Jangan Dibiarkan Berlarut-larut! Otak Bisa Alami 3 Hal Ini Ketika sedang Stres

Stres adalah hal yang wajar dan sering dialami dalam kehidupan sehari-hari karena berbagai alasan. Kamu bisa merasa stres ketika mencoba menyeimbangkan antara sekolah, pekerjaan, dan keluarga atau karena masalah kesehatan, keuangan, dan hubungan.

Stres dapat menyebabkan gangguan emosi seperti kecemasan dan kesedihan serta gangguan fisik seperti sakit kepala dan nyeri dada. Dilansir dari Very Well Mind, kondisi stres bahkan bisa memengaruhi otak dengan cara di bawah ini jika terus-terusan terjadi. 

Perubahan Struktur Otak

Ilustrasi stres (Foto: Pexels/Alexander Grey)

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Molecular Psychiatry, para peneliti menemukan fakta bahwa stres kronis dapat membawa perubahan pada otak. Perubahan inilah yang membuat penderita stres kronis rentan mengalami gangguan suasana hati dan kecemasan.

Para peneliti tersebut harus melakukan sejumlah percobaan sebelum menemukan akibat yang ditimbulkan stres kronis pada otak. Dari penelitian tersebut ditemukan hasil bahwa stres dapat menyebabkan terciptanya sel penghasil mielin yang lebih banyak dan neuron yang lebih sedikit dibandingkan jumlah normal.

Otak tersusun dari neuron dan sel pendukung yang disebut dengan materi abu-abu yang bertanggung jawab untuk proses berpikir tingkat tinggi seperti pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Namun, dalam organ yang menjadi pusat komando ini juga terdapat materi putih yang tersusun dari akson-akson yang terhubung dengan bagian lain untuk menyalurkan informasi.

Materi putih pada organ tersebut dinamai dengan sebutan demikian karena adanya selubung putih berlemak bernama mielin yang mengelilingi akson. Mielin berfungsi untuk mempercepat sinyal listrik yang digunakan untuk menyalurkan informasi ke seluruh bagian otak, tetapi jumlah mielin yang berlebihan di bagian otak tertentu akan mengganggu keseimbangan dalam komunikasi.

Jangan Dibiarkan Berlarut-larut! Otak akan Alami 3 Hal Ini Ketika sedang Stres

Jangan Dibiarkan Berlarut-larut! Otak Bisa Alami 3 Hal Ini Ketika sedang Stres/Foto: Freepik/@tirachardz

Penyakit Mental

Ilustrasi stres (Foto: Pexels/Jeshoots.com)

Penelitian yang disebutkan di poin sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa stres kronis dapat membuat perubahan jangka panjang pada struktur dan fungsi otak. Telah disebutkan sebelumnya bahwa produksi mielin berlebih terjadi saat seseorang terpapar stres.

Perubahan itu akan menetap dalam jangka waktu yang panjang sehingga akan menyebabkan perubahan struktur pada otak. Pada akhirnya, organ yang telah mengalami perubahan struktur ini akan rentan mengalami penyakit mental.

Membunuh Sel Otak

Ilustrasi stres (Foto: Pexels/Engin Akyurt)

Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Pengobatan dan Sains Rosalind Franklin ditemukan fakta bahwa satu kejadian sosial yang membuat stres dapat membunuh neuron baru di hipokampus. 

Hipokampus sendiri adalah bagian otak yang sangat berhubungan dengan ingatan, emosi, dan proses belajar. Hipokampus juga merupakan salah satu bagian di mana neurogenesis atau formasi sel otak baru terjadi.

Pada eksperimen tersebut, peneliti menempatkan seekor tikus muda ke dalam kandang yang telah lebih dahulu dihuni oleh dua tikus yang lebih dewasa selama 20 menit. Tikus muda yang mengalami agresi dari tikus dewasa itu dideteksi mengalami peningkatan kortisol sebanyak 6 kali lipat dibandingkan tikus yang tidak mengalami agresi sosial serupa.

Pemeriksaan yang lebih jauh menunjukkan bahwa tikus muda yang terpapar stres mengalami penambahan jumlah neuron yang sama dengan tikus lain yang tidak terpapar stres. Namun setelah diamati kembali, sel saraf tersebut berkurang di minggu berikutnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!