Viral Siswi SMA di Bandung Melapor ke BK Usai Dilecehkan Guru, Mirisnya Malah Diminta untuk 'Dimaklumi'

Nadya Quamila | Beautynesia
Minggu, 19 Feb 2023 17:00 WIB
Viral Siswi SMA di Bandung Melapor ke BK Usai Dilecehkan Guru, Mirisnya Malah Diminta untuk 'Dimaklumi'/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang

Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sepanjang tahun 2021 ada 207 anak yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di satuan pendidikan. Mirisnya, sebagian besar pelakunya adalah guru.

Baru-baru ini, viral di media sosial dugaan pelecehan seksual terjadi di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung, Jawa Barat. Seorang siswi diduga mendapatkan pernyataan seksis dan bernuansa pelecehan dari guru olahraga. Tak hanya itu, ketika korban berusaha melapor, guru Bimbingan Konseling (BK) seolah menormalisasi kejadian tersebut.

Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual di SMA di Bandung

Kasus ini diceritakan oleh ibu korban yang diunggah di akun Instagram @perempuanberkisah. Beautynesia telah meminta izin untuk mengutip kasus tersebut dan dimuat menjadi artikel.

"Rasanya dada ini masih sesak, anakku dan teman-temannya mengalami trauma akibat pernyataan seksis gurunya. Anehnya, guru BK malah menganggapnya wajar," bunyi narasi awal dari unggahan di @perempuanberkisah.

Orangtua korban bercerita bahwa anaknya sedang mengenyam pendidikan di salah satu SMA di Bandung dan duduk di bangku kelas 11. Kejadian berlangsung pada Jumat (10/2) lalu, di mana pada saat itu para siswi sedang melangsungkan pelajaran olahraga atau PJOK.

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz

"Kejadian ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 10 Februari 2023, kejadiannya berlangsung di lingkungan sekolah, di mana pada saat itu para siswi sedang melangsungkan pelajaran olahraga atau PJOK, pada saat itu tema dari PJOK itu adalah olahraga sepak bola," ungkap ibu dari korban.

Ketika akan dilaksanakan pertandingan bola, salah satu guru bertanya kepada siswi-siswi yang sedang mengikuti pelajaran olahraga tersebut. Guru tersebut bertanya hukuman apa yang diberikan jika ada yang kalah.

"'Guru 1: hari ini main bola, tapi ini apa hukumannya kalo ada yang salah? Apakah mau dibunuh, dimutilasi, atau diperkosa?' Kemudian para siswi menjawab: "Kita mah mending dibunuh aja deh, lebih baik mati aja sekalian'," ungkap ibu korban.

Pernyataan salah seorang guru tersebut didukung pula oleh guru lainnya yang sedang melewati para siswi yang sedang berolahraga.

"Setelah itu ada salah satu guru melewati kerumunan para siswa dan guru yang tadi, kemudian si guru memanggil temannya sesama guru juga (kebetulan gurunya juga laki-laki).

Guru 1: heii, pak sini... sini.. (sambil memanggil menyuruh guru satunya menghampiri). Ini yang kalah hukumannya apa ya? Dibunuh, dimutilasi atau diperkosa, mending diperkosa yaa lebih enak? (pernyataan guru ke 1)," tutur ibu korban.

stop" isolated" title="Ilustrasi korban pelecehan seksual" />Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu

Bukannya menegur guru tersebut, guru lainnya ini pun malah ikut mendukung dengan berkata, "Iyalah lebih enak diperkosa (dengan muka cengegesan)."

Ibu korban pun tak habis pikir mengapa para guru yang seharusnya bisa memberikan contoh yang baik bagi murid-muridnya, malah mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Bukan rasa nyaman yang diberikan, para guru tersebut justru membuat siswi merasa terancam.

"Dari kejadian tersebut saya sebagai seorang ibu langsung sesak dan terbakar dada ini mendengarnya. Kok bisa-bisanya seorang guru di sekolah yang kebetulan laki-laki gurunya berkata hal yang nggak pantas kepada para siswinya. Mereka seharusnya bisa belajar tenang, tapi ucapan guru justru membuat murid-muridnya tak nyaman, bahkan merasa terancam. Bayangkan apa yang mereka rasakan saat bersama guru tersebut?" tulis ibu korban.

Siswi yang diduga dilecehkan tersebut tidak tinggal diam. Ia dan siswi lainnya langsung bergegas menemui guru BK. Namun, respons guru BK pun di luar dugaan.

(naq/naq)