Tinggal di bawah atap yang sama tidak menjadi jaminan mulusnya suatu hubungan, lho Beauties. Suka tak suka, rupanya terdapat pula kasus 'keluarga beracun' atau toxic family. Yaitu diartikan sebagai perilaku yang menyakiti fisik serta emosional anggota keluarga lainnya, baik secara verbal dan non-verbal.
Tentu saja dampaknya seperti yang telah disebutkan, dapat menyakiti, terutama secara mental. Perlu kamu tahu, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri.
Seperti yang dilansir dari laman Psychology Today, psikiater Abigail Brenner, M.D memaparkan 5 cara melindungi diri dari perilaku keluarga toxic.
Terapkan Batasan
![]() Tetapkan batasan yang jelas/Foto:Freepik.com/Cookie_studio |
Karena perilaku seseorang yang toxic yakni untuk memperdaya orang lain, maka yang kamu bisa lakukan adalah sebisa mungkin menerapkan batasan, agar tidak sering bersinggungan dengan pelaku.
Batasi Komunikasi
![]() Batasi kontak komunikasi/Foto:Freepik.com/Drobotdean |
Meskipun sulit untuk memutus kontak sepenuhnya, maka sebisa mungkin hindarilah komunikasi yang intens dengan pelaku toxic. Juga pilihlah secara cermat informasi seperti apa yang dapat dan tidak dapat dibagikan untuk melindungi diri kamu kelak.
Nggak mau kan obrolan yang semestinya rahasia berakhir jadi semua orang jadi tahu?
Hindari Obrolan yang Berisiko Argumentatif
![]() Cermat dalam memilah informasi yang disampaikan/Foto:Freepik.com/Prostooleh |
Mungkin sulit menahan diri ketika terlibat dalam obrolan panjang, tentu terasa menyenangkan. Namun kembali lagi ke poin sebelumnya ya, Beauties. Selain itu, hindari juga obrolan yang sekiranya berpotensi akan argumentatif.
Hal inilah yang tak jarang menjadi senjata 'keluarga toxic' untuk melemparkan komentar yang akhirnya memanipulasi dirimu. Ingat, pertahanan terkuat adalah dari diri kamu sendiri sehingga belajarlah untuk menahan diri.
Kelilingi Diri dengan Orang Positif
![]() Bangun hubungan dengan orang-ornag positif/Foto:Freepik.com/Yuriarcuspeopleimages |
Banyaknya perilaku negatif, lambat laun dapat dengan mudah menghancurkan mental dan kamu bisa nggak membiarkan hal itu terjadi. Tetapi, bisa jadi nggak semua anggota keluargamu toxic, alias masih ada yang netral maupun positif.
Kelilingilah diri kamu dengan orang-orang yang dapat memberikan pengaruh positif sebagai dukungan untuk menghadapi segala hal yang mengganggu ketenangan hidup.
Memutus Hubungan Secara Perlahan
![]() Putus hubungan ketika tidak ada perubahan/Foto:Freepik.com/Drobotdean |
Ketika semua yang dilakukan tidak membuahkan perubahan, maka langkah terbaik yang dapat kamu ambil ialah memutus kontak secara penuh. Selain membuang waktu, serta tidak adanya respon baik menandakan ketidakinginan mereka untuk membenahi diri.
Tidak apa untuk mengambil langkah jauh untuk mempertahankan kestabilan mental serta fisik yang selama ini terluka.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!