Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu umat Muslim di seluruh dunia. Banyak yang menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita. Umat Muslim yang berniat menjalankan ibadah puasa hendaknya harus dalam keadaan sehat. Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki kondisi penyakit diabetes?
Melansir dari detikHealth, menurut WHO pada tahun 2022 penyakit diabetes berada di urutan ke-8 dari daftar penyakit yang mematikan. Diabetes sendiri memiliki jenis dan level yang berbeda-beda. Kondisi orang dengan diabetes tetap bisa berpuasa dengan memperhatikan kiat berikut ini, apa saja? Dihimpun dari berbagai sumber, yuk, simak penjelasannya!
Pahami Kondisi
Ilustrasi Orang dengan Diabetes/foto: pexels.com/mikhail-nilov |
Kondisi orang dengan diabetes yang berniat untuk berpuasa harus benar-benar memahami kondisi diabetesnya. Melansir dari laman diabetes.org, sebelum memutuskan untuk berpuasa, orang dengan diabetes harus memeriksakan kondisinya terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui apakah orang tersebut mampu untuk mengelola kondisi diabetesnya.
Nantinya, akan diketahui apakah berpuasa dapat menjadi resiko bagi kesehatannya apakah tidak. Selain itu, hal ini juga sekaligus menjadi cara tepat untuk mengurangi risikonya.
Risiko yang dialami tersebut sangat bergantung pada beberapa hal. Di antaranya, yaitu:
- Jenis diabetes yang dialami.
- Besarnya kadar gula rata-rata dalam kisaran yang sehat.
- Jenis obat yang digunakan untuk mengelola diabetes.
- Mengkonsumsi obat yang beresiko mengalami hipoglikemia, seperti sulfonilurea dan insulin.
- Adanya komplikasi diabetes yang mengakibatkan penglihatan buruk, kerusakan syaraf, penyakit jantung atau ginjal karena menjadi resiko tinggi yang memperburuk kondisi kesehatan.
Penting bagi orang dengan diabetes untuk memeriksa kadar gula darah lebih sering daripada biasanya dan pastikan untuk memiliki strip tes yang cukup. Pasalnya, kondisi gula darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengakibatkan kondisi yang cukup serius.
Konsumsi Makanan dan Minuman Sehat
Sahur
Penting bagi orang dengan diabetes untuk tidak melewatkan makan sahur. Makanan dengan karbohidrat dan serat tinggi seperti sereal, nasi merah, atau gandum baik untuk dikonsumsi karena memiliki kadar glikemik rendah, yang akan membantu kadar gula darah agar tetap terjaga, sebagaimana dilansir dari diabetes.org.
Buncis adalah sumber protein yang baik juga tinggi serat. Padukan dengan buah dan sayuran karena bermanfaat juga untuk mencegah sembelit dan menjaga kesehatan jantung. Sebelum mulai berpuasa, pastikan minum banyak cairan bebas gula dan tanpa kafein untuk menghindari dehidrasi.
Berbuka Puasa
Makan Sehat/foto: pexels.com/mikhail-nilov |
Salah satu sunah dalam berbuka puasa ialah dengan mengonsumsi kurma. Kurma mengandung serat dan kaya akan sumber karbohidrat. Namun bagi penderita diabetes, batasi konsumsi kurma agar tidak berlebihan. Sekitar 20 gram karbohidrat yang terkandung dalam kurma sama dengan sepotong roti.
Selain itu, cobalah untuk minum minuman dengan kadar gula yang rendah, disarankan untuk perbanyak minum air putih untuk menghidrasi tubuh. Hindari minuman bersoda, minuman manis atau jus buah karena dapat meningkatkan kadar gula darah.
Rutinitas Sederhana Sebelum Tidur
Orang dengan diabetes harus disiplin dengan rutinitas hariannya mulai dari aktivitas, asupan makanan, jam makan hingga saat menjelang tidur. Melansir dari Healthline, beberapa aktivitas sederhana sebelum tidur ini bisa membantu untuk mengontrol kondisi diabetes. Simak penjelasannya berikut ini.
Cek Kadar Gula Darah
Ilustrasi Cek Kadar Gula Darah/foto: pexels.com/nataliya-vaitkevich |
Pemeriksaan gula darah rutin adalah bagian penting dalam mengelola diabetes. Memeriksa gula darah sebelum tidur akan membantu mengetahui apakah obat dan perawatan lain cukup mengendalikan kadar gula darah dalam semalam. Target gula darah sebelum tidur harus berada di kisaran 90 hingga 150 miligram per desiliter (mg/dL).
Jauhi Stimulan
Hindari kafein, kopi, coklat, dan soda dalam beberapa jam sebelum tidur. Makanan dan minuman berkafein ini dapat merangsang otak untuk tetap terjaga.
Konsumsi Camilan Sehat
Salah satu kondisi yang muncul pada orang dengan diabetes adalah lonjakan gula darah antara pukul 2 dan 8 pagi. Lonjakan gula darah ini bisa terjadi karena faktor seperti pelepasan hormon di pagi hari yang meningkatkan resistensi insulin, ketidakcukupan insulin atau dosis obat malam sebelumnya, atau camilan yang mengandung karbohidrat sebelum tidur. Untuk mengatasi hal tersebut, makanlah makanan ringan berserat tinggi dan rendah lemak sebelum tidur.
Jalan-jalan
Olahraga membantu insulin bekerja lebih efisien. Berjalan-jalan setelah makan malam atau sebelum tidur dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali hingga keesokan harinya. Menurut National Sleep Foundation, berolahraga terlalu dekat dengan tempat tidur dapat memengaruhi seberapa cepat seseorang tertidur.
Namun, ini tidak berlaku untuk semua orang, karena beberapa orang tidur nyenyak setelah berolahraga sebelum tidur. Kenali tubuh dan temukan pola yang terbaik.
Siapkan Kamar untuk Tidur
Tidur Nyaman/foto: pexels.com/andrea-piacquadio |
Kondisikan kamar dalam suasana yang tenang, sejuk, gelap dan nyaman. Redupkan lampu, tutup gorden dan tirai agar matahari terbit tidak membangunkanmu di pagi hari. Jika cahaya mengganggu, pertimbangkan untuk memasang tirai penggelap ruangan.
Pindahkan ponsel ke ruangan lain atau simpan di laci agar tidak mengganggu. Jika sensitif terhadap kebisingan, nyalakan kipas angin atau mesin white noise, atau gunakan penyumbat telinga untuk memblokir suara yang tidak diinginkan. Semua hal ini dapat mempersiapkan hormon tidur untuk bekerja dan membantu agar tertidur.
Lakukan Rutinitas Sebelum Tidur
Antara 40 dan 50 persen penderita diabetes mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur sepanjang malam. Sakit saraf, sering haus, ingin buang air kecil, dan lapar semua bisa membuat tetap terjaga.
Salah satu cara untuk memaksimalkan jam tidur adalah dengan melakukan rutinitas sebelum tidur seperti relaksasi. Mandi air hangat, lakukan yoga ringan, atau baca buku. Matikan semua komputer, tablet, dan perangkat elektronik lainnya karena memancarkan sejenis cahaya biru yang dapat merangsang otak untuk tetap terjaga.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!