5 Kiat Sukses Investasi Reksadana, Bisa Panen Uang di Masa Depan!
Beauties, siapa sih yang tidak ingin menjadi pribadi yang punya financial freedom di masa depan? Financial freedom ini dapat dicapai dengan berinvestasi sejak dini, salah satunya melalui reksadana. Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang ditujukan untuk masyarakat pemodal dengan waktu dan pengetahuan investasi yang dimiliki terbatas.
Dana yang kita taruh di reksadana akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio efek. Yuk pelajari 5 kiat sukses berinvestasi reksadana bersama-sama seperti yang dirangkum dari berbagai sumber berikut!
Â
![]() Ilustrasi Manajer Investasi Mengelola Efek/ Foto: unsplash.com/Jason Briscoe |
1. Tetapkan Tujuan InvestasiÂ
![]() Ilustrasi Reksadana/ Foto: unsplash.com/Nicholas Cappello |
Sebelum memulai, kamu harus terlebih dahulu menetapkan tujuan dan menetapkan jangka waktu investasi. Ketika kamu telah mempunyai tujuan yang jelas, kamu akan yakin dan mengetahui arah investasimu.
Coba jawablah pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa tujuan investasi kamu? Berapa banyak dana yang diperlukan? Kapan dana tersebut dibutuhkan? Seberapa besar risiko investasi yang siap aku terima? Penetapan tujuan dan jangka waktu investasi ini juga akan berpengaruh kepada rekomendasi reksadana untuk kamu investasikan lho.
Contohnya jika tujuan investasi kamu adalah tabungan jangka pendek dalam waktu satu tahun, maka kamu disarankan untuk mengambil Reksadana Pasar Uang (RDPU) untuk meminimalisir kerugian.
2. Tingkatkan Pengetahuan Terkait Reksadana
Ilustrasi Profil Risiko/ Foto: gsfc.in |
Agar tidak salah langkah dalam berinvestasi, kamu wajib membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan dasar terkait instrumen investasi yang mau kamu masuki. Terdapat biaya-biaya reksadana yang dikenakan oleh Manajer Investasi dan harus kamu pahami, seperti Nilai Aktiva Bersih (NAB), biaya pembelian (subscription fee), biaya pengalihan unit (switching fee), dan biaya penjualan (redemption fee).
Kemudian, kamu juga harus mempelajari jenis-jenis reksadana seperti Reksadana Pasar Uang, Reksadana Obligasi, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Karena jenis-jenis reksadana tersebut mempunyai komponen yang berbeda, maka kamu juga harus mempelajari faktor-faktor apakah yang mempengaruhi naik turunnya NAB reksadana, dari prospektus serta fund fact sheet-nya.
Jangan Berhenti Membaca, Masih ada 3 Cara Lagi!
Foto: unsplash.com/Austin Distel
3. Pahami Profil Risiko Kamu
Ilustrasi Sedang Mengikuti Pasar Efek/ Foto: Austin Distel |
Agar dapat menikmati hasil investasimu dengan maksimal, pilihlah produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan profil risiko kamu. Umumnya dalam berinvestasi efek, terdapat 3 jenis profil risiko.
Pertama adalah konservatif atau risiko rendah (low risk), di mana investor jenis ini cenderung memilih instrumen investasi yang sangat aman dengan risiko rendah, seperti Reksadana Pasar Uang.
Kedua adalah moderat atau risiko medium (medium risk), di mana investor ini cenderung berani mengambil risiko yang lebih besar namun tetap berhati-hati dalam berinvestasi, seperti dengan memilih Reksadana Pendapatan Tetap atau Reksadana Campuran.
Ketiga adalah agresif atau risiko tinggi (high risk), dimana investor ini cenderung berani mengambil risiko yang lebih tinggi sehingga berani menempatkan sebagian besar dananya pada instrumen berisiko, seperti Reksadana Saham.
Â
4. Start Small — Mulailah Berinvestasi dengan Nominal Kecil
Ilustrasi Diversifikasi Aset/ Foto: royalbank.com |
Karena dalam berinvestasi dapat terjadi penurunan nilai yang berarti kamu akan merugi, maka sangat disarankan agar kamu memulai investasi dengan nominal kecil dahulu. Dengan sedikitnya nominal yang diinvestasikan, kerugian yang kamu dapatkan juga dapat diminimalisir.
Setelah itu, berinvestasilah secara rutin dan konsisten walau dengan nominal kecil, agar kita mendapatkan keuntungan yang maksimal hingga jangka waktu yang ditentukan.
Â
5. Lakukan Diversifikasi Aset
Diversifikasi aset merupakan metode dimana kamu mengalokasikan dana investasi ke berbagai macam jenis aset. Diversifikasi aset perlu dilakukan untuk mencegah kerugian yang terlalu besar jika kamu hanya berinvestasi pada satu aset.
Jika sudah dirasa cukup berinvestasi sesuai dengan tujuan investasimu, maka ada baiknya kamu mendiversifikasikan aset ke jenis reksadana yang lain untuk memaksimalkan keuntungan investasi kamu.
Â
Nah bagaimana Beauties, sudahkah kamu siap berinvestasi reksadana? Yuk mulai dari sekarang, supaya kamu bisa panen uang di kemudian hari!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


Ilustrasi Profil Risiko/ Foto: gsfc.in
Ilustrasi Sedang Mengikuti Pasar Efek/ Foto: Austin Distel
Ilustrasi Diversifikasi Aset/ Foto: royalbank.com