
Netizen Geram! Wagub Jabar Anggap Kasus Bullying Anak di Tasikmalaya 'Candaan' hingga Berharap Damai

Kabar pilu datang dari Tasikmalaya, seorang anak berusia 11 tahun mengalami bullying hingga depresi. Akibat perundungan yang dilakukan rekannya, ia pun akhirnya sakit keras dan meninggal dunia. Mirisnya lagi, video perundungan tersebut disebarkan oleh pelaku dan menjadi viral di media sosial. Diduga pelaku yang juga anak-anak berjumlah 4 orang.
Banyak pihak yang geram dengan kasus bullying yang menimpa anak di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Banyak pula masyarakat yang meminta agar para pelaku tidak dibiarkan lolos begitu saja dan dijerat hukum. Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya sendiri sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Namun baru-baru ini yang menjadi sorotan adalah tanggapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum soal kasus bullying anak di Tasikmalaya ini. Dari hasil pertemuan dengan keluarga korban, ia meminta kasus ini diakhiri dengan islah atau damai dari kedua belah pihak yang terlibat.
"Saya ketemu keluarga korban. Kami berharap kasus ini islah. Menurut saya yang harus dikejar adalah perekam dan penyebar videonya," kata Uu, dikutip dari detikJabar.
![]() |
Ia juga sempat mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan anak-anak tersebut hanyalah candaan dan hal yang biasa. Namun kemudian dari video yang beredar, Uu memberikan klarifikasi soal pernyataannya tersebut.
Ia mengatakan bahwa candaan menyetubuhi hewan juga pernah ia dengar sejak kecil. Namun ia juga menegaskan bahwa perundungan tidak dibenarkan, baik secara agama maupun negara.
Pernyataan Uu tersebut viral di media sosial dan memicu amarah netizen. Banyak yang berkomentar bahwa aksi perundungan, dalam bentuk apapun, bukanlah hal yang tergolong 'candaan'. Apalagi dalam kasus ini, anak yang menjadi korban bullying mengalami depresi, sakit keras, dan meninggal dunia.
![]() |
"Kasus perempuan dan anak sering di anggap sebagai kasus biasa. Pemerkosaan perempuan berujung pernikahan paksa dan bully pada anak berujung damai karena masih bocah. Akhirnya akar masalah tidak pernah selesai," ungkap salah seorang netizen di media sosial.
Netizen juga menyoroti bagaimana pernyataan tersebut dapat melukai dan menyepelekan perasaan orangtua korban yang telah kehilangan sang anak.
"Dia menyepelekan perasaan orangtua korban yang kehilangan anaknya karena masalah ini dan sekarang ortu korban harus berdamai gitu aja? Sepele banget ya hidup seseorang di mata bapak. Anak-anak mental pem-bully akan merasa gagah karena dia menang karena orang dewasa mewajari hal itu," tulis seorang netizen lainnya.
Tidak seharusnya perundungan dinormalisasi, apalagi dianggap candaan. Sudah sepatutnya pula pelaku perundungan ditindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
![]() |
Menurut Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, pelaku perundungan di Tasikmalaya bisa dijerat pidana anak.
"Jika dugaan benar (meninggal karena perundungan) dari hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, maka polisi harus menggunakan UU Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti kepada CNN Indonesia, Kamis (21/7).
Dalam undang-undang tersebut diatur ketentuan ketika korban dan pelaku masih usia anak, maka semua proses harus menggunakan UU SPPA, mulai dari proses pemeriksaan sampai jatuh sanksi. Namun, kasus tersebut juga bisa diselesaikan melalui diversi atau penyelesaian di luar pengadilan, tergantung pada keluarga korban dan usia para pelaku.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menyorot kasus bullying yang dialami anak di Tasikmalaya. Selain menyampaikan belasungkawa yang mendalam, ia menegaskan bahwa kasus ini adalah tanggung jawab bersama.
"Dan ini adalah tanggung jawab kita semuanya. Tanggung jawab orang tua, tanggung jawab para pendidik, tanggung jawab sekolah, tanggung jawab masyarakat agar bullying, perundungan, ke depan tidak terjadi lagi. Jangan sampai terjadi lagi yang namanya perundungan," katanya setelah menghadiri acara Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Sabtu (23/7), dikutip dari detikJabar.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |