Jadi Menu Favorit Saat Sarapan, Ternyata Terlalu Sering Makan Roti Bisa Bahaya Bagi Kesehatan!
Roti merupakan salah satu makanan yang menjadi favorit untuk sarapan oleh sebagian orang karena dinilai tidak terlalu berat seperti saat mengonsumsi nasi. Sebab, makan pagi yang terlalu berat dapat membuat kita mengantuk dan akhirnya mengganggu aktivitas. Tak hanya itu, roti juga dianggap praktis karena hanya perlu menambahkan olesan margarin atau selai, kita sudah dapat menyantapnya.
Umumnya di Indonesia, roti yang dijual memiliki tekstur yang lembut, berwarna putih, dan beraneka rasa yang membuat orang suka memakannya sebagai makanan berat hingga camilan pengganjal perut. Terkadang, saking nikmatnya, kita tidak sadar sudah memakan banyak potongan roti.
Meskipun nikmat dan praktis untuk dimakan selama sarapan, namun jika dimakan secara berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan, Beauties. Salah satunya karena dampak dari kandungan gula dan gluten yang ada pada roti.
Lantas, apa saja bahaya dari mengonsumsi roti secara berlebihan? Berikut jawabannya yang dilansir dari berbagai sumber. Yuk, cari tahu!
Meningkatkan Rasa Lapar
![]() Ilustrasi Lapar/Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Mungkin roti dapat menunda rasa lapar kamu saat belum sempat makan berat ketika bekerja. Namun, hal tersebut bukanlah sebuah keputusan yang benar-benar tepat. Sebab, dilansir Medical News Today, justru dapat membuat rasa lapar kamu jadi meningkat karena roti mengandung sedikit nilai gizi akibat multiproses dalam proses pembuatannya.
Selain itu, karbohidrat olahan yang ada pada roti, seperti roti tawar putih juga minim serat, tidak seperti roti yang terbuat dari gandum utuh. Melansir dari Healthline, serat yang terkandung dalam satu potong roti putih dengan berat 25 gram hanya mengandung 0,6 gram serat saja. Nah, itulah alasan yang membuat kita sering merasa tidak kenyang atau cepat lapar setelah memakan roti. Â
Gangguan Pencernaan
![]() Ilustrasi Gangguan Pencernaan/Foto: Freepik.com/ |
Bahaya dari mengonsumsi roti bahkan berlebihan dapat menyebabkan masalah gangguan pencernaan seperti kembung. Melansir dari Eat This, hal ini disebabkan karena roti cenderung mengandung natrium yang tinggi, misalnya roti putih.
Selain itu, mengonsumsi roti juga dapat berbahaya bagi orang-orang tidak toleran terhadap gluten. Dilansir dari Medical News Today, gluten merupakan sejenis protein khusus yang berasal dari biji-bijian seperti gandum yang membuat adonan roti jadi mengembang dan memiliki tekstur yang empuk saat dipanggang.
Meskipun kebanyakan orang tubuhnya dapat mencerna gluten dengan baik, beberapa lainnya tidak dapat mentolerir gluten, seperti seseorang dengan riwayat celiac karena memiliki reaksi autoimun terhadap gluten karena dapat merusak lapisan usus. Oleh karena itu, orang-orang dengan kasus seperti ini harus menghindari produk makanan yang mengandung gluten.
Makan Roti Bikin Gula Darah Naik, Ini Penjelasannya
Bahaya Roti Untuk Kesehatan/Foto: Freepik.com/
Memicu Risiko Diabetes
![]() Ilustrasi Diabetes/Foto: Freepik.com/wirestock |
Terlalu banyak dan sering mengonsumsi roti memang dapat berbahaya terhadap kesehatan. Hal ini dikarenakan kandungan karbohidrat dan gula putih yang tinggi, khususnya pada roti putih yang dapat menyebabkan insulin di tubuh meningkat.
Melansir dari Eating Well, menurut penelitian dari Harvard TH Chan School of Public Health, ketika tubuh mengonsumsi makanan berkarbohidrat, sistem pencernaan akan memecah makanan tersebut menjadi gula, yang kemudian masuk ke aliran darah. Kemudian saat kadar gula darah naik, tubuh akan melepaskan insulin agar sel menyerap gula darah untuk energi atau penyimpanan.
Meningkatnya gula darah pada akhirnya dapat berkontribusi memicu risiko diabetes tipe 2. Hal ini semakin dapat diperparah karena roti mengandung gula tambahan, seperti glukosa, sukrosa, atau fruktosa hingga berbagai topping atau isian manis yang beraneka ragam. Untuk mengurangi kemungkinan lonjakan dari indeks glikemik tinggi, seperti roti putih, kita bisa memakan roti dengan menambahkan protein tanpa lemak atau lemak sehat seperti alpukat.Â
Meningkatkan Risiko Obesitas
![]() Ilustrasi Obesitas/Foto: Freepik.com/ |
Selain gangguan pencernaan dan risiko diabetes, bahaya dari mengonsumsi roti lainnya adalah dapat meningkatkan risiko obesitas. Beberapa orang memilih roti sebagai alternatif makanannya di kala sibuk karena cepat dan praktis. Bahkan, saking nikmatnya mereka dapat memakan lebih dari satu potong roti dengan berbagai isian. Sayangnya asupan karbohidrat yang tinggi dan serat yang rendah, seperti pada roti putih, dapat menyebabkan penambahan berat badan, lho.Â
Melansir dari Medical News Today, mengonsumsi terlalu banyak roti putih dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Apalagi jika pilihan rotinya adalah roti dengan kandungan lemak transnya tinggi dengan tambahan margarin atau butter, seperti croissant. Ditambah lagi efek meningkatnya rasa lapar akibat memakan roti, membuat kita jadi ingin makan lagi dan lagi.Â
Memicu Jerawat
![]() Ilustrasi Jerawat/Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Mengonsumsi roti terlalu sering juga dapat berisiko pada masalah kesehatan kulit, seperti bruntusan dan jerawat. Sebab, makanan dan pola makan yang buruk jadi salah satu faktor pemicu tumbuhnya jerawat.
Dilansir dari detik.com, beberapa orang dengan kondisi wajah berjerawat biasanya disebabkan karena mereka lebih sering mengonsumsi karbohidrat olahan, seperti roti, biskuit, sereal, pasta, nasi, mie, hingga minuman manis. Makanan seperti itu memang dapat membuat tubuh menyerap karbohidrat olahan dengan cepat sehingga kadar gula sekaligus insulin jadi meningkat. Selain itu, roti juga biasanya mengandung susu yang diketahui sebagai salah satu sumber makanan dan minuman penyebab jerawat meradang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




