Jadi Korban Pelecehan Seksual di Ruang Publik, Apa yang Harus Dilakukan?

Sherley Gucci Permata Sari | Beautynesia
Rabu, 17 Aug 2022 19:30 WIB
Jadi Korban Pelecehan Seksual di Ruang Publik, Apa yang Harus Dilakukan?
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991

Tindak pelecehan seksual hingga saat ini masih terus membayangi dan menjadi momok bagi masyarakat, terutama kaum perempuan. Sebab, mayoritas korban pelecehan seksual merupakan perempuan. Apalagi saat beraktivitas di luar rumah, seperti transportasi umum, trotoar, hingga tempat perbelanjaan pun tak lepas dari aksi tersebut. 

Sayangnya, sering kali korban menjadi pihak yang disalahkan ketika ada kasus pelecehan seksual, misalnya gaya berpakaiannya. Padahal, melansir dari detikNews, hasil survei yang dilakukan oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) menyebutkan bahwa tidak adanya hubungan antara pakaian perempuan sebagai penyebab terjadinya tindakan pelecehan seksual. Menurut survei tersebut, 17 persen di antara banyaknya korban pelecehan seksual berasal dari perempuan berhijab yang notabene pakaiannya tertutup. Bahkan, tak dipungkiri kaum disabilitas pun juga rentan mengalaminya.

Lantas, apa yang seharusnya dilakukan jika menjadi korban pelecehan seksual di ruang publik? Berikut ulasannya.

Melindung Diri 

Salah satu bentuk melindungi diri dari tindakan pelecehan seksual dengan berani katakan tidak
Berani Katakan Tidak/Foto: Freepik.com/drobotdean

Hal utama yang penting dan bisa dilakukan saat ada mengalami tindakan pelecehan seksual yakni melindungi diri dari kemungkinan yang lebih membahayakan. Salah satu bentuk perlindungan yang bisa untuk kamu lakukan untuk melawan predator pelecehan seksual saat di ruang publik adalah dengan bersikap tegas untuk melawan pelaku. Jika hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan, kamu dapat berteriak sebagai tanda meminta pertolongan pada lingkungan sekitar dan mencari tempat yang aman. 

Namun, berani bersuara dan mengonfrontasi langsung pelaku di saat kejadian bukanlah hal yang mudah. Korban bisa jadi mengalami shock, panik, takut, kaku, dan tidak bisa bergerak. Kondisi ini sendiri dikenal sebagai tonic immobility, yaitu kelumpuhan sementara pada seseorang saat menghadapi ancaman intens, misalnya seperti pelecehan seksual.

Selain itu, hal yang dapat kamu lakukan untuk melindungi diri dari pelaku pelecehan seksual adalah selalu menyimpan nomor darurat di smartphone. Simpanlah selalu nomor-nomor darurat seperti sahabat, keluarga atau polisi. Tambahkan nomor telepon ketiganya dalam daftar panggilan cepat agar tak butuh waktu lama saat membutuhkan bantuan dalam kondisi darurat. 

Dokumentasi Bukti Kejadian

Dokumentasikan Tindakan Pelecehan Seksual/
Dokumentasikan Tindakan Pelecehan Seksual/Foto: Freepik.com/jcomp

Untuk dapat melaporkan pelaku tindakan pelecehan seksual kepada pihak hukum, tentu hal penting yang amat dibutuhkan adalah barang bukti. Misalnya, beberapa waktu lalu kejadian dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh seorang perempuan di Manado saat berada di taksi online, ia mendokumentasikan kejadian tak mengenakkan tersebut sekaligus meminta bantuan kepada orang lain lewat siaran langsung yang dibagikannya melalui media sosial. Dokumetasi yang dapat kamu lakukan bisa berupa catatan di buku, ponsel, hingga mengambil gambar dan video.

Laporkan 

Saat kamu berhasil mendokumentasikan pengalaman yang tak mengenakkan tersebut, seperti di tempat perbelanjaan umum, kamu dapat melaporkannya secara langsung. Ditambah lagi jika terdapat saksi yang turut membantumu melawan tindakan tersebut, ini akan semakin menguatkan bukti yang dimiliki untuk dapat dilaporkan pada pihak keamanan setempat.

Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Banyak korban pelecehan seksual kerap menyalahkan dirinya sendiri atas peristiwa tersebut, misalnya gaya berpakaian, perilaku, dan lainnya. Dilansir dari detikHealth, menurut Anastasia Sari Dewi, founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, penting untuk memastikan bahwa tidak menggeneralisasi atas tindakan pelecehan seksual yang diterima sebagai bentuk kesalahan diri sendiri, harga diri, dan nilai diri. 

Bagikan Cerita ke Orang Terdekat 

Pendampingan seperti bantuan moral sangat penting bagi korbanIlustrasi/Foto: Pexels

Beauties, tidak dipungkiri jika perasaan terkejut, takut, dan trauma akan menyerangmu saat mengalami tindakan pelecehan seksual. Namun jangan biarkan hal ini tersimpan sendiri oleh kamu. Cobalah untuk menceritakan kepada orang terdekat yang kamu percaya dan membuatmu nyaman untuk menceritakannya.

Sebab pemulihan trauma dari kejadian tersebut membutuhkan orang lain untuk dapat meringankan beban emosi serta psikis. Dilansir dari MS Magazine, dengan membagikan cerita pada orang lain, hal ini juga dapat membantu untuk menghilangkan stigma tentang korban sebagai pihak yang salah. Tak hanya itu, ini juga membuka kesempatan agar orang lain dapat membagikan pengalaman serupa.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.