Ngefans sama Orang karena Media Sosial? Hati-hati Kamu Mengalami Parasocial Relationship
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Mei 2021, dikatakan bahwa pandemi Covid-19 meningkatkan kapasitas kita untuk mempunyai parasocial relationship. Karena, ketika jarak sosial terus berlanjut, maka kedekatakan parasosial pun semakin meningkat.
Ditambah dengan banyaknya artis atau influencer yang telah menemukan cara untuk mendorong hubungan parasosial dengan cara berkomunikasi dengan penggemar secara online.
Dengan banyaknya hal yang mereka bagi melalui media sosial sehingga membentuk koneksi yang lebih kuat dengan penggemar, seperti mereka lebih mengenal idola karena sering melihat kesehariannya di sosial media. Padahal, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa semua public figure hanya memproyeksikan apa yang mereka ingin penggemar lihat.
![]() Berselancar di sosial media/ Foto: Pexels.com/ Mikorotaw Photographer |
Lalu apa sih sebenarnya parasocial relationship yang kian marak diperbincangkan dan apakah hubungan tersebut termasuk hubungan yang wajar dimiliki oleh seseorang?
Apa itu Hubungan Parasosial?
Sederhananya, parasocial relationship adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana satu pihak mengetahui banyak tentang pihak lain, tetapi pihak lain tidak mengetahui apa-apa tentang mereka. Atau bisa dikatakan sebagai hubungan sepihak.
Melansir laman Prevention, menurut seorang profesor psikologi di Wellesley College yang mempelajari interaksi parasosial, Sally Theran, Ph.D, hubungan parasosial adalah sebuah imajiner, hubungan sepihak yang dibentuk oleh seorang individu dengan figur publik yang tidak mereka kenal secara pribadi.
Parasocial relationship pada dasarnya dapat terjadi pada siapa saja, tetapi itu sangat umum terjadi pada tokoh masyarakat, seperti selebriti, musisi, atlet, influencer, penulis, pembawa acara, dan sutradara.
"Mereka juga tidak harus nyata. Karakter dari buku atau anime, acara TV, dan film dapat menempati definisi yang sama", kata Theran.
![]() Parasocial Relationship/ Foto: Pexels.com/ Cottonbro |
Dikutip dari Medical News Today, remaja adalah kelompok usia yang paling mungkin memiliki hubungan parasosial. Hubungan ini juga terjadi dengan orang-orang yang merasa kesepian atau kurang percaya diri. Sehingga memungkinkan bagi orang dewasa untuk mengembangkan hubungan ini. Remaja yang mengalami bullying juga lebih mungkin untuk mengembangkan hubungan parasosial.
Faktor Terjadinya Hubungan Parasosial
Menurut Gayle Stever, Ph.D., seorang profesor psikologi di Empire State College, sebagian besar dari hubungan parasosial berasal ketika seseorang dikagumi dari kejauhan. Seringkali terjadi melalui media sosial, akan tetapi juga bisa terbentuk di lingkungan lain.
"Kurangnya timbal balik adalah faktor utama yang menentukan", kata Stever.
Faktanya, parasocial relationship bukanlah hal baru. Istilah ini pertama kali diungkapkan oleh peneliti Donald Horton dan R. Richard Wohl pada tahun 1956 sebagai tanggapan atas kebangkitan media massa, terutama TV, yang berbondong-bondong memasuki rumah-rumah di Amerika.
Radio, televisi, dan film dianggap memberikan 'ilusi' hubungan tatap muka dengan orang yang dikagumi.
![]() Membagi aktivitas di sosmed/ Foto: Pexels.com/ Blue Bird |
Beruntungnya, parasocial relationship adalah jenis hubungan yang wajar dan cenderung cukup sehat pada batasan tertentu. Karena, hubungan parasosial biasanya nggak menggantikan hubungan nyata yang lain. Bahkan, dapat dikatakan bahwa hampir semua orang pernah mengalami hubungan yang satu ini.
Namun, hubungan parasosial bisa menjadi toxic dan tidak sehat, jika hubungannya terlalu kuat.
Banyak penggemar dalam hubungan ini ingin memiliki interaksi nyata dengan idola mereka, tetapi mereka nggak akan pernah memilikinya. Bahkan jika mereka mendapatkan tanggapan dari idola mereka, tanggapan tersebut biasanya dangkal dan impersonal.
Apabila hubungan parasosial menggantikan semua bentuk interaksi sosial lainnya, maka orang tersebut mengisolasi orang lain dari dunia sosial dan interaksi kehidupan nyata mereka. Mereka menemukan perlindungan dalam hubungan parasosial, yang tentu saja tidak sedalam dan memuaskan seperti hubungan sosial dua arah yang ada di kehidupan nyata.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


