Mengenal Cinderella Complex Syndrome, Kondisi Ketika Perempuan 'Enggan' untuk Mengembangkan Potensi Diri
Beauties, pernahkah kamu mendengar istilah tentang Cinderella Complex Syndrome? Jika kamu baru mendengarnya, istilah ini merujuk kepada sebuah kondisi di mana seorang perempuan takut untuk keluar dari situasi yang mengurungnya dan berharap bahwa suatu saat akan ada seseorang yang akan menyelamatkannya.
Melansir dari Health Grades, awalnya, istilah Cinderella Complex Syndrome diperkenalkan oleh seorang psikiater bernama Colette Dowling melalui bukunya yang berjudul The Cinderella Complex: Women’s Hidden Fear of Independence.
Meskipun tidak diakui sebagai diagnosis oleh American Psychiatric Association, namun istilah ini bisa memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kondisi tersebut. Lalu, seperti apa kondisi seorang perempuan yang mengalami Cinderella Complex Syndrome ini dan bagaimana efeknya terhadap kehidupan sehari-hari? Simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Cinderella Complex Syndrome?
![]() Ilustrasi Tokoh Cinderella/foto: pexels.com/george-desipris |
Menurut Dowling, selama ini kebanyakan orang masih beranggapan bahwa perempuan diciptakan dalam kondisi di mana dia harus bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dowling menggunakan analogi karakter dalam tokoh Disney, yaitu Cinderella, yang memasak dan membersihkan rumah untuk ibu tirinya yang kejam dan berharap suatu saat penderitaannya akan berakhir jika ada pangeran tampan yang menyelamatkan hidupnya, membuatnya bisa hidup nyaman sekaligus menggantungkan hidup padanya.
Perempuan dengan Cinderella Complex Syndrome akan merasa paling nyaman tinggal di tempat yang dianggapnya aman meskipun tidak membuatnya bertumbuh dan hanya berubah jika ada orang lain yang membantunya.
Kenali Tanda-tandanya
Ilustrasi/ Foto: istockphoto.com/recep-bg |
Meskipun bukan tergolong sebuah diagnosa yang harus diwaspadai, namun kondisi ini juga bisa merugikan karena bisa menghambatmu dalam mencapai tujuan-tujuan dalam hidup. Adanya rasa ketergantungan kepada pasangan juga bisa membuat kamu terlibat dalam sebuah hubungan kelekatan yang tidak aman.
Untuk itu, penting bagi kamu untuk kenali tanda-tanda dari Cinderella Complex Syndrome berikut ini:
- Tunduk pada pilihan dan keputusan pasangan.
- Memiliki kecemasan dan ketakutan akan hidup sendiri.
- Merasa sulit untuk membuat keputusan besar dalam hidupnya.
- Kesulitan dalam menghidupi kebutuhan dirinya Jarang mampu untuk memilih hidup di luar zona nyaman.
- Memiliki keinginan untuk dirawat, dan diurus oleh orang lain.
Penyebab Cinderella Complex Syndrome
![]() Ilustrasi Cinderella/foto: pexels.com/min-an |
Melansir dari Your Brain, kondisi ini bisa muncul karena kondisi saat masa kanak-kanak. Selain itu, adanya kesenjangan antara posisi perempuan dan pria yang secara tidak langsung ditanamkan pada diri setiap anak juga bisa membuat seorang perempuan merasa perannya berbeda dengan pria.
Orangtua lebih bisa membiarkan anak pria untuk mengeksplorasi banyak hal namun tidak dengan anak perempuan. Muncul rasa kekhawatiran bahwa perempuan adalah sosok yang rapuh, perlu dilindungi, tidak berdaya, sehingga perlu dibatasi. Perlakuan yang demikian akan memunculkan sebuah persepsi d imana seorang perempuan berada dalam sebuah keterbatasan dan tidak ada keinginan untuk berkembang karena munculnya rasa khawatir.
Efek dari Cinderella Complex Syndrome
Ilustrasi/Foto: unsplash.com/Oleg Sergeichik |
Cinderella Complex Syndrome masih membayangi beberapa perempuan dalam kondisi saat ini. Perempuan masih menganggap dirinya memiliki keterbatasan untuk bisa mengembangkan dirinya karena tuntutan sosial dari masyarakat.
Saat ingin mengembangkan diri, perempuan akan dihantui oleh rasa takut akan usianya yang semakin bertambah namun dirinya belum juga kunjung untuk menikah, menjadi perempuan karier namun terhalang karena memiliki anak di usia yang masih kecil, bahkan ada yang berucap, "tidak ingin kuliah karena berat, ingin menikah saja biar bisa hidup enak". Yang terjadi kemudian adalah, beberapa perempuan akhirnya memilih untuk hidup aman bersama pasangannya dan bergantung padanya tanpa ada upaya untuk mencari nilai dalam dirinya.
Perempuan seharusnya bisa menentukan apa yang terbaik bagi dirinya. Tidak perlu berharap akan ada pangeran berkuda yang bisa mengubah hidupmu. Beauties, jika kamu ingin bahagia, maka ciptakan sendiri kebahagiaan itu tanpa perlu bergantung pada orang lain.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |

Ilustrasi/ Foto: istockphoto.com/recep-bg
Ilustrasi/Foto: unsplash.com/Oleg Sergeichik