Kenali 7 Tanda Tubuh yang Kekurangan Asupan Protein

Nazwa Yuliana | Beautynesia
Kamis, 24 Apr 2025 06:45 WIB
3. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Rentan sakit/ Foto: Pexels.com/ Polina Tankilevitch

Beauties, protein adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi, seperti membangun otot, memperbaiki jaringan, hingga menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kekurangan protein, terutama jika pola makan mereka tidak seimbang.

Dilansir dari Healthline dan Scientific Origin, ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa tubuhmu kekurangan protein. Yuk, kenali tanda berikut agar kamu bisa segera mengatasinya!

1. Rambut, Kulit, dan Kuku Menjadi Rapuh

Kulit yang rusak/ Foto: Pexels.com/ ShotPot

Salah satu tanda pertama dari kekurangan protein adalah perubahan pada rambut, kulit, dan kuku. Rambut bisa menjadi lebih tipis, mudah rontok, dan tampak kusam karena protein adalah komponen utama dari keratin, zat yang membentuk rambut dan kuku.

Selain itu, kulit juga bisa menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi. Jika kamu mengalami kuku yang mudah patah atau tumbuh dengan lambat, bisa jadi tubuhmu membutuhkan lebih banyak protein.

2. Mudah Lelah dan Kehilangan Massa Otot

Mudah lelah/ Foto: Pexels.com/ Min An

Protein sangat penting untuk membangun dan mempertahankan massa otot. Ketika tubuh kekurangan protein, otot akan mulai menyusut karena tubuh menggunakan cadangan protein yang ada untuk fungsi-fungsi vital lainnya.

Inilah sebabnya mengapa orang yang mengalami defisit protein sering merasa lemah, mudah lelah, dan kehilangan kekuatan otot mereka. Jika kamu sering merasa kelelahan meskipun sudah cukup istirahat dan mengonsumsi makanan dalam jumlah cukup, ada kemungkinan tubuhmu tidak mendapatkan asupan protein yang memadai.

3. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Rentan sakit/ Foto: Pexels.com/ Polina Tankilevitch

Protein berperan besar dalam produksi antibodi dan sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi. Jika kamu sering mengalami flu, batuk, atau infeksi lainnya, bisa jadi sistem imunmu sedang melemah akibat kekurangan protein.

Menurut Scientific Origin, tubuh yang tidak mendapatkan cukup protein akan lebih sulit melawan bakteri dan virus, sehingga kamu lebih rentan terhadap penyakit.

4. Luka yang Sulit Sembuh

Luka yang sulit sembuh/ Foto: Pexel.com/ cottonbro studio

Jika kamu menyadari bahwa luka atau goresan kecil di tubuhmu membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, ini bisa menjadi tanda kekurangan protein. Protein membantu dalam proses regenerasi jaringan dan produksi kolagen yang berperan dalam penyembuhan luka.

Kondisi ini sering terlihat pada orang yang jarang mengonsumsi protein dalam jumlah cukup, terutama mereka yang menjalani diet rendah protein tanpa perencanaan yang tepat.

5. Nafsu Makan Berlebihan dan Mengidam Makanan

Nafsu makan berlebihan/ Foto: Pexels.com/ Helena Lopes

Kekurangan protein juga bisa membuatmu sering merasa lapar dan mengidam makanan tertentu, terutama yang tinggi karbohidrat dan gula. Ini karena protein berperan dalam mengatur kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Jika kamu sering merasa lapar meskipun baru saja makan, coba periksa apakah makananmu sudah mengandung cukup protein. Menambahkan sumber protein seperti telur, ayam, ikan, atau kacang-kacangan ke dalam pola makan bisa membantu mengontrol nafsu makan dengan lebih baik.

6. Pembengkakan pada Tubuh (Edema)

Pembengkakan pada tubuh/ Foto: Freepik.com/ freepik

Protein memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu tanda yang kurang dikenal dari kekurangan protein adalah edema, yaitu pembengkakan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya akibat retensi cairan.

Menurut Healthline, albumin, salah satu jenis protein dalam darah, berfungsi untuk mencegah cairan berlebih keluar dari pembuluh darah ke jaringan tubuh. Jika kadar albumin rendah karena defisit protein, cairan bisa menumpuk di jaringan dan menyebabkan pembengkakan.

7. Mood yang Tidak Stabil dan Kesulitan Berkonsentrasi

Sulit berkonsentrasi/ Foto: Freepik.com/ jcomp

Protein mengandung asam amino yang berperan dalam produksi neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan dopamin. Kekurangan protein dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam produksi neurotransmitter, yang bisa berujung pada perubahan suasana hati, mudah marah, depresi, hingga kesulitan berkonsentrasi.

Jika kamu merasa sering mengalami perubahan emosi yang tidak menentu atau sulit fokus saat bekerja atau belajar, bisa jadi tubuhmu memerlukan lebih banyak protein untuk menjaga fungsi otak tetap optimal.

Beauties, jika kamu mengalami beberapa tanda di atas, jangan khawatir! Kamu bisa meningkatkan asupan protein dengan mengonsumsi berbagai sumber protein hewani seperti ayam, ikan, daging sapi tanpa lemak, telur, dan produk susu, atau memilih protein nabati seperti kacang-kacangan, lentil, tahu, tempe, quinoa, serta biji-bijian seperti chia seed dan flaxseed. Dan jika diperlukan, menambahkan suplemen protein seperti whey protein atau plant-based protein agar kebutuhan harian tetap terpenuhi.

Penting untuk memastikan asupan protein harian yang cukup agar tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Jadi, Beauties, apakah kamu sudah mengonsumsi cukup protein hari ini? Yuk, mulai perhatikan pola makanmu dan pilih makanan kaya protein untuk menjaga kesehatan tubuh!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE