Tempat kerja yang inklusif memungkinkan berbagai ide dan kreativitas lahir untuk meningkatkan kinerja, proses, dan produktivitas. Meski demikian, masih banyak perusahaan yang belum merasakan manfaat tersebut. Hal itu disebabkan karena kurangnya kesadaran akan kesetaraan gender atau karena industri itu didominasi oleh satu gender saja.
Lantas, bagaimana cara untuk mewujudkan kesetaraan gender di tempat kerja? Dirangkum dari berbagai sumber, yuk simak caranya!
Buat Proses Perekrutan yang Inklusif
Buat proses perekrutan yang inklusif/Foto: freepik.com/yanalya |
Akar mewujudkan kesetaraan gender di tempat kerja bermula saat proses perekrutan pekerja. Jika sistem perekrutan dilakukan secara adil, maka lingkup kerja akan menjadi sehat dan nyaman.
Melansir dari World Economic Forum, menurut laporan Government Equalities Office, perekrut harus menggunakan wawancara terstruktur. Semua kandidat, baik pria dan perempuan, harus mendapatkan pertanyaan yang sama dalam format yang telah ditentukan. Perekrut harus menilai tanggapan kandidat sesuai kriteria yang telah distandarisasi untuk mencegah adanya risiko bias gender.
Menciptakan Budaya Anti Pelecehan
Menciptakan budaya anti pelecehan/Foto: freepik.com/cookie_studio |
Pelecehan atau kekerasan seksual kerap terjadi di tempat kerja, baik pelecehan verbal maupun non-verbal. Pelaku pelecehan terkadang mempunyai jabatan atau kuasa penting, sehingga para korban memilih diam.
Melansir dari International Labour Organization dalam kajian Guide on Prevention of Sexual Harassment in the Workplace, menyebutkan bahwa perusahaan harus melakukan kebijakan untuk mencegah pelecehan dan kekerasan seksual. Beberapa caranya adalah sebagai berikut:
- Melaksanakan kewajiban berdasarkan hukum atau undang-undang untuk melindungi hak dan kepentingan perempuan maupun keselamatan dan kesehatan pekerja.
- Perusahaan lebih terbuka dalam memberikan kesempatan kepada pekerja untuk menyuarakan keluhan. Selain itu, memberikan manjaemen pelatihan yang relevan agar tahu bagaimana cara mencegah pelecehan seksual.
- Menghormati martabat semua pekerja. Jika terjadi pelecehan seksual, maka segera cari solusi dan berikan kompensasi kepada korban.
Menghapus Kesenjangan Upah
Menghapus kesenjangan upah/Foto: freepik.com/tirachardz |
Kesenjangan upah dilatarbelakangi oleh ras, etnis, pendidikan dan keyakinan tentang pekerjaan berdasarkan gender. Dalam praktik tersebut, perempuan masih mengalami ketidakadilan terutama dalam penerimaan upah.
Melansir dari World Economic Forum, menurut Global Gender Gap Report 2021, penghasilan perempuan secara global sekitar 37 persen lebih rendah daripada pria dalam pekerjaan yang serupa. Sehingga segala bentuk diskriminasi harus dihilangkan, agar semua pihak mendapatkan perlakuan yang adil perihal upah.
Memberikan Jam Kerja yang Fleksibel
Memberikan jam kerja yang fleksible/Foto: freepik.com/freepik |
Melansir dari SHL, tidak hanya perempuan saja yang memiliki beban ganda (berkarier, mengurus keluarga dan anak). Ayah yang bekerja juga perlu menghabiskan waktu bersama keluarga. Jam kerja yang fleksibel dapat membantu semua orang tua yang bekerja untuk menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga mereka.
Memberikan Kesempatan Kepada Perempuan untuk Menjadi Mentor Pria
Perempuan menjadi mentor pria/Foto: freepik.com/pressfoto |
Cara lain untuk meningkatkan kesetaraan gender di tempat kerja adalah dengan membiarkan pekerja perempuan membimbing pekerja pria. Dengan adanya praktik tersebut, ide-ide akan lebih beragam dan kinerja antara perempuan dan pria menjadi solid, tanpa adanya dominasi.
Melansir dari World Economic Forum, adanya mentor perempuan untuk pria dapat menghasilkan lebih banyak empati, meningkatkan kerja sama dan kemauan untuk melihat satu sama lain sebagai manusia. Adanya penerapan tersebut memungkinkan orang untuk belajar lebih banyak hal tentang gaya kerja dan kepemimpinan yang berbeda.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!