Beauties, tahukah kamu walau rahim memiliki kemampuan melindungi janin dari beragam gangguan, tidak semua janin bisa tumbuh normal sesuai perkembangan? Ya, terdapat beberapa kondisi medis yang menyebabkan beberapa gangguan perkembangannya. Salah satunya adalah gawat janin, yaitu kondisi selama kehamilan yang mampu mengancam keselamatan janin.
Melansir dari Science Direct, istilah fetal distress atau gawat janin digunakan untuk mengacu pada tanda-tanda bahwa bayi yang belum lahir terancam, berjuang, atau dalam keadaan tidak sehat. Istilah ini berlaku secara luas yang mengacu pada gejala masalah, bukan pada penyebabnya. Sebab, banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan gawat janin ini. Bisa jadi tidak sama antara satu dengan yang lain.
Lalu, apa saja yang sebaiknya kamu pahami mengenai gawat janin dan apakah bisa melanjutkan kehamilan seandainya janin terdiagnosis demikian? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Tanda dan Gejala Gawat Janin
Dilansir dari Whattoexpect, ada beberapa tanda-tanda gawat janin. Gejala-gejala ini mungkin termasuk:
- Gerakan bayi dalam kandungan berkurang
- Kram
- Perdarahan vagina
- Pertambahan berat badan tidak memadai
- Baby bump di perut ibu tidak berkembang atau terlihat lebih kecil dari yang diharapkan
- Adanya perasaan 'tidak beres' dalam diri jika memikirkan janin. Insting keibuan mungkin lebih peka menangkap kondisi ini.
![]() |
Sementara itu, ada pula gejala yang bisa dideteksi secara medis, di antaranya adalah:
- Detak jantung janin menurun
- Irama jantung janin bermasalah
- Ketuban pecah dan berwarna coklat kehijauan
- Hasil Profil Biofisik (BPP) abnormal
- Tekanan darah tinggi pada ibu
- Gagal berkembang / gagal tumbuh
Penyebab Gawat Janin
![]() |
Banyak sumber mengatakan penyebab utama kondisi gawat janin adalah kurangnya asupan oksigen di dalam kandungan. Kekurangan oksigen bisa disebabkan oleh faktor janin yang dikandung maupun faktor kondisi tubuh ibu.
Selain itu, gawat janin bisa muncul akibat berat janin berada jauh di bawah angka normal. Riwayat penyakit yang dialami ibu juga bisa meningkatkan risiko kondisi ini.
Meski begitu, Whattoexpect menjelaskan faktor penyebab gawat janin sebagai berikut:
- Pembatasan pertumbuhan intrauterin
- Preeklamsia
- Solusio plasenta
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Terlalu banyak cairan ketuban
- Rendahnya kadar cairan ketuban
- Kehamilan yang berlangsung lebih dari 40 minggu
- Komplikasi persalinan, termasuk persalinan yang terlalu cepat atau berlangsung lama terlalu lama
- Belitan tali pusat atau kompresi
- Tetap dalam posisi (biasanya telentang selama persalinan) untuk jangka waktu yang lama, yang akhirnya memberi tekanan pada pembuluh darah utama dan memotong oksigen ke janin.
Ada beberapa pemeriksaan yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis gawat janin. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya DI SINI ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!