6 Red Flags Perusahaan yang Harus Dihindari para Jobseekers, Awas Jangan Terjebak!
Beauties, meski mencari kerja tidaklah mudah, perlu kewaspadaan terhadap perusahaan-perusahaan yang mencurigakan atau terkesan “bahaya.” Ketika mendapatkan sebuah info terkait lowongan pekerjaan, kamu harus teliti membaca isinya, mulai dari nama perusahaan, persyaratannya, informasi kontak, website dan lainnya.
Begitu pun saat kamu memasuki tahap wawancara, gunakan momen ini untuk memperhatikan apakah terdapat indikasi adanya red flags pada perusahaan. Berikut ini beberapa hal yang menjadi red flags perusahaan yang harus dihindari para jobseekers. Simak yuk!
1. Tidak Ada Nama Perusahaan
![]() Tidak ada nama perusahaan/ Foto: unsplash.com/Sean Pollock |
Beauties, saat kamu menerima info loker, pastikan dulu nama perusahaan yang melakukan rekrutmen jelas dan kredibel. Hindari melamar kepada perusahaan yang tidak mencantumkan nama karena patut dicurigai merupakan penipuan.
Ketika mendapat lowongan pekerjaan, selalu cari terlebih dahulu nama perusahaan melalui internet. Kamu bisa mengunjungi websitenya jika ada atau paling tidak media sosialnya, karena di zaman sekarang jarang sekali perusahaan yang belum memiliki akun media sosial.
2. Mengharuskan Menahan Ijazah
![]() Mengharuskan penahanan ijazah/ Foto: unsplash.com/Gabrielle Henderson |
Ijazah merupakan salah satu surat penting, jadi kalau syarat tanda tangan kontrak termasuk penahanan ijazah, mending nggak usah deh.
Itu mencerminkan kalau perusahaan tersebut masih sangat kaku dan mengekang. Bagaimana kalau nanti kamu mau resign, ijazah kamu nggak dibalikin atau sehabis kontrak ijazahnya hilang. Bisa panjang kan urusannya, Beauties?
3. Meminta Data Diri yang Tidak Relevan
![]() Meminta data diri yang tidak relevan/ Foto: unsplash.com/Scott Graham |
Data diri pelamar harusnya sudah cukup jelas dan relevan seperti yang tercantum di CV dan berkas lamaran yang dikirimkan. Hindari memberikan data diri yang sangat penting seperti nama ibu kandung, KTP, KK dan surat berharga lainnya. Takutnya data diri kamu disalahgunakan nantinya.
4. Jobdesc yang Ditawarkan Tidak Jelas
![]() Jobdesc yang tidak jelas/ Foto: unsplash.com/Christina Wocintechchat |
Jika jobdesc yang dicantumkan di info loker berbeda saat mengikuti interview, lebih baik skip aja deh! Karena tidak jarang ditemui ketika wawancara, ternyata tugas pokok yang dijelaskan HRD berbeda dengan yang tertulis di loker.
Belum lagi kalau HRDnya mengatakan “tolong kamu nanti juga bantu-bantu di bagian A”. Wah bisa bisa kamu double job tapi nggak double income lho!
5. Pelamar Harus Mengeluarkan Biaya Terlebih Dahulu
![]() Meminta biaya terlebih dahulu/ Foto: unsplash.com/Jinyun |
Beauties, hati-hati kalau kamu diminta mengeluarkan biaya entah itu sebagai biaya administrasi atau untuk keperluan training. Perusahaan yang legal dan punya reputasi yang bagus tidak akan meminta iuran apapun dari kandidatnya.
Karena perusahaan mencari karyawan dan membayarnya, bukan malah meminta uang. Jika memang nantinya kamu harus mengikuti training atau seminar, perusahaan tidak akan membebankan biaya kepada karyawannya.
6. Turnover Rate yang Tinggi
![]() Turnover rate tinggi/ Foto: unsplash.com/Marten Bjork |
Satu lagi hal penting yang harus kamu cari tahu adalah tingkat pergantian atau keluar masuk karyawan yang disebut dengan turnover rate. Banyak hal yang mempengaruhi turnover karyawan, seperti PHK, resign dengan sukarela atau pemecatan.
Jika turnover rate-nya tinggi, kamu perlu mempertimbangkan lagi untuk bergabung di suatu perusahaan, karena itu mengindikasikan adanya hal yang kurang baik dengan perusahaan tersebut.
Itu dia Beauties, beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika mendapatkan lowongan pekerjaan. Walau membutuhkan pekerjaan, jangan sampai kamu mengabaikan red flags dari perusahaan, agar kamu tidak merasa tertipu nantinya.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





