Perlukah Menyampaikan Kondisi Kesehatan Mental kepada Atasan di Kantor? Simak Penjelasannya, yuk!

Martatillah Nikita Karin | Beautynesia
Rabu, 13 Jul 2022 14:00 WIB
Perlukah Menyampaikan Kondisi Kesehatan Mental kepada Atasan di Kantor? Simak Penjelasannya, yuk!
Ilustrasi rekan kerja/Foto: Canva/Prostock-Studio

Isu tentang kesehatan mental menjadi sebuah pembahasan yang tidak akan pernah ada habisnya. Ada banyak hal yang bisa dikaji dari permasalahan ini. Jika kamu melihat sekitar, ada banyak orang-orang di sekelilingmu yang mungkin sedang berjuang dengan kondisi kesehatan mentalnya masing-masing, termasuk dalam lingkungan pekerjaan.

Beauties, bagaimana jika kamu termasuk salah satu yang sedang berjuang dengan kondisi kesehatan mental? Haruskah menyampaikan kepada atasan atau rekan kerjamu? Pahami hal berikut ini, yuk!

Perlukah Menyampaikan Kondisi Kesehatan Mental pada Atasan di Kantor?

Ada banyak pertimbangan yang menyebabkan seseorang memilih untuk tidak mengungkapkan kondisi kesehatan mental kepada atasan. Melansir dari Very Well Mind, beberapa faktor inilah yang melatarbelakangi keputusan seseorang saat ingin mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya kepada atasan di tempat kerja:

1. Dukungan Emosional

Dukungan sangat dibutuhkan untuk mengungkapkan kondisi kesehatan mentalmu
Ilustrasi Dukungan/foto: pexels.com/shvets-production

Seorang individu yang sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya akan lebih bisa mengungkapkan saat atasan terlihat suportif terhadap kondisinya. Ketika karyawan memiliki hubungan baik dan merasa didukung, maka mereka akan lebih bisa merasa terbuka terhadap kondisinya.

2. Kekhawatiran Terhadap Pekerjaan

Mengungkapkan kondisi kesehatan mental akan menimbulkan dampak terhadap pekerjaan
Ilustrasi Stress Kerja/foto: pexels.com/andrea-piacquadio

Bagi sebagian orang, timbul sebuah persepsi bahwa memiliki masalah kesehatan mental akan mengganggu profesionalitas dalam bekerja, penyesuaian diri, dan kepercayaan.

3. Jenis Kelamin

Jenis kelamin akan mempengaruhi faktor dalam mengungkapkan kondisi kesehatan mental kepada atasan
Ilustrasi Pekerja/foto: pexels.com/yan-krukov-

Perempuan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya dibanding pria. Meskipun demikian, pendapat ini juga kembali kepada karakter individu masing-masing.

4. Latar Belakang Pekerjaan

Seseorang yang bekerja di lingkungan yang aware atau paham dengan kesehatan, terutama kesehatan mental, akan lebih bisa mengungkapkan dengan baik. Adanya pemahaman yang timbul mengenai kondisi kesehatan mental menjadikan masing-masing bisa memahami kondisi satu sama lain dan saling mendukung.

5. Diagnosis dan Manajemen Gejala

Diagnosis mempengaruhi apakah seseorang mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya
Ilustrasi Pekerja/foto: pexels.com/energepiccom

Bagi sebagian orang yang mengalami diagnosis gangguan mental tertentu akan lebih sulit untuk mengungkapkannya. Selain itu, bagi sebagian orang yang menunjukkan gejala yang lebih terlihat juga akan lebih mudah untuk menyampaikannya. Menariknya, hal tersebut terjadi disebabkan karena akan lebih mudah menjelaskan saat gejalanya lebih dikenali dan dipahami oleh orang-orang sekitar.

Manfaat Mengungkapkan Kondisi Kesehatan Mental pada Atasan

Ada pro dan kontra tentang mengungkapkan kondisi kesehatan mental kepada atasan
Lingkungan Kerja/foto: pexels.com/fauxels

Penelitian mengenai konsekuensi pengungkapan kondisi kesehatan mental menunjukkan bahwa 64,2 persen responden mengalami pengalaman positif saat mengungkapkan kondisi mereka, dan 9 persen mengalami pengalaman negatif. Sekitar 22,9 persen individu lain mengalami pengalaman positif saat tidak mengungkapkannya.

Penelitian ini dilakukan terhadap orang dewasa di Belanda dan tentunya akan ada hasil yang berbeda bagi masyarakat Indonesia dan berdasarkan lingkungan di tempat kerja masing-masing.

Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh saat menyampaikan kondisi kesehatan mentalmu di tempat kerja di antaranya yaitu :

  1. Mengurangi tingkat stres, karena kamu tidak perlu khawatir menyembunyikan kondisimu jika sewaktu-waktu kamu merasa kesulitan dengan hal tersebut.
  2. Merasa diterima, memiliki masalah kesehatan mental tentunya tidak mudah. Dengan menyampaikannya kepada atasan maupun rekan kerja dan mendapat respon baik, kamu akan merasa diterima dan didukung sehingga akan membantumu agar bisa menjadi lebih produktif di tempat kerja.
  3. Meningkatkan kepercayaan diri, tidak jarang orang yang memiliki masalah kesehatan mental merasa tidak percaya diri dan sulit beradaptasi. Sehingga, saat kamu telah berani mengungkapkan akan membuatmu lebih bisa nyaman dengan kondisimu di tempat kerja karena mereka sudah mengerti akan kondisi kesehatan mental yang kamu alami.

Hal yang Harus Diperhatikan

Perhatikan beberapa hal sebelum menyampaikan kondisi kesehatan mentalmu kepada atasan
Ilustrasi Rekan Kerja/foto: pexels.com/christina-morillo

Tentu saja, hal tersebut tidak semudah kelihatannya. Kamu perlu menyiapkan diri untuk mulai menyampaikan dan bersiap apabila respon yang kamu dapatkan tidak sesuai harapan. Pendampingan dari profesional seperti psikolog dan psikiater harus tetap kamu dapatkan dan konsultasikan terlebih dahulu mengenai tujuanmu.

Dalam beberapa kasus, mengungkapkan kondisi kesehatan mentalmu kepada atasan juga tidak sepenuhnya diperlukan jika kamu masih mampu mengatasinya sendiri. Untuk itu, penting bagimu untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada terapismu apakah diperlukan untuk mengungkapkan atau tidak. Lakukan jika kamu memang benar-benar butuh dan siap ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE