Lagi Marak Terjadi, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Cegah Pelecehan Seksual pada Anak
Beauties, beberapa waktu belakangan ini, marak terjadi kasus pelecehan terhadap anak yang menggemparkan masyarakat. Misalnya kasus pelecehan di Gresik, di mana seorang pria tertangkap kamera CCTV mencium anak perempuan di bawah umur. Atau kasus lainnya yang juga viral, seorang pria yang diduga ODGJ mencolek bagian tubuh seorang anak di sebuah mal di kawasan Bintaro.
Tidak hanya kasus tersebut, sebelumnya juga sudah banyak kasus serupa yang menjadikan anak-anak sebagai korban. Lalu, bagaimana upaya pencegahan yang bisa dilakukan orangtua agar anak tidak menjadi korban pelecehan seksual? Simak ulasannya berikut ini!
Dampak Pelecehan Seksual Pada Anak
![]() Anak Sedang Bersedih/foto: pexels.com/pixabay |
Sebelum membahas mengenai upaya pencegahan pelecehan seksual terhadap anak, ada baiknya kamu juga mengetahui dampak yang bisa ditimbulkan apabila seorang anak mengalami pelecehan seksual.
Melansir dari Psychology Today, segala bentuk pelecehan seksual selama masa kanak-kanak memiliki dampak yang serius. Mereka biasanya mengalami kesulitan makan dan gangguan pola tidur. Ada pula yang mengalami kecemasan, depresi, bahkan menunjukkan perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Dimulai dari Keluarga
![]() Orangtua dan Anak/foto: pexels.com/Ron Lach |
Keluarga terutama orangtua adalah benteng utama bagi seorang anak untuk mencari rasa aman. Meskipun tidak jarang pada beberapa kasus justru pelecehan tersebut dilakukan oleh keluarga.
Sebagai orangtua yang anaknya menjadi korban, mungkin akan sangat sulit untuk menerima kenyataan tersebut. Namun, orangtua harus bersikap terbuka dan menunjukkan kepeduliannya agar anak bisa merasa nyaman untuk lebih banyak bercerita.
Tujuannya, agar orangtua dapat memberikan langkah pencegahan yang tepat apabila di kemudian hari anak mengalami situasi yang serupa. Selain itu, dengan orangtua hadir penuh dalam proses pemulihan anak tentunya akan mempercepat proses penyembuhan bagi anak.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
![]() Orangtua dan Anak/foto: pexels.com/nicola-barts |
Melansir dari Office of Children and Family Service, beberapa langkah awal yang bisa dilakukan yaitu dengan mengajarkan anak tentang hal-hal di bawah ini:
- Ajari anak bagian-bagian tubuh termasuk alat kelamin dengan nama yang sesungguhnya.
- Berikan pemahaman bahwa tubuhnya berharga dan harus dilindungi.
- Ajarkan bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh, dilihat dan tidak boleh dilihat. Termasuk juga kepada orangtua yang berlainan jenis kelamin saat anak sudah mulai beranjak ke usia kanak-kanak.
- Tanamkan kepada anak untuk terbiasa berkata tidak saat ada seseorang yang ingin menyentuhnya, dan berteriak saat orang tersebut memaksa menyentuhnya terutama di bagian pribadi seperti alat kelamin, dada maupun pantatnya.
- Tanyakan perasaannya saat ada seseorang yang menyentuhnya dan membuatnya tidak nyaman serta validasi perasaannya.
- Minta anak memberitahu orangtua saat ada orang yang menyentuh bagian tubuhnya dan berikan pemahaman bahwa memberitahukan hal tersebut kepada orang tuanya bukanlah hal yang memalukan atau merupakan sebuah kesalahan. Karena terkadang, beberapa pelaku sering kali memberikan ancaman kepada anak untuk tidak menyampaikan perlakuannya kepada orang tua anak.
Pilih Waktu yang Tepat
![]() Orangtua dan Anak/foto: pexels.com/ketut-subiyanto |
Membahas tentang pendidikan seks pada anak tentunya adalah hal yang berat apabila dilakukan dalam satu waktu dan dalam suasana serius. Gunakan waktu bersantai dengan anak dan media belajar yang menyenangkan sehingga anak-anak dapat menyerap informasi yang disampaikan dengan lebih mudah. Beberapa waktu yang dianggap efektif yaitu seperti menjelang tidur, saat anak bermain, saat di perjalanan, maupun saat makan bersama.
Memberikan pemahaman mengenai pendidikan seksual pada anak sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Namun, diperlukan kerjasama dengan beberapa pihak. Yang terpenting, buat ruang aman dengan anak yaitu melalui hubungan orangtua dan anak yang ditumbuhi rasa percaya dan kenyamanan. Sehingga, anak merasa dilindungi saat terjadi hal-hal yang membuatnya tidak nyaman.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



