5 Kiat Sukses Investasi Reksadana, Bisa Panen Uang di Masa Depan!

Luthfiya Naifa Putri | Beautynesia
Rabu, 07 Jun 2023 10:00 WIB
Foto: unsplash.com/Micheile Henderson

Beauties, siapa sih yang tidak ingin menjadi pribadi yang punya financial freedom di masa depan? Financial freedom ini dapat dicapai dengan berinvestasi sejak dini, salah satunya melalui reksadana. Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang ditujukan untuk masyarakat pemodal dengan waktu dan pengetahuan investasi yang dimiliki terbatas.

Dana yang kita taruh di reksadana akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio efek. Yuk pelajari 5 kiat sukses berinvestasi reksadana bersama-sama seperti yang dirangkum dari berbagai sumber berikut!

 


Ilustrasi Manajer Investasi Mengelola Efek/ Foto: unsplash.com/Jason Briscoe

1. Tetapkan Tujuan Investasi 


Ilustrasi Reksadana/ Foto: unsplash.com/Nicholas Cappello

Sebelum memulai, kamu harus terlebih dahulu menetapkan tujuan dan menetapkan jangka waktu investasi. Ketika kamu telah mempunyai tujuan yang jelas, kamu akan yakin dan mengetahui arah investasimu.

Coba jawablah pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa tujuan investasi kamu? Berapa banyak dana yang diperlukan? Kapan dana tersebut dibutuhkan? Seberapa besar risiko investasi yang siap aku terima? Penetapan tujuan dan jangka waktu investasi ini juga akan berpengaruh kepada rekomendasi reksadana untuk kamu investasikan lho.

Contohnya jika tujuan investasi kamu adalah tabungan jangka pendek dalam waktu satu tahun, maka kamu disarankan untuk mengambil Reksadana Pasar Uang (RDPU) untuk meminimalisir kerugian.

2. Tingkatkan Pengetahuan Terkait Reksadana

Ilustrasi Profil Risiko/ Foto: gsfc.in

Agar tidak salah langkah dalam berinvestasi, kamu wajib membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan dasar terkait instrumen investasi yang mau kamu masuki. Terdapat biaya-biaya reksadana yang dikenakan oleh Manajer Investasi dan harus kamu pahami, seperti Nilai Aktiva Bersih (NAB), biaya pembelian (subscription fee), biaya pengalihan unit (switching fee), dan biaya penjualan (redemption fee).

Kemudian, kamu juga harus mempelajari jenis-jenis reksadana seperti Reksadana Pasar Uang, Reksadana Obligasi, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Karena jenis-jenis reksadana tersebut mempunyai komponen yang berbeda, maka kamu juga harus mempelajari faktor-faktor apakah yang mempengaruhi naik turunnya NAB reksadana, dari prospektus serta fund fact sheet-nya.

(dmh/dmh)