Hati-hati! 5 Daftar Sayuran Ini Rentan Terkontaminasi saat Musim Hujan

Ghina Yasmin Priasthy | Beautynesia
Minggu, 21 Jan 2024 10:00 WIB
Hati-hati! 5 Daftar Sayuran Ini Rentan Terkontaminasi saat Musim Hujan
Foto: freepik.com/KamranAydinov

Musim hujan selain membawa kesejukan, juga membawa tantangan baru terkait pilihan jenis sayuran untuk dikonsumsi. Sayuran sebagai bagian penting dari pola makan sehat, menjadi perhatian khusus karena beberapa jenis rentan terkontaminasi selama musim hujan.

Berikut daftar 5 sayuran yang rentan terkontaminasi saat musim hujan merangkum dari Times of India.

Sayuran Hijau

Sayuran Hijau/Foto: pexels.com/Vanessa Loring

Sayuran hijau seperti bayam dan selada rentan terkontaminasi karena daunnya yang lembab dan mudah menampung bakteri dan virus. Sebab, saat ini cuaca yang cenderung basah dan lembap mengakibatkan tingkat kelembapan udara yang tinggi, hal ini dapat memperburuk risiko kontaminasi mikroorganisme patogen pada sayuran.

Selain itu, sayuran seperti kembang kol, brokoli, dan kubis memiliki permukaan yang kasar dan berpori-pori, yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur.

Maka dari itu, penting untuk mencuci sayuran hijau dengan air bersih sebelum mengonsumsinya. Pastikan untuk memasak sayuran hijau dengan baik untuk membunuh bakteri dan jamur yang mungkin ada.

Jamur

Jamur/Foto: pexels.com/Laker

Jamur juga termasuk pada jenis sayuran yang mudah terkontaminasi karena memiliki permukaan yang lembap dan mudah menyerap kelembapan. Selain itu, jamur juga dapat tumbuh dengan cepat pada suhu yang hangat dan lembab.

Oleh karena itu, penting untuk menyimpan jamur dalam wadah yang bersih dan kering, serta menjaga suhu penyimpanan agar tetap dingin dan terhindar dari pertumbuhan bakteri.

Jagung dan Kacang Polong

Jagung/Foto: pexels.com/Rodolfo Clix

Kedua bahan makanan ini termasuk dalam kategori sayuran yang mudah rusak dan terkontaminasi. Jagung dan kacang polong memiliki kadar air yang tinggi sehingga rentan terhadap pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

Perhatikan cara menyimpan jagung dan kacang polong dengan baik, seperti dimasukkan dalam wadah yang rapat dan di tempat yang sejuk agar dapat memperlambat pertumbuhan bakteri.

Selain itu, pastikan juga untuk memeriksa keadaan jagung dan kacang polong sebelum dikonsumsi, seperti warna, tekstur, dan aroma, untuk memastikan kesegaran dan keamanannya.

Tauge

Tauge/Foto: pexels.com/Nourishment DECODED

Tauge sering dijumpai di masakan tumis atau jajanan lumpia basah. Tauge adalah kacang hijau yang telah direndam dalam air dan dibiarkan tumbuh menjadi tunas. Iklim yang hangat dan lembap dapat menjadi sarang bakteri E.Coli dan berkembang biak di tanaman tauge.

Cobalah simpan taoge di tempat yang dingin dan kering serta mencucinya dengan air bersih sebelum digunakan. Selain itu, pastikan juga untuk mengonsumsi tauge yang segar dan tidak mengandung bau atau warna yang mencurigakan.

Umbi-umbian

Umbi-umbian/Foto: pexels.com/Kristina Snowasp

Selama musim hujan, tanaman umbi-umbian cenderung lebih banyak menyerap air sehingga membuat hasil tanamannya berair dan mudah rusak. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko kontaminasi bakteri dan jamur pada umbi-umbian.

Selalu simpan umbi-umbian di tempat yang kering dan ventilasi yang baik setelah panen. Tidak lupa, pastikan juga untuk memeriksa keadaan umbi-umbian sebelum mengonsumsinya, hindari mengonsumsi yang sudah berkecambah atau terlihat busuk.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE