.Â
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2018 yang diterbitkan di Biomedicine and Pharmacotheraphy menunjukkan, bahwa semangka dapat mendorong natrium dan klorida keluar melalui urine, serta membawa air.
Semangka juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dengan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada orang dengan tekanan darah tinggi, menurut ulasan tahun 2022 yang diterbitkan di Nutrients.
2. Air Kelapa
Air kelapa/Foto: Unsplash.com/Datingscout
Selain menyegarkan, air kelapa memiliki nutrisi dan polifenol untuk meningkatkan hidrasi dan kesehatan secara keseluruhan.
Air kelapa memang memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari memberi energi pada tubuh hingga menyediakan elektrolit untuk membantu mencegah dehidrasi. Sementara itu, studi baru-baru ini mengungkapkan, bahwa air kelapa memiliki efek diuretik.
Air kelapa juga meningkatkan kadar atriopeptin, hormon yang mengeluarkan natrium dan meningkatkan diuresis.Â
3. Seledri
Seledri/Foto: Unsplash.com/Daniela Paola Alchapar
Menurut USDA, seledri mengandung mineral penting seperti magnesium, potasium, dan kalsium yang terbuat dari 95% air. Sementara itu, menurut artikel tahun 2021 di International Journal of Preventive Medicine, secara tradisional, biji seledri digunakan dalam pengobatan Iran sebagai diuretik.
N-butyl phthalide (NBP), merupakan komponen aktif ekstrak biji seledri yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. NBP bertanggung jawab atas aroma khas seledri dan mungkin memberi seledri kemampuan membersihkan urin, menurut ulasan tahun 2018 yang diterbitkan di Phytoteraphy Research.
Ulasan tersebut menyebutkan, bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 30 orang dewasa dengan tekanan darah tinggi menunjukkan hasil berupa NBP menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan, karena efek diuretiknya.Â
4. Kopi
Kopi/Foto: Unsplash.com/Jessica Lewis
Secangkir kopi di pagi hari, terkadang dapat membuat seseorang sering buang air kecil. Hal ini ternyata disebabkan oleh kandungan kafein di dalamnya.Â
Menurut sebuah studi tahun 2017 di Frontiers, kafein meniru obat diuretik dengan mengurangi reabsorpsi natrium di ginjal. Ada kemungkinan kafein juga merangsang kontraksi otot polos di saluran kemih dan memicu sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan diuresis, menurut studi tahun 2020 di F1000 Research.Â
Lebih lanjut, ulasan tahun 2020 yang diterbitkan di World Journal of Urology menganalisis 13 penelitian tentang minuman berkafein, dan menemukan bahwa minuman berkafein dengan kandungan 300 hingga 360 miligram kafein (3 hingga 4 cangkir kopi) menunjukkan kemampuan diuretiknya.
Selain itu, kafein menunjukkan kemampuan diuretik lainnya dengan meningkatkan ekskresi elektrolit, kalsium, magnesium, dan natrium melalui urine. Namun, hindari mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan. Food and Drug Administration menyarankan untuk membatasi asupan kafein harian tidak lebih dari 400 miligram.Â
5. Teh
Teh/Foto: Unsplash.com/Toa Heftiba
Teh adalah minuman yang kaya akan antioksidan dan memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan kopi. Meskipun begitu, teh juga bisa menjadi diuretik alami. Namun, diperlukan banyak minum teh untuk mendapatkan diuretiknya.
Namun anehnya, teh herbal juga dapat membantu menghilangkan cairan dalam tubuh. Teh kembang sepatu, khususnya, dapat membantu mengeluarkan cairan dan menurunkan tekanan darah, menurut ulasan tahun 2022 yang diterbitkan di Pharmaceuticals.Â
Sebuah studi tahun 2019 terhadap 46 orang dewasa penderita hipertensi yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Pharmaceutical Technology & Research meminta partisipan meminum dua cangkir teh kembang sepatu setiap hari selama 30 hari, dengan separuhnya menerima teh dan pengobatan, sedangkan separuh lainnya hanya menerima teh. Hasil menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan.
Tinjauan tersebut menunjukkan, minum teh kembang sepatu membantu menurunkan tekanan darah dengan mengendurkan tekanan di pembuluh darah, berperan dalam keseimbangan natrium, dan membantu diuresis.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!