Megan Fox Mengaku Mengidap Gangguan Mental Body Dysmorphic Disorder yang Bikin Insecure, Apa Itu?
Megan Fox selama ini dikenal sebagai artis Hollywood yang tak segan tampil seksi dan berani. Namun di balik penampilannya yang selalu tampak percaya diri, pemain film 'Transformers' ini ternyata mengidap Body Dysmorphic Disorder yang membuatnya sering merasa insecure dengan kondisi fisiknya.
Hal ini diungkapkannya dalam wawancara bersama majalah British QG Style beberapa waktu lalu.
![]() Megan Fox dan kekasih dalam cover majalah British GQ Style/Foto: instagram.com/britishgq |
"Ya, aku mengidap body dysmorphic disorder. Ada banyak rasa insecure yang cukup parah dalam diriku," ungkap artis berusia 35 tahun ini. Ia juga menegaskan bahwa apa yang terlihat di luar, bisa saja menipu dan tidak sesuai dengan kenyataan.
"Ketika melihat seseorang, kita mungkin berpikir, 'Orang itu sangat cantik. Hidupnya pasti sangat mudah.' Padahal, kemungkinan besar orang itu tidak merasa demikian," lanjut kekasih Machine Gun Kelly ini dalam wawancaranya.
Lalu, apa sih sebenarnya body dysmorphic disorder dan bagaimana gejalanya?
Mengenal Body Dysmorphic Disorder
![]() Gangguan mental body dysmorphic disorder. /Foto: Freepik/8photo |
Melansir dari Mayo Clinic, body dysmorfik atau body dysmorphic disorder (BDD) adalah gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang tidak bisa berhenti memikirkan kekurangan fisik atau cacat yang ada dalam penampilannya. Kekurangan fisik ini bisa berupa kekurangan yang terlihat kecil bahkan 'tidak nyata', namun membuat orang tersebut merasa sangat tidak percaya diri hingga mengalami kecemasan berlebih.
Kondisi ini bisa sangat mengganggu kemampuan seseorang menjalankan aktifitas sehari-hari karena kecemasan yang dialaminya. Ia pun cenderung banyak menghindari situasi sosial karena alasan yang sama.
Seperti Apa Gejalanya?
![]() Gejala body dysmorphic disorder. /Foto: Freepik/Pressfoto |
Orang-orang yang mengidap BDD sangat fokus pada penampilan dan body image. Berikut gejala-gejala seseorang mengalami gangguan mental ini, dikutip dari Web MD:
- Cenderung melakukan perilaku berulang dan memakan waktu, seperti bolak-balik memeriksa cermin atau memakai makeup terlalu lama untuk memastikan kekurangan fisiknya benar-benar tertutupi
- Terus menerus bertanya pada orang lain apakah kekurangan fisiknya terlihat jelas
- Berulangkali mengukur atau menyentuh bagian tubuh yang dianggap kurang sempurna.
- Menghindari situasi sosial karena mengalami kecemasan berlebih (atas penampilannya) saat bertemu dengan orang lain
- Berulangkali berkonsultasi pada dokter kulit hingga ahli bedah plastik untuk memperbaiki penampilan.
Sejauh ini, belum ada penelitian yang memastikan penyebab gangguan mental ini dan cara mencegahnya. Namun, memberikan dorongan untuk berpikir sehat serta realistis soal body image sedari dini diyakini bisa membantu meminimalisir resiko terkena BDD.
Sementara bagi orang yang telah didiagnosis mengidap BDD, pengobatan yang dapat dilakukan meliputi psikoterapi dan obat-obatan antidepresan.


