5 Kebiasaan Orang Kaya di Dunia yang Bisa Kamu Contoh Meski Kamu Sendiri Belum Mapan, Berani?

Kecerdasan, kesuksesan, dan kekayaan bukan hal yang bisa didapat dalam semalam. Ada strategi, usaha, dan konsistensi yang dilakukan untuk menuju ke sana. Ketiga hal tersebut yang pada akhirnya menjadi kebiasaan.

Dengan kata lain, siapa pun bisa mendapatkan kesuksesan asal memiliki tekad dan upaya yang kuat dalam mencapainya. Konon, orang-orang yang sukses finansial atau biasa disebut dengan orang kaya, punya kebiasaan-kebiasaan unik dalam kesehariannya.

Ilustrasi orang yang kaya raya. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Kebiasaan-kebiasaan orang kaya ini bahkan bisa dicontoh oleh orang yang belum mapan sekali pun, lho, Beauties. Apa saja kebiasaan orang kaya yang bisa dicontoh oleh orang lain juga? Dihimpun dari Investopedia, berikut ulasannya.

Berpikir Mandiri

Seorang jutawan berpikir secara berbeda dari orang lain pada umumnya. Namun, apa yang mereka pikirkan tidak selalu tentang uang, ya, Beauties. Melainkan segala aspek, mulai dari waktu hingga energi yang mereka habiskan.

Ilustrasi berpikir mandiri. (Foto: pexels.com/Artem Podrez)

Kalau orang lain menyesuaikan waktu dan energi untuk menyesuaikan diri, orang kaya justru menghabiskan waktu untuk menciptakan jalan mereka sendiri, sehingga membawa mereka ke tujuannya.

David Geffen, produser film Amerika dengan kekayaan $9,9 miliar di 2021 ini adalah seorang putus sekolah, tetapi Geffen menghasilkan jutaan dengan mendirikan agensi rekaman, termasuk DreamWorks Animation SKG Inc. Ia juga bekerja sama dengan para musisi terkenal dunia.

Etos kerjanya yang tak kenal lelah dan keyakinan tentang potensi seniman dalam dirinya membuat ia sukses di dunia hiburan dunia.

Punya Visi

Pikiran yang baik akan membawamu pada kenyataan yang baik pula. Kendati klasik, tapi orang-orang kaya dan sukses percaya akan hal tersebut. Mereka selalu memiliki pikiran yang positif. Selain itu, mereka juga mencoba untuk mewujudkannya secara perlahan.

Dengan kata lain, jika kamu ingin sukses finansial juga, cobalah untuk menetapkan tujuan yang tinggi dan tidak takut dengan hal baru dan belum pernah dijajaki. Bill Gates adalah contoh orang kaya yang menerapkan kebiasaan ini.

Ilustrasi punya visi. (Foto: freepik/pressfoto)/ Foto: Anindya Milagsita

Sebagai orang terkaya kedua di dunia pada tahun 2021 dengan kekayaan bersih $ 124 miliar versi Forbes, Gates terjun ke bisnis komputer pribadi pada 1975 dan bersaing dengan ketat dengan menciptakan Microsoft Windows pada tahun 1985.

Ketika komputer pribadi mulai ramai peminat. Gates siap untuk mengambil keuntungan dari era ini.

Suka Mengasah Skill

Tidak semua kemampuan yang dimiliki oleh orang sukses di dunia ini dibawa sejak lahir. Banyak juga orang yang mengasahnya di tengah perjalanan hidup dan kemudian mereka menekuninya. 

Hal ini dibuktikan oleh Dennis Kimbro dan Napoleon Hill penulis Think and Grow Rich: A Black Choice, yang mewawancarai orang-orang sukses untuk menemukan kesamaan sifat. Mereka menemukan bahwa orang-orang sukses fokus pada bidang keunggulan mereka.

Ilustrasi mengasah skill. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)/ Foto: Phanie Fauziah

Para miliarder juga cenderung berkolaborasi dengan orang lain untuk melengkapi kelemahannya. 

Suka Investasi

Investasi di sini bukan hanya soal uang, Beauties, melainkan juga soal waktu. Sebab, para jutawan biasanya rela mengorbankan waktu dan uang untuk mencapai tujuan mereka

Mereka berani mengambil risiko untuk bisa mencapai sesuatu yang lebih besar di masa depan. Misal, mereka memilih memperkaya ilmu dengan mengikuti banyak seminar ilmu marketing agar bisa menguasai pasar.

Ilustrasi investasi skill. (Foto: Freepik/Tirachardz)

Sekecil apa pun langkah, mulailah dengan yakin.

Jual Ide

Kebiasaan lain dari orang kaya adalah jualan. Mereka gemar mempresentasikan ide-ide mereka agar orang lain mau masuk ke dalam bisnisnya. Tak heran jika miliarder juga memiliki keterampilan sosial dan komunikasi yang baik.

Seorang penulis bernama T. Harv Eker menganalisis hasil survei terhadap 753 orang kaya untuk bukunya yang berjudul Secrets of the Millionaire Mind. Hasilnya, ia menemukan bahwa keterampilan sosial lebih penting daripada IQ.

Ilustrasi jual ide. (Foto: Freepik/Tirachardz)

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang sangat penting untuk menjual ide. Apa yang mereka katakan pun bukan bualan layaknya salesman tradisional, melainkan kejujuran.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!