Ketahui 7 Makanan Pemicu Cacingan dan Cara Mencegahnya

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Selasa, 26 Aug 2025 06:45 WIB
Ketahui 7 Makanan Pemicu Cacingan dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi makanan/Freepik: freepik

Pernahkah kamu merasa tubuh sering lemas, perut tidak nyaman, atau nafsu makan berubah tanpa alasan jelas? Bisa jadi itu tanda adanya kecacingan. Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan makan sehari-hari ternyata berperan besar dalam membawa parasit masuk ke dalam tubuh.

Beberapa waktu lalu pun, kasus Raya, balita asal Sukabumi yang meninggal akibat infeksi kecacingan menjadi sorotan di masyarakat. Hal ini menjadi alarm agar tidak mengabaikan penyakit apapun. 

Nah Beauties, tahukah kamu beberapa makanan yang sering kamu nikmati justru bisa menjadi pintu masuk utama cacing penyebab masalah kesehatan. Mulai dari makanan segar hingga olahan populer, semua berisiko jika tidak diolah dengan benar.

Jadi, apa saja makanan pemicu cacingan dan bagaimana cara mencegahnya?

1. Daging Mentah atau Kurang Matang

Ilustrasi daging kurang matang/Freepik: freepik

Mengonsumsi daging sapi, babi, atau kambing yang tidak dimasak sempurna dapat menyebabkan infeksi parasit usus. Daging mentah berisiko membawa Taenia (cacing pita) dan Trichinella, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan, nyeri otot, hingga penurunan berat badan. Canadian Food Safety menjelaskan bahwa kasus seperti ini sering ditemukan akibat konsumsi daging panggang yang belum mencapai suhu aman.

Mayo Clinic menegaskan bahwa trichinosis muncul karena daging babi atau daging liar yang dimakan setengah matang, sehingga larva Trichinella tetap hidup dalam tubuh. Untuk mencegahnya, daging sebaiknya dimasak pada suhu internal minimal 71 °C (160 °F). 

2. Ikan atau Seafood Mentah

Ilustrasi seafood mentah/Freepik: KamranAydinov

Sushi, sashimi, ceviche, dan hidangan berbasis ikan mentah memang populer, tetapi juga rentan mengandung larva Anisakis simplex. Infeksi ini banyak ditemukan di Jepang dan negara pesisir, menurut publikasi Journal of Parasitology Research. Gejalanya berupa nyeri perut hebat, mual, hingga muntah.

WHO menjelaskan bahwa risiko bisa diminimalkan dengan memasak ikan di atas 60°C selama minimal satu menit atau membekukannya pada suhu −20 °C selama lebih dari 24 jam. Dengan begitu, larva parasit bisa mati sebelum dikonsumsi. Langkah sederhana ini penting diperhatikan oleh pecinta seafood agar tetap bisa menikmati makanan dengan aman.

3. Sayuran dan Buah Mentah yang Tidak Dicuci

Ilustrasi sayur/Freepik: freepik

Sayuran dan buah yang terlihat segar bisa saja menyimpan bahaya tersembunyi. Parasit seperti Giardia atau Ascaris bisa menempel melalui tanah atau air irigasi yang terkontaminasi. Menurut Rupa Health, mencuci dengan air bersih mengalir adalah cara paling efektif untuk menyingkirkan organisme mikroskopis ini.

Cleveland Clinic juga mengingatkan bahwa mencuci saja kadang tidak cukup, terutama pada sayuran berdaun yang punya banyak lipatan. Mengupas kulit buah dan merendam sayuran dengan larutan khusus pembersih makanan dapat menurunkan risiko infeksi secara signifikan.

4. Produk Susu Tidak Dipasteurisasi

Ilustrasi susu/Freepik: azerbaijan_stockers

Produk susu mentah atau keju non-pasteurisasi semakin populer karena dianggap lebih alami. Namun, Rupa Health mencatat bahwa produk semacam ini berisiko membawa cacing gelang dan flukes, terutama jika berasal dari ternak yang tidak sehat. Konsumsi rutin bisa meningkatkan peluang infeksi usus.

