Depresi Bisa Berkaitan dengan Kesehatan Jantung, Ini Penjelasannya Menurut Ahli...
Tahukah Beauties, ternyata depresi dan kesehatan jantung saling berhubungan. Depresi dapat berdampak fisik pada jantung, dan begitu juga sebaliknya.Â
Melansir dari Everyday Health, hubungan antara depresi dan kesehatan jantung merupakan hubungan dua arah. Depresi dapat meningkatkan risiko masalah jantung hingga 64 persen. Sementara sekitar 1 dari 5 orang dengan penyakit jantung mengalami depresi berat.Â
Jadi, bagaimana sebenarnya depresi dan jantung saling terkait? Berikut penjelasannya menurut para ahli.Â
1. Depresi Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Ilustrasi depresi/Foto: Freepik.com/freepik
Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok gangguan yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini sering kali bersifat diam-diam, artinya tidak terdeteksi sampai muncul gejala yang jelas.Â
Penyakit jantung yang merupakan jenis penyakit kardiovaskular, sering dipicu oleh suatu kondisi yang disebut aterosklerosis. Sementara itu, menurut sebuah penelitian besar menunjukkan, bahwa orang dewasa yang berusia 40 hingga 80 tahun yang mengalami depresi memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular terkait aterosklerosis.
"Depresi merupakan faktor risiko yang terkenal untuk penyakit kardiovaskular, tidak hanya karena dampak psikologisnya tetapi juga dari sudut pandang fisiologis," kata Rashmi Parmar, MD, seorang psikiater dewasa dan anak di Mindpath Health di Newark, California.
2. Depresi Menyebabkan Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Ilustrasi perempuan yang sedang merokok/Foto: Freepik.com/wirestock
Orang yang mengalami depresi biasanya memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, kenaikan berat badan berlebihan, dan merokok. Selain itu, gejala depresi tertentu seperti kelelahan dan kekurangan energi dapat membuat sebagian orang menjadi malas berolahraga dan memasak makanan bergizi setiap hari.Â
Gaya hidup yang tidak sehat tersebut dapat meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung, kata Arvind Nirula, MD, seorang ahli jantung intervensional di MemorialCare Heart and Vascular Institute di Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California.Â
3. Depresi Dapat Mencegah Seseorang Mencari Pengobatan untuk Gejala Jantung
Ilustrasi depresi/Foto: Freepik.com/DC Studio
Seseorang yang telah didiagnosis menderita depresi, dan mulai mengalami gejala yang berhubungan dengan jantung seperti detak jantung cepat atau nyeri dada, mungkin merasa enggan untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bisa saja dilatarbelakangi oleh rasa takut karena membayangkan bakal menghadapi diagnosis kesehatan yang serius.Â
"Orang dengan gejala depresi mungkin tidak memiliki energi atau motivasi untuk menindaklanjuti janji tamu medis," kata Ernesto Lira de la Rosa, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi yang berbasis di New York City.Â
Namun, tetap penting untuk menemui dokter. Karena depresi dan masalah jantung terkadang dapat memiliki gejala yang sama, dan gejala yang kamu pikir disebabkan oleh depresi mungkin memiliki penyebab lain yang mendasarinya.Â
Misalnya, "Depresi dan penyakit jantung sering kali memiliki gejala yang tumpang tindih seperti kelelahan dan kecemasan," kata Rigved Tadwalkar, MD, seorang ahli jantung di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California.Â
4. Depresi Dapat Memperburuk Kondisi Jantung Setelah Diagnosis Baru
Ilustrasi depresi/Foto: Freepik.com/freepik
Seseorang yang baru saja mengalami serangan jantung, operasi jantung, atau didiagnosis dengan kondisi jantung seperti penyakit arteri koroner (penumpukan plak di arteri utama jantung), maka bisa saja mengalami depresi setelahnya.Â
"Mengidap penyakit jantung dapat berarti lebih banyak janji temu dengan dokter, perubahan gaya hidup, pengobatan untuk mengelola penyakit tersebut, dan peningkatan stres karena harus beradaptasi dengan gaya hidup baru. Hal ini dapat membuat kewalahan dan menyebabkan beberapa orang mengalami gejala depresi," kata Dr. Lira de la Rosa.Â
Jika tidak diobati, depresi dapat memperburuk kondisi jantung yang ada. Hal ini sangat berisiko bagi individu lanjut usia dengan penyakit arteri koroner.Â
Itulah Beauties, beberapa hubungan antara depresi dan penyakit jantung. Depresi dapat meningkatkan risiko masalah jantung, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko depresi. Karena itulah, sangat penting untuk mencari bantuan profesional untuk mengelola gejala depresi.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!