STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

Muncul Jerawat di Vagina? Duh, Harus Segera Diatasi dengan Cara Ini

Jovita | Beautynesia
Selasa, 14 Jul 2020 09:00 WIB
Muncul Jerawat di Vagina? Duh, Harus Segera Diatasi dengan Cara Ini

Munculnya jerawat di wajah itu hal biasa, namun pernahkah kamu menemukan jerawat di vagina? Hal ini mungkin terjadi karena beberapa faktor, seperti pemakaian celana yoga saat berkeringat, baju renang basah, wax yang kasar, hingga kebiasaan memakai celana jeans ketat setiap hari.

Jerawat di area vagina terkadang merupakan hal normal jika sudah muncul untuk waktu yang lama tanpa menyebabkan rasa sakit, tidak membesar, atau menyebar ke area lain. Kondisi tidak normal terjadi jika jerawat di area vagina muncul setelah berhubungan seksual dan terasa sakit.

Meski jerawat di area vagina tidak terlihat seperti jerawat di bagian tubuh lain, bukan berarti kamu boleh mengabaikannya, Ladies. Vagina yang sehat membutuhkan perhatian yang tidak kalah besar dari perawatan terhadap wajah.

Pertama, ketahui bahwa jerawat di area vagina adalah hal yang normal

Jerawat di Vagina/ Foto: Pexels.com
Jerawat di Vagina/ Foto: Pexels.com

Pertama-tama, jangan panik dengan keberadaan jerawat di vagina karena ini adalah kondisi normal. Area vagina mempunyai kelenjar keringat dan folikel rambut yang rentan terhadap penumpukan, sama seperti bagian tubuh lainnya. Munculnya satu-dua jerawat di area vagina adalah hal yang sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Memahami penyebab munculnya jerawat vagina

Penyebab Munculnya Jerawat di Vagina/ Foto: Pexels.com
Penyebab Jerawat di Vagina/ Foto: Pexels.com

Kondisi ini sebenarnya disebut jerawat vulva. Jenis jerawat ini bisa muncul sendiri, terlepas dari adanya rambut yang tumbuh ke dalam atau luka saat mencukur bulu kemaluan. Jika kamu suka berolahraga, kamu mungkin lebih rentan mengalaminya, Ladies.

Jerawat vulva paling umum terjadi pada mereka yang sering melakukan olahraga berat, di mana ada lebih banyak gesekan pada vulva. Keringat berlebih dan produksi sebum berlebih jika digabungkan dengan pakaian olahraga yang ketat dapat menimbulkan jerawat.

Perbedaan jerawat dan rambut yang tumbuh ke dalam

Jerawat di Vagina/ Foto: Pexels.com
Jerawat di Vagina/ Foto: Pexels.com

Kamu juga harus cari tahu terlebih dahulu apakah benjolan yang ada di area vagina adalah jerawat atau rambut yang tumbuh ke dalam, Ladies. Pertama, jangan langsung mengambil kesimpulan jika kamu melihat ada benjolan di vagina, terutama jika kamu belum aktif secara seksual atau telah melakukan hubungan seks yang aman.

Rambut yang tumbuh ke dalam dapat menyebabkan folikulitis, yakni folikel rambut yang meradang. Ini terjadi setelah pencukuran atau waxing. Bentuknya mirip dengan jerawat di area tubuh lain.

Dibandingkan dengan rambut yang tumbuh ke dalam, jerawat vulva bisa menyebabkan rasa tidak nyaman yang lebih besar. Benjolannya juga mengandung lebih banyak cairan atau sebum.

Jangan memencet jerawat di area vagina

Jangan Memencet Jerawat di Area Vagina/ Foto: Pexels.com
Jangan Memencet Jerawat di Area Vagina/ Foto: Pexels.com

Ini adalah aturan yang sama seperti jerawat pada wajah. Meskipun jerawat di wajah memiliki cara tepat untuk memencetnya, tidak demikian untuk jerawat di area vagina. Memencet jerawat vulva dapat menyebabkan infeksi di area tersebut dan menyebabkan masalah yang lebih serius.