Pasteurisasi terbukti menjadi langkah paling aman untuk membunuh mikroba dan parasit yang tersembunyi di dalam susu. Menurut FDA, suhu tinggi dalam proses pasteurisasi efektif menurunkan risiko tanpa mengurangi kandungan gizi penting dalam susu. Karena itu, lebih baik memilih produk olahan susu yang jelas label pasteurisasinya.

5. Air Minum Terkontaminasi

Ilustrasi air minum/Freepik: rawpixel.com

Air merupakan kebutuhan utama tubuh, tetapi juga bisa menjadi jalur masuk parasit berbahaya. Cryptosporidium dan Giardia lamblia adalah contoh protozoa yang sering menular melalui air minum tercemar. CDC menegaskan bahwa wabah besar diare di beberapa negara seringkali terjadi akibat air yang tidak diolah dengan benar.

WHO menambahkan bahwa air minum sebaiknya selalu dimasak hingga mendidih atau difiltrasi dengan teknologi yang bisa menyingkirkan parasit mikroskopis. Kebiasaan sederhana seperti ini bisa melindungi kamu dan keluarga dari risiko cacingan maupun infeksi parasit lainnya.

6. Jajanan Pinggir Jalan yang Tidak Higienis

Ilustrasi jajan pinggir jalan/Freepik: azerbaijan_stockers

Siapa yang tidak tergoda dengan jajanan pinggir jalan? Namun, kebersihan makanan ini sering kali tidak terjamin. Menurut World Journal of Gastroenterology, jajanan yang dibiarkan terbuka bisa terkontaminasi telur cacing melalui debu, lalat, atau peralatan yang tidak steril. Kondisi ini membuka peluang masuknya parasit ke dalam tubuh.

Selain itu, jajanan yang dimasak setengah matang atau menggunakan bahan baku asal-asalan memperbesar risiko infeksi. Para ahli kesehatan dari WHO menyarankan untuk berhati-hati dalam memilih makanan jalanan, serta memastikan makanan dimasak panas di depan mata agar lebih aman dikonsumsi.

7. Makanan ‘Parasite Cleanse’ dan Probiotik

Ilustrasi bawang merah dan bawang putih/Freepik: freepik

Belakangan, banyak orang percaya bahwa ada makanan atau ramuan khusus yang bisa langsung membunuh cacing di dalam tubuh, misalnya biji pepaya, bawang putih, atau jamu herbal tertentu. Cara ini sering disebut dengan istilah parasite cleanse. 

Namun menurut ahli gizi Beth Czerwony dari Cleveland Clinic di Amerika Serikat, tidak ada bukti ilmiah kuat bahwa makanan atau ramuan tersebut bisa benar-benar mengeluarkan cacing. Kalau seseorang sudah terinfeksi, tetap harus minum obat antiparasit yang diresepkan dokter agar bisa sembuh.

Meski begitu, bukan berarti makanan sehat tidak ada gunanya. Makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt, tempe, atau makanan berserat tinggi bisa membantu usus bekerja lebih baik dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.

Jadi, makanan sehat bisa menjadi pelengkap gaya hidup bersih, tetapi tidak bisa menggantikan obat ketika cacingan sudah terjadi.

Kebiasaan yang Bisa Dihindari agar Tidak Cacingan

Potret cacing di dalam tubuh/www.motherhoodchaitanya.com

Selain makanan, kebiasaan sehari-hari juga berperan dalam penularan cacingan. Dr. Angad Dhillon, gastroenterolog di Inggris, melalui The Sun menekankan bahwa berjalan tanpa alas di tanah bisa membuat parasit menembus kulit kaki. Begitu juga dengan kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, yang memudahkan telur cacing masuk ke tubuh.

Mengubah pola hidup sederhana seperti selalu mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan kuku, serta menggunakan alas kaki di luar rumah bisa sangat efektif. Hal-hal kecil ini mencegah cacingan menyebar dan menjaga kesehatan pencernaan kamu tetap optimal.

Beauties, menjaga tubuh bebas dari cacingan bukan hal sulit kalau kamu disiplin dalam memilih dan mengolah makanan.  Yuk, biasakan pola hidup bersih dan sehat!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE