Terjadi Lagi, Ratusan Siswa SMP di Kupang Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 24 Jul 2025 17:00 WIB
Terjadi Lagi, Ratusan Siswa SMP di Kupang Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG
Suasana siswa SMP 8 Kupang diduga keracunan MBG dirawat di IGD RSUD S.K Lerik, Kota Kupang, NTT, Selasa (22/7)/Foto: Simon Selly/detikBali

Siswa SMP Negeri 8 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mengalami keracunan usai konsumsi MBG alias Makan Bergizi Gratis, Selasa (22/7). Siswa yang duduk di kelas VII hingga IX mengaku mengalami beberapa gejala seperti nyeri di bagian perut, mual, muntah, hingga sakit kepala.

Para siswa ini langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Awalnya hanya 18 siswa yang dirujuk, namun, jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 140 orang pada siang hari. Ada tiga rumah sakit yang menerima pasien siswa yang keracunan massal, yaitu Rumah Sakit S.K. Lerik kota Kupang, Rumah Sakit Mamami Kupang, dan Rumah Sakit Umum Siloam.

Kejadian bermula sekitar pukul 07.30 WITA saat kegiatan belajar mengajar. Beberapa siswa kemudian mulai izin pergi ke toilet karena mengalami diare dan sakit perut. Jumlah siswa yang mengeluh terus bertambah hingga memenuhi ruang UKS.

"Jadi proses KBM sekitar jam 07.30 pagi, sudah ada siswa kami yang bolak-balik ke kamar mandi, ternyata mereka mencret dan ada yang sakit perut," kata Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Theresia Lana, Selasa (22/7), dikutip dari detikBali.

Pengakuan Orangtua Siswa yang Alami Keracunan

Menu MBG yang disajikan di SMPN 8 Kupang, Selasa (22/7/2025).

Menu MBG yang disajikan di SMPN 8 Kupang, Selasa (22/7/2025)/Foto: Simon Selly/detikBali

Salah satu orangtua siswa mengatakan bahwa anaknya mengonsumsi MBG dengan menu sayur, daging, dan nasi. Namun, ia tidak mengetahui dengan pasti jenis sayur apa yang dikonsumsi sang anak.

"Anak saya keracunan makan di sekolah. Untuk menunya sayur, daging dan nasi. Kurang tahu sayur apa saya hanya dikasih tau sayur saja," kata Rio Bella, salah satu orang tua wali siswa yang keracunan dan dirawat di RSUD S.K Lerik, Selasa (22/7), dikutip dari detikBali.

Sekitar pukul 09.30 WIB, anaknya mulai mengeluh mengalami sakit perut usai menyantap MBG.

"Anak saya tadi pusing sekalian dengan perut sakit," katanya.

Sementara itu, menurut seorang petugas medis di Unit Gawat Darurat RSU Mamami, para siswa yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi sakit perut dan bahkan sudah lemas.

"Semua datang sudah kondisi sakit perut dan bahkan sudah lemas, dan semua sedang kita tangani," ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan telah membentuk tim gabungan untuk mengusut dugaan keracunan massal ini. Tim tersebut terdiri atas Dinas Kesehatan Provinsi, Pemkot Kupang, serta BPOM. Selain itu, Polres Kupang Kota turut melakukan penyelidikan atas kasus dugaan keracunan massal ini.

Bukan Pertama Kali Kasus Siswa Keracunan Diduga karena MBG

Presiden Prabowo Subianto kembali meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini hal itu dilakukan di Bogor, tepatnya di SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor.

Presiden Prabowo Subianto kembali meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bogor/Foto: Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden

Kasus siswa alami keracunan usai menyantap MBG ini bukan yang pertama kali terjadi, Beauties. Sebelumnya, sudah ada beberapa kasus serupa yang terjadi di daerah lainnya.

Pada Januari 2025, sebanyak 50 siswa SD Negeri (SDN) 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan hingga mual-mual usai menyantap makan bergizi gratis MBG. Menu makan bergizi gratis di SDN Dukuh 3 yakni nasi, ayam goreng tepung, ca wortel, tahu, dan susu. Diduga olahan ayam yang kurang matang membuat siswa alami pusing, mual, hingga muntah-muntah.

Kasus serupa datang dari Nunukan, Kalimantan Utara. Puluhan murid SD dan SMA di Nunukan diduga keracunan makanan dari program MBG. Mereka mengalami mual dan diare usai menyantap ayam kecap basi yang dimasak dapur yang sama.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Mei 2025, sebanyak 223 siswa di Kota Bogor, Jawa Barat, diduga alami keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MBG). Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan hasil lab, beberapa makanan ternyata mengandung dua jenis bakteri E.coli dan Salmonella.

Sejak kemunculannya, MBG sering menjadi sorotan masyarakat Tanah Air hingga media internasional. Selain masalah keracunan yang dialami siswa, polemik mitra dapur MBG yang mengaku tidak mendapatkan bayaran juga jadi perhatian.

Program MBG adalah bagian dari janji kampanye Prabowo pada pemilihan presiden 2024 lalu. Selain itu, Prabowo mengeluarkan kebijakan untuk menghemat anggaran besar-besaran di pemerintahan. Tujuannya adalah Prabowo ingin anggaran negara tersebut dialokasikan untuk program MBG dan perbaikan sekolah. 

Kebijakan Prabowo ini tentu menimbulkan dampak di banyak aspek, mulai dari pemerintahan itu sendiri hingga masyarakat. Netizen sempat riuh di media sosial, beragam reaksi bernuansa kritik bermunculan akibat efisiensi anggaran demi program MBG ini.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE