BILLBOARD
970x250

Butuh 136 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender, Ketahui 5 Realita Pahit Lainnya

Nadya Quamila | Beautynesia
Sabtu, 30 Oct 2021 09:45 WIB
Butuh 136 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender, Ketahui 5 Realita Pahit Lainnya

Kesetaraan gender adalah isu global yang yang masih harus terus diperjuangkan. Pasalnya, ada realita pahit yang harus kita telan; diperkirakan butuh hampir 136 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gender di dunia menurut Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum.

Laporan itu diambil dengan melihat empat sektor, yakni partisipasi dan peluang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik.

Masih ada banyak masalah kesenjangan gender yang terjadi dan harus menjadi perhatian dunia. Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 realita pahit tentang kesenjangan gender yang wajib kamu ketahui, Beauties!

33 Ribu Anak Perempuan Jadi Pengantin Setiap Hari

Secara global, 12 juta anak perempuan setiap tahun menikah sebelum usia 18 tahun, 33 ribu setiap hari, atau satu setiap dua detik. Diperkirakan ada sekitar 650 juta pengantin anak perempuan saat ini.

Alasan dibalik pernikahan dini cukup bervariasi. Tetapi seringkali peristiwa ini terjadi karena anak perempuan tidak dihargai selayaknya anak laki-laki. Masih banyak yang menganggap anak perempuan sebagai 'beban ekonomi', dan pernikahan dini menjadi jalan untuk memindahkan beban tersebut ke keluarga lain.

Hanya Ada 6 Negara yang Beri Perempuan Hak Kerja Setara Pria

Fokus bekerja5 realita pahit tentang kesenjangan gender/Foto: Freepik

Menurut laporan Bank Dunia tentang Women, Business, and the Law, hanya ada 6 negara yang memberi perempuan hak kerja legal yang setara dengan pria. Negara tersebut adalah Belgia, Denmark, Prancis, Latvia, Luksemburg, dan Swedia.

Keenam negara tersebut mendapat nilai penuh pada delapan indikator yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang dibuat perempuan selama bekerja. Fakta pahitnya, satu dekade lalu tidak ada negara yang memberi perempuan dan pria hak kerja legal yang sama.

Hanya Ada 26 Perempuan yang Menjadi Kepala Negara di Seluruh Dunia

5 realita pahit tentang kesenjangan gender5 realita pahit tentang kesenjangan gender/ Foto: Pexels/Rodnae Productions

Menurut UN Women, di tahun 2021 hanya ada 26 perempuan yang menjabat sebagai kepala negara atau pemerintahan di 24 negara. Merujuk data ini, kesetaraan gender di posisi kekuasaan tertinggi tidak akan tercapai hingga 130 tahun lagi.

1 dari 3 Perempuan Pernah Alami Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual5 realita pahit tentang kesenjangan gender/ Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Menurut perkiraan PBB, 35 persen perempuan pernah mengalami kekerasan seksual atau fisik. Bentuk paling umum dari kekerasan berbasis gender ini dilakukan oleh pasangan.

Lebih lanjut, perempuan berusia 15-44 tahun lebih beresiko mengalami pemerkosaan dan KDRT daripada mengidap kanker, kecelakaan motor, perang, dan malaria.

Secara Global, Pendapatan Perempuan Lebih Rendah 16 Persen dari Pria

Kebiasaan buruk soal uang Foto: Pexels/ Alexander Mills5 realita pahit tentang kesenjangan gender/ Foto: Pexels/ Alexander Mills

Perempuan hanya menghasilkan 77 sen untuk setiap dolar yang dihasilkan pria. Akibatnya, ada ketidaksetaraan pendapatan antara perempuan dan pria, yang membuat perempuan pensiun dalam kemiskinan.

Ketimpangan terkait upah perempuan dan pria ini terjadi hampir di seluruh dunia. Pekerjaan perempuan kurang dihargai dan meskipun pekerjaan tersebut membutuhkan keterampilan yang sama bahkan lebih, upah perempuan dibayar lebih sedikit.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE