BILLBOARD
970x250

Cara Mengatasi Frozen Shoulder, Gangguan Bahu yang Sering Menyerang Perempuan di Usia 40-an

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Rabu, 30 Mar 2022 23:30 WIB
Cara Mengatasi Frozen Shoulder, Gangguan Bahu yang Sering Menyerang Perempuan di Usia 40-an

Frozen shoulder atau juga dikenal dengan istilah adhesive capsulitis, belakangan menjadi masalah serius di kalangan masyarakat modern. Para perempuan, terutama yang berusia 40-an, sangat rentan mengalaminya. Gangguan ini umumnya ditandai dengan rasa kaku pada bahu, bahkan disertai dengan nyeri dan sakit kepala.

Sayangnya, kondisi ini sering disepelekan dan hanya dianggap sebagai dampak kelelahan. Padahal, jika tidak diatasi, kekakuan sendi bisa memburuk dan menyebabkan area bahu semakin sulit digerakkan. Apa saja tanda-tanda frozen shoulder, penyebab, dan bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan berikut ini!

Apa Itu Frozen Shoulder?

Ilustrasi Frozen Shoulder/Foto: Pixabay.com/Tumisu
Ilustrasi Frozen Shoulder/Foto: Pixabay.com/Tumisu

Dilansir dari Mayo Clinic, frozen shoulder adalah kekakuan sendi di area bahu. Kondisi ini ditandai dengan rasa kaku di area pundak, dan disertai dengan rasa nyeri, sakit kepala, mual-muntah, dan sejumlah gangguan lain. Walau awalnya tidak terlalu menyakitkan, namun adhesive capsulitis akan terus memburuk seiring waktu. 

Tanpa pengobatan intensif, penderita baru bisa sembuh total dalam jangka waktu 1-3 tahun. Kondisi ini jelas cukup mengganggu, terutama bagi perempuan aktif yang memiliki banyak kegiatan. 

Penyebab Timbulnya Frozen Shoulder

ilustrasi: memilih ukuran bra dapat menyebabkan nyeri leher, bahu, dan punggungIlustrasi frozen shoulder/Foto: Freepik

Sebagaimana dilansir dari My Green Growers, gangguan ini muncul karena sirkulasi darah yang tidak lancar. Penyebab lainnya adalah akumulasi zat buangan tubuh yang menumpuk pada otot pundak, sehingga mempengaruhi syaraf. Selain itu, frozen shoulder juga bisa dipicu oleh stres, mata lelah (akibat terlalu lama menatap layar komputer atau smartphone), pekerjaan yang mengandalkan punggung dan bahu, postur tubuh yang tidak tepat, kurang olahraga, suhu terlalu dingin, dan banyak lagi.

Tanpa gaya hidup yang sehat, pada dasarnya semua orang berpotensi mengalami kondisi ini. Namun perempuan mengalami risiko lebih tinggi karena aktivitas yang umumnya monoton dan kurang melatih otot, misalnya pada pekerjaan memasak yang melibatkan pose berdiri atau menunduk terlalu lama.

Selain itu, frozen shoulder juga bisa menyerang seseorang yang memiliki kondisi medis tertentu, sehingga tidak memungkinkan untuk banyak menggerakkan bahu (cedera lengan dan tangan, patah tulang, stroke, pasca operasi). Terlalu lama mendiamkan area bahu akan menciptakan kekakuan sendi. Selain itu, gangguan adhesive capsulitis juga bisa muncul pada penderita penyakit diabetes, TBC, Parkinson, penyakit jantung, dan gangguan tiroid. 

Gejala Frozen Shoulder

Ilustrasi Frozen Shoulder/Foto: Pexels.com/Kindel Media
Ilustrasi Frozen Shoulder/Foto: Pexels.com/Kindel Media

Frozen shoulder umumnya muncul dalam tiga tahap, mulai dari gejala awal hingga masa penyembuhan. Namun masing-masing fase bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Berikut urutannya, seperti dilansir dari Mayo Clinic:

  1. Tahap Awal (Freezing Stage): Diawali dengan rasa kaku dan nyeri saat menggerakkan bahu. Kamu mulai tidak leluasa menggerakkan bagian tubuh di sekitar pundak. Beberapa orang mengalami masa yang cukup sulit karena sakit kepala, mual muntah, insomnia, dan keluhan lainnya.
  2. Tahap Kaku (Frozen Stage): Pada tahap ini, rasa sakit mulai berkurang, namun area pundak semakin kaku dan sulit digerakkan. Hal ini membuat mobilitas semakin berkurang.
  3. Tahap Penyembuhan (Thawing Stage): Seiring berjalannya waktu, kondisi mulai membaik dan bahu mulai bisa digerakkan. Perlahan, kamu akan sembuh dari gangguan ini.

Seseorang bisa mengalami hal ini secara berulang. Meski demikian, kekakuan sendi jarang terjadi di lokasi yang sama. Misalnya, jika sudah pernah mengidap gangguan ini di bahu kanan, masih ada kemungkinan kamu mengalaminya lagi di bahu kiri.

Cara Mengatasi Frozen Shoulder

Ilustrasi Frozen Shoulder/Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska
Ilustrasi Frozen Shoulder/Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska

Pada tahap yang cukup parah, umumnya dokter akan memberikan tindakan medis dan obat-obatan. Meski demikian, kamu bisa meringankan gejalanya dengan banyak menggerakkan otot di area bahu. Cara pertama adalah dengan melakukan stretching. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:

  • Menggerakkan leher ke kiri dan kanan, serta menaikkan dagu ke atas dan bawah. Lakukan berulang.
  • Kamu juga bisa menggerakkan kepala ke atas dan bawah, sembari kedua tangan memegang bagian belakang kepala. Gerakkan berkali-kali.
  • Teknik ketiga, kamu bisa menggunakan bantuan handuk kecil. Pegang erat kedua sisinya, kemudian angkat ke atas. Dengan posisi tersebut, naik dan turunkan siku dengan melewatkan handuk di belakang kepala. Lakukan secara berulang.
  • Cara keempat, coba gunakan dua bola tenis untuk memijat bagian pundak. Tempatkan pada dinding atau lantai, apit dengan pundak, dan gerakkan tubuh selama beberapa menit.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi frozen shoulder. Agar tidak sampai mengalami hal ini, kamu harus rajin berolahraga. Bagi yang sedang dalam masa penyembuhan atau kondisi medis tertentu, jangan lupa bicarakan dengan dokter soal olahraga apa yang sesuai untuk mengatasi frozen shoulder. Semoga bermanfaat!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE