Minyak Goreng Masih Langka, 5 Pilihan Minyak Sayur di Pasaran Ini Diklaim Lebih Sehat untuk Diet!
Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit lantaran mudah didapat dan harganya lebih murah. Sayangnya, akhir-akhir ini keberadaan minyak goreng sawit sedang langka di pasaran.
Nah, sebagai alternatifnya minyak sayur juga banyak beredar dan digunakan di Indonesia. Minyak sayur diperoleh dari lemak atau minyak biji-bijian, sayuran atau bagian buah tertentu. Ini membuat masing-masing jenis minyak sayur memiliki perbedaan dalam hal rasa, aroma, dan kegunaan masaknya.
Inilah 5 jenis minyak sayur yang diklaim lebih sehat untuk diet. Simak yuk!
1. Minyak Zaitun
![]() Minyak zaitun/Foto: Pexels.com/mohamed hergafi |
Minyak zaitun atau olive oil memiliki aroma yang cukup khas dan dan rasanya cenderung hambar. Minyak yang pohonnya tumbuh di kawasan Mediterania ini dibagi ke dalam dua tipe.
Tipe refined warnanya lebih bening dan biasanya dipakai untuk menumis. Rasa makanan pun akan jadi lebih harum dan sedap. Sedangkan virgin olive oil berwarna lebih pekat dan sifatnya tidak tahan panas, sehingga lebih cocok dikonsumsi langsung sebagai salad dressing.
Minyak zaitun termasuk ke dalam superfood karena kandungannya kaya akan omega-3, omega-6, antioksidan, serta lemak tak jenuh tunggal yang sehat untuk diet.
2. Minyak Biji Bunga Matahari
![]() Minyak biji bunga matahari/Foto: Freepik.com/jcomp |
Selain kuaci enak dikonsumsi sebagai camilan sehat, biji bunga matahari pun bisa diolah menjadi minyak untuk memasak. Minyak biji bunga matahari memiliki kandungan omega-6 serta lemak tak jenuh.
Minyak ini merupakan alternatif minyak goreng favorit lantaran mempunyai titik asap tinggi di suhu 232 derajat Celcius untuk menggoreng dan memanggang. Nggak hanya itu, jenis minyak ini memiliki rasa ringan yang cocok untuk salad dressing.
3. Minyak Biji Anggur
![]() Minyak biji anggur/Foto: Pinterest.com/whowhatwear |
Jenis minyak sayur ini berasal dari ekstraksi biji anggur. Minyak biji anggur atau grapeseed oil memiliki titik asap tinggi, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk memasak dengan api besar.
Dari segi kandungan, minyak ini manfaatnya tinggi lemak tak jenuh juga sumber vitamin E untuk mengurangi kolesterol dan risiko penyakit jantung.
4. Minyak Kelapa
![]() Minyak kelapa/Foto: Instagram.com/barco.indonesia |
Minyak kelapa untuk memasak diproses dari daging kelapa yang dikeringkan dengan suhu tinggi sampai menghasilkan minyak bening tanpa rasa. Namun begitu, minyak kelapa bisa berbahaya jika dipakai untuk menggoreng pada suhu tinggi.
Menurut data US Department of Agriculture, seperti yang dilansir dari detikFood, dalam 100 gram minyak kelapa mengandung 90% lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kolesterol jahat.
Sementara itu, virgin coconut oil (VCO) dibuat dari daging kelapa segar yang dikeringkan sebentar dan diproses tanpa suling. Bentuknya berupa gel berwarna putih dengan rasa dan bau kelapa yang cukup kuat, sehingga dipercaya masih kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Penggunaan VCO lebih disarankan sebagai mentega vegan atau pun bahan perawatan kulit dan rambut.
5. Minyak Canola
![]() Minyak canola/Foto: Pinterest.com/goodhausemag |
Diolah dari biji tanaman canola yang dipanaskan, minyak canola kaya vitamin E dan K, antioksidan, dan lemak tak jenuh. Minyak ini menyimpan kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang sayangnya rentan terhadap oksidasi selama pemanasan. Oleh sebab itu, jenis minyak ini sebaiknya digunakan untuk menumis atau campuran kue daripada menggoreng makanan.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