Jaga area vagina tetap kering

Area Vagina Kering/ Foto: Pexels.com
Area Vagina Kering/ Foto: Pexels.com

Keringat adalah salah satu penyebab utama munculnya jerawat vulva, jadi pastikan kamu mengganti pakaian yang lembap sesegera mungkin dan jaga area vagina tetap kering. Jika berenang, pastikan segera mandi dan ganti pakaian, ya.

Hati-hati saat mencukur rambut di area vagina

Mencukur/ Foto: Pexels.com
Mencukur/ Foto: Pexels.com

Jika ingin menghilangkan sebagian atau seluruh rambut di area kemaluan, pastikan kamu melakukannya dengan cara yang benar. Kamu harus menggunakan alat cukur yang lembut dan menggunakan krim cukur (bukan sabun atau air biasa). Untuk solusi terbaik, mencukur dengan laser ampuh menghilangkan rambut yang lebih tebal.

Kamu juga harus tahu bahwa setiap alat yang digunakan pada tubuhmu setiap hari perlu dibersihkan secara teratur. Kamar mandi bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri, jadi sangat penting untuk membersihkan atau mengganti peralatan kamar mandi setiap minggu.

Gunakan produk dengan bahan pH seimbang yang tidak mengiritasi

Produk Mandi/ Foto: Pexels.com
Produk Mandi/ Foto: Pexels.com

Perhatikan juga produk mandi yang kamu gunakan. Beberapa produk yang tidak memiliki pH seimbang dan bahan-bahannya mengiritasi menyebabkan masalah di area vagina.

Vagina yang sehat memiliki pH antara 3,5 dan 4,5, jadi kamu bisa mencari produk yang menawarkan kisaran pH yang sama. Sabun anti bakteri umumnya memiliki tingkat pH antara 9 dan 10, jadi sebaiknya kamu hindari. Biasanya level pH dicantumkan pada kemasan produk, namun jika kamu tidak yakin, kamu bisa mencari informasi lengkapnya lewat Google.

Coba benzoil peroksida

Kulit Sensitif/ Foto: Pexels.com
Kulit Sensitif/ Foto: Pexels.com

Untuk mengobati benjolan di area vagina, kamu bisa membersihkan tubuh dengan obat benzoil peroksida. Jika kamu memiliki kulit sensitif, pilih produk dengan kandungan benzoil peroksida 5% atau kurang untuk mencegah iritasi.

Produk ini juga bisa kamu gunakan sebagai perawatan sebelum bercukur. Pastikan saja kamu memanfaatkannya sebagai penggunaan luar, jangan menggunakannya langsung pada vulva tanpa evaluasi dari dokter.

Gunakan kompres hangat

Handuk untuk Kompres/Foto: Pexels.com
Handuk untuk Kompres/Foto: Pexels.com

Untuk jerawat vulva berukuran besar, kamu bisa menggunakan kompres hangat untuk mengurangi iritasi. Kompres jerawat yang tumbuh di vagina selama beberapa hari menggunakan waslap hangat.

Jika jerawat vulva tidak hilang atau ukurannya semakin membesar, kamu mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter. Jika mengalami ruam, demam, atau timbul rasa sakit, pastikan kamu tidak ragu-ragu memeriksakan diri ke dokter.

Berkonsultasi dengan ahli

Konsultasi/ Foto: Pexels.com
Konsultasi/ Foto: Pexels.com

Jika kamu sudah menjaga vagina tetap bersih dan kering namun jerawat di area vagina masih belum berhenti, segera konsultasi dengan ahli. Jika jerawat vulva berulang dan tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang, periksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa itu bukan tanda dari infeksi menular seksual. Berkonsultasi dengan ahli dapat membantu menemukan cara meminimalkan dan mengobati jerawat.

Semoga bermanfaat!

(hld/hld)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE