Stress Sangat Berpengaruh ke Kebugaran dan Kesehatan Fisik Lho, Mau Tau Gimana?

Munjidah Hamsa | Beautynesia
Kamis, 22 Oct 2020 07:30 WIB
Stress Sangat Berpengaruh ke Kebugaran dan Kesehatan Fisik Lho, Mau Tau Gimana?
Stres dan cemas yang tidak dikelola akan menyebabkan munculnya gangguan pada kesehatan fisik/ sumber freepik.com

Selain mempengaruhi kesehatan mental, adanya stres dan kecemasan yang kamu alami akan juga memberikan pengaruh buruk ke kesehatan dan tampilan fisikmu lho! Hmm apa bisa diatasi ya? Kamu bisa simak di penjelasan berikut ini ya!

Rambut Mudah Rontok Hingga Hair Loss

Stres dan cemas akan menyebabkan rambut rontok hingga hair loss.
Rambut rontok atau hair loss/ sumber: freepik.com

Faktanya, dalam kondisi stres dan cemas yang tidak teratasi, siklus rambut akan memendek akibat nutrisi yang jadi kurang diserap oleh rambut ketika rambut sedang benar-benar membutuhkannya. Rambut akan jadi mudah patah, rontok, hingga munculnya masalah ketombe di kulit kepala tiga bulan setelah stress dan cemas berlangsung. Stres dan cemas yang parah akan menimbulkan perubahan hormon seperti produksi adrenalin yang bertambah dan diubah menjadi testoteron yang menyebabkan memendeknya siklus rambut.

Untuk mengatasi atau meminimalisir permasalah ini, sebaiknya kamu hindari penggunaan alat styling rambut yang panas dan memperlemah kekuatan rambut. Pastikan kamu tetap berjemur di pagi untuk menstabilkan produksi vitamin D dalam tubuh. Konsumsi suplemen zat besi juga akan menambah nutrisi yang masuk ke tubuh dan diserap oleh rambut sehingga rambut bisa tetap kuat.

Gigi Mudah Patah atau Lepas hingga Infeksi Gusi

Stres dan cemas bisa menimbulkan penyakit gigi dan infeksi gusi.
Penyakit gigi dan penyakit gusi/ sumber: freepik.com

Ternyata, stres dan cemas sangat berpengaruh pada kesehatan gigi dan gusi. Mengapa demikian? Dalam beberapa kasus stress dan cemas, banyak orang yang tidak sadar melakukan bruxism atau menggesekkan gigi ketika dalam kondisi buruk. Hal ini akan menyebabkan gigi jadi mudah patah akibat adanya fraktur yang tidak terlihat secara kasat mata.

Selain itu, ketika stres dan cemas, tubuh akan melepaskan kortisol yang mengakibatkan sistem imun tubuh jadi lemah. Dengan kondisi imun lemah ini, tubuh akan kurang mampu melawan bakteri plak yang jika dibiarkan akan menyebabkan penyakit gusi. Ketika stres, mulut juga akan memproduksi air liur yang bersifat antibakterial dalam jumlah lebih sedikit sehingga bakteri di mulut akan lebih sulit dibasmi secara alami.

Cara mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan guard mulut ketika tidur untuk mengurangi efek dari menggertak dan menggesekkan gigi alias bruxism. Tetap perhatikan kebersihan gigi dan mulut dengan rutin menggosok gigi dan cek ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Kamu juga bisa menambah produksi air liur dengan mengunyah permen karet bebas gula setelah makan.

Munculnya Inflamasi dan Dark Spots Pada Kulit

Stres dan cemas akan memicu inflamasi kulit dan munculnya dark spot atau bintik hitam pada kulit.
Inflamasi kulit/ sumber: freepik,com

Jika kamu mengira stres dan cemas tidak memberikan efek apapun ke kulit, kamu salah. Ketika stres dan cemas, produksi hormon kortisol dalam tubuh akan meningkat. Hal ini menyebabkan glukosa dibakar dan dikirim ke kulit untuk membuat inflamasi atau bintik-bintik seperti halnya penderita diabetes. Produksi kortisol yang berlebih juga akan menjadikan tubuh kurang bisa menyerap nutrisi pada makanan, sehingga kulit akan kekurangan zat vitamin dan mineral yang penting untuk diserap.

Untuk mengurangi efek yang terjadi pada kulit ketika stress atau cemas, sebaiknya kamu perhatikan kebersihan benda yang menempel ke kulit seperti bantal, kasur, baju, dan kurangi intensitas menyentuh area wajah menggunakan tangan. Selain itu, penting untuk memijat kulit selama dua menit di pagi dan malam hari di bagian hidung dan pipi yang sejajar dengan telinga agar tubuh melakukan proses drainase getah bening secara alami dengan lebih maksimal. Selain membantu tubuh bekerja menyeimbangkan hormon, kamu juga akan merasa lebih baik setelah memijat.

Perubahan Bobot Tubuh dan Gangguan Tidur

Stres dan cemas akan menimbulkan perubahan bobot tubuh hingga terjadinya gangguan tidur.
Perubahan bobot tubuh/ sumber: freepik.com

Bobot tubuh akan sangat mudah terpengaruh oleh stres dan cemas yang tidak dikelola dengan baik. Apakah itu tubuhmu mengalami penambahan akibat hormon kortisol yang diproduksi secara berlebih oleh tubuh akibat stres dan cemas. Bertambahnya kortisol akan mempengaruhi banyaknya insulin yang bekerja mengolah gula darah secara berlebihan. Kadar gula darah yang kurang seimbang ini akan menyebabkan kita terus-terusan mengonsumsi makanan manis yang jika diteruskan akan menyebabkan bertambahnya bobot tubuh.

Gangguan tidur juga menjadi masalah umum yang terjadi ketika stres dan cemas melanda. Gangguan tidur akan menyebabkan produksi kortisol meroket tinggi. Dengan begini, kamu akan semakin ingin makan. Bertambahnya asupan makanan akan lari ke area perut terlebih dahulu dibandingkan area tubuh lainnya.

Agar kamu bisa mengurangi efek stres dan cemas pada tubuh, kamu bisa mulai menerapkan mindful eating. Pastikan makanan yang kamu konsumsi mengandung karbohidrat kompleks, protein hewani, dan nabati. Lakukan kegiatan makan dan ngemil dengan jadwal yang teratur dan tidak dilanggar setiap hari. Mulailah konsumsi seledri, bawang putih, dan bit, dan ikan dengan kandungan Omega-3 tinggi untuk mengurangi stress dan cemas, dan menambah konsentrasi dan mood. Gerakkan tubuhmu juga secara rutin agar tidurmu lebih berkualitas. Kurangi konsumsi kafein yang dapat merusak kadar gula darah, hormon nafsu makan, dan pola tidur.

Itulah beberapa pengaruh yang bisa terjadi pada tampilan dan kesehatan fisikmu selama kamu mengalami stres dan cemas. Jika stress dan kecemasanmu sangat menggangu aktivitas sehari-hari dan kesehatan mental dan fisikmu, carilah bantuan kesehatan profesional dan konsultasikan masalahmu agar stres dan kecemasanmu bisa teratasi.

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE