
Sering Dianggap Mirip, Ini Perbedaan antara Sedih, Stres, dan Depresi yang Wajib Kamu Ketahui!

Beauties, pernahkah kamu mendengar atau mengucapkan kalimat "aku sedang stres", "aku sedang merasa sedih", atau “aku sedang merasa depresi”? Lantas, pernahkah kamu bertanya-tanya apa perbedaan antara sedih, stres, dan depresi?
Banyak yang mengira bahwa ketiganya sama, yakni menggambarkan emosi negatif yang sedang dirasakan. Namun sebenarnya, sedih, stres, dan depresi adalah hal yang berbeda, lho! Yuk, cari tahu perbedaannya melalui penjelasan berikut ini.
Mengenal Mood dan Emosi
![]() Ilustrasi Emosi Marah/foto: pexels.com/Andrea Piacquadio |
Sebelum membahas mengenai kesedihan, stres hingga depresi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu emosi dan mood. Emosi adalah respon dari suatu peristiwa dan biasanya berlangsung singkat. Contoh emosi diantaranya yaitu marah, sedih, jijik, takut, dan sebagainya.
Karena singkat, emosi mudah sekali berubah-ubah dalam kurun waktu yang sesaat. Sedangkan mood, berlangsung dalam kurun waktu yang lebih lama dan cenderung lebih konsisten dibanding emosi.
Nah, setelah mengetahui secara singkat tentang mood dan emosi, simak pembahasan mengenai sedih, stres dan depresi, yuk!
Sedih adalah Sebuah Emosi
![]() Ilustrasi Sedih/foto: pexels.com/Elijah O'donnell |
Beauties, pernahkah kamu menonton film Inside Out? Film animasi ini menceritakan tentang emosi dasar manusia, di antaranya ada kebahagiaan, kesedihan, takut, jijik, marah dan terkejut. Kesedihan adalah salah satu dari bagian emosi dasar manusia. Setiap orang wajar untuk merasakan kesedihan terutama setelah mengalami suatu peristiwa kehilangan dalam bentuk apapun.
Kesedihan adalah reaksi emosional yang bertujuan untuk memulihkan energi dan sifatnya wajar. Saat kamu sedih, pasti ada suatu kondisi di mana kamu ingin menarik diri sejenak untuk mengumpulkan kekuatan. Proses mengungkapkan perasaan sedih yang kamu keluarkan lewat tangisan itulah akhirnya perlahan memberikan kekuatan untuk pulih.
Kesedihan pasca kehilangan normal untuk dirasakan sehingga kamu punya waktu untuk menyembuhkan luka. It's okay not to be okay, ya, Beauties.
Stres dan Stressor
![]() Ilustrasi Stres/foto: pexels.com/Andrea Piacquadio |
Apakah kamu sering menggunakan kata stres dalam keseharian? Biasanya, ketika kamu menyebutkan istilah stres pasti ada hal-hal berat yang menyertainya, misalnya deadline tugas, beban kerja, hingga masalah dengan orang lain. Hal-hal yang membuat stres itulah yang disebut dengan stressor.
Stres adalah sebuah reaksi tidak disengaja dan spontan karena adanya stressor baik secara psikologis, fisik, maupun sosial yang mendadak. Stressor tersebut dapat membuat kamu stres karena kamu menganggap bahwa hal tersebut berbahaya, mengancam kondisi dan sulit untuk ditangani.
Harus dipahami, stres bukanlah perasaan. Namun memang, stres dapat memunculkan perasaan seperti sedih, marah, dan sebagainya. Namun, stres bukanlah suatu bentuk emosi.
Untuk mengatasinya, kamu perlu mengendalikan stres. Stres yang tidak bisa terselesaikan dapat meningkatkan hormon stres yang dapat mengganggu kondisi tubuh, menyebabkan perilaku impulsif seperti berbelanja, makan, hingga aktivitas lain yang tidak terkontrol.
Apa Itu Depresi?
![]() Ilustrasi Depresi/foto: pexels.com/ron-lach |
Mengacu pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (DSM V), depresi adalah suatu gangguan kejiwaan di mana penderitanya mengalami ketiadaan energi, ketidakmampuan merasakan kesenangan, mengalami gangguan tidur, gangguan makan, hingga terganggunya aktivitas sehari-hari dalam kurun waktu minimal selama 2 minggu.
Pada orang dengan depresi, terjadi permasalahan pada fungsi otak di mana berkurangnya fungsi, jumlah dan sensitivitas neurotransmiter sehingga tidak bisa merasakan sesuatu sebagaimana mestinya.
Depresi juga dapat mengubah struktur otak. Sehingga orang dengan depresi sering mengalami kesulitan berpikir dan konsentrasi, yang berlangsung terus menerus dalam jangka panjang.
Depresi bukan sesuatu yang dibuat-buat dan tidak bisa didiagnosis sendiri. Diagnosis depresi hanya bisa ditegakkan oleh profesional seperti psikolog atau psikiater. Diperlukan serangkaian pemeriksaan yang mendalam dan menyeluruh tentang depresi oleh profesional.
Setelah mengetahui perbedaannya, jangan sampai kamu keliru menggunakan istilah sedih, stres, dan depresi ya. Penting bagi kamu untuk lebih memahami apa yang sedang kamu rasakan. Jika kamu merasa membutuhkan bantuan profesional, jangan ragu untuk datangi tenaga profesional.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!