Lingkungan Kerja Bisa Jadi Toxic Karena 'Glossing', Apa Itu?

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Jumat, 07 Feb 2025 17:00 WIB
Lingkungan Kerja Bisa Jadi Toxic Karena 'Glossing', Apa Itu?
Lingkungan Kerja Bisa Jadi Toxic Karena 'Glossing', Apa Itu?/Foto: Freepik/freepik

Akhir-akhir ini, isu tentang lingkungan kerja toksik makin sering menjadi sorotan. Banyak orang mulai sadar bahwa suasana kerja dan budaya kerja tidak sehat bisa berdampak besar, bukan hanya ke produktivitas, tetapi juga kesehatan mental.

Nah, di tengah berbagai isu tentang lingkungan kerja toksik, ada satu istilah yang mungkin belum banyak dikenal, yaitu glossing. Secara sederhana, glossing itu seperti “menutup-nutupi” masalah di tempat kerja dengan pura-pura semuanya baik-baik saja, padahal sebenarnya ada banyak yang salah.

Kalau kamu penasaran bagaimana glossing ini bisa membuat lingkungan kerja menjadi makin toksik, yuk simak lebih lanjut penjelasan yang dilansir dari Unilad berikut ini!

Apa Itu Glossing?

Ilustrasi/Foto: Freepik
Ilustrasi/Foto: Freepik

Belakangan ini, muncul tren baru di dunia kerja yang disebut glossing. Jika kamu mulai merasa tidak nyaman di tempat kerja, mungkin sudah saatnya untuk mengenali tanda-tanda lingkungan kerja toksik yang satu ini.

Ketika atasan hanya fokus pada sisi positif dan mengabaikan isu yang ada, itu bisa menjadi indikasi adanya glossing yang berdampak buruk bagi kesejahteraan tim secara keseluruhan. Pengaruh glossing di tempat kerja ini bisa sangat besar, terutama pada tingkat keterbukaan komunikasi dan dukungan terhadap anggota tim.

Menurut studi dari Leadership IQ yang melibatkan 27.048 eksekutif, manajer, dan karyawan, hanya 15 persen karyawan yang percaya bahwa organisasi mereka secara terbuka membagikan tantangan yang dihadapi dan hanya 24 persen karyawan yang merasa pemimpinnya selalu mendorong dan mengakui saran untuk perbaikan. Data-data ini menunjukkan bahwa budaya organisasi sering kali kurang mendukung transparansi dan pengembangan konstruktif.

Studi dari Science of People juga mengungkapkan bahwa 67,8 persen responden pernah merasakan toxic positivity. Glossing adalah salah satu bentuk toxic positivity ini yang jika terus dibiarkan bisa memberikan dampak negatif.

Dampak Negatif Glossing

Ilustrasi/Foto: Freepik

Jika seorang karyawan datang dengan masalah besar dan manajernya hanya mengabaikan atau tidak memberi perhatian serius, hal ini bisa membuat karyawan merasa tidak didengar, tidak dihargai, dan makin jauh dari solusi yang sebenarnya. Dalam kasus ini, dampak negatif glossing pada karier bisa terlihat dari menurunnya semangat kerja dan motivasi.

Menurut Leena Rinne, Global Head of Coaching di Skillsoft, kepada Business Insider, pemimpin punya peran besar dalam menciptakan budaya perusahaan. Jika manajer tidak mau mendengarkan atau menanggapi keluhan dengan serius, karyawan akan merasa bahwa itulah budaya yang diterapkan di perusahaan. Dampaknya, komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi terhambat, dan ini bisa membuat karyawan enggan untuk berinovasi atau mengambil risiko.

Hal ini juga bisa berujung pada perasaan terisolasi, frustasi, burnout, atau bahkan sakit. Lebih parahnya, karyawan yang merasa diabaikan bisa memilih untuk pindah ke perusahaan lain.

Solusi

Ilustrasi/Foto: Freepik

Pertama-tama, penting untuk mengakui masalah yang ada dan menyadari bahwa situasi sekarang memang cukup sulit. Memang ini bukan waktu yang mudah untuk semua orang dan kita semua pasti berharap kondisi ini tidak berlangsung lama.

Namun, meskipun sulit, kita tetap harus berterima kasih karena banyak orang yang tetap bersatu dan berusaha menyelesaikan masalah bersama. Cobalah untuk tetap menciptakan suasana yang tenang di tengah kekacauan yang ada, di mana semua orang merasa dihargai, didengarkan, atau diperhatikan. Mengatasi budaya kerja tidak sehat dan menciptakan lingkungan kerja yang positif memerlukan upaya bersama dari semua pihak.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.