4 Cara untuk Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Pada Anak Sejak Usia Dini
Setiap orang tua pasti berharap anaknya akan tumbuh menjadi sosok yang cerdas. Namun, kebanyakan orang tua cenderung hanya memprioritaskan nilai akademik si anak saja. Tanpa disadari, hal itu membuat anak merasa tertekan dan anak akan sulit mengembangkan minat atau bakatnya.
Untuk itu, orang tua juga perlu mengajarkan dan menumbuhkan kecerdasan emosional anak sedini mungkin. Tujuannya, agar nantinya kecerdasan emosional (EQ) juga seimbang dengan IQ.
Berikut cara yang harus diperhatikan orang tua untuk menumbuhkan kecerdasan emosional pada anak sejak usia dini. Yuk, simak!
Selalu Tanyakan Perasaan Anak
![]() Selalu tanyakan perasaan anak/pexels.com/Ketut Subiyanto |
Komunikasi merupakan kunci utama untuk melatih anak mengenal emosi. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk sering menanyakan apa yang sedang dirasakan anak. Misalnya menanyakan perasaan anak ketika bangun tidur, kegiatan anak saat belajar di sekolah, ketika anak hendak pergi tidur, dan lain-lain.
Selain itu, jika anak merasakan emosi negatif seperti marah atau kecewa, ajari anak untuk meredakan atau mengalihkan emosinya dengan hal yang positif. Misalnya mengajak anak bermain, mengajak anak membaca buku, atau memeluknya.
Menjadi Contoh yang Baik
![]() Menjadi contoh orang tua yang baik/Foto: freepik.com/our-team |
Untuk melatih dan membiasakan anak berperilaku baik, mulailah dari hal kecil yang bisa dilakukan di rumah. Orang tua dapat memberikan contoh melalui kebiasaan sehari-hari ketika meminta bantuan kepada anak.
Misalnya, ketika orang tua hendak meminta bantuan kepada anak biasakan untuk mengucapkan kata “tolong”, dan jangan lupa untuk mengucapkan “terima kasih” setelah mendapatkan bantuan. Jika orang tua melakukan kesalahan hendaknya untuk mengucapkan “maaf” kepada anak.
Selalu ingatkan anak untuk mengucapkan hal serupa jika berinteraksi dengan orang lain. Jika sering diterapkan sejak kecil, kelak akan menjadi kebiasaan baik saat anak tumbuh dewasa.
Ajarkan Rasa Empati
![]() Ajarkan rasa empati/Foto: pexels.com/Ksenia Chernaya |
Besarnya rasa empati dapat membantu anak lebih peduli terhadap orang lain dan memudahkan anak berhubungan baik dengan lingkungan mereka kelak. Orang tua dapat membangun rasa empati anak dengan mengajari kepekaan mereka terhadap perasaan orang lain.
Contohnya, ketika anak bercerita tentang temannya yang kehilangan mainan. Tanyakan kepada anak “bagaimana jika kamu yang kehilangan mainan tersebut?” dan “apakah kamu bersedia meminjamkan mainanmu untuk temanmu?” lalu perhatikan reaksinya. Anak akan memiliki empati tentu jika bersedia meminjamkan mainan kepada temannya.
Jangan Batasi Kreativitas Anak
![]() Jangan batasi kreativitas anak/Foto: pexels.com/Tatiana Syrikova |
Dorong segala jenis minat anak yang berbentuk artistik atau visual. Hal itu sangat penting untuk membiarkan anak keluar dari zona nyaman, meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
Jika anak menunjukkan hasil karyanya, pujilah dengan mengucapkan kalimat seperti “wah, hebat sekali”. Atau tanyakan anak tentang bagaimana proses membuatnya, kenapa memilih warna tersebut dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar anak lebih mudah mengeksplorasi emosinya saat menceritakan ide-ide atas hasil karyanya tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



