Viral Siswi SMA di Bandung Melapor ke BK Usai Dilecehkan Guru, Mirisnya Malah Diminta untuk 'Dimaklumi'
Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sepanjang tahun 2021 ada 207 anak yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di satuan pendidikan. Mirisnya, sebagian besar pelakunya adalah guru.
Baru-baru ini, viral di media sosial dugaan pelecehan seksual terjadi di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung, Jawa Barat. Seorang siswi diduga mendapatkan pernyataan seksis dan bernuansa pelecehan dari guru olahraga. Tak hanya itu, ketika korban berusaha melapor, guru Bimbingan Konseling (BK) seolah menormalisasi kejadian tersebut.
Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual di SMA di Bandung
Kasus ini diceritakan oleh ibu korban yang diunggah di akun Instagram @perempuanberkisah. Beautynesia telah meminta izin untuk mengutip kasus tersebut dan dimuat menjadi artikel.
"Rasanya dada ini masih sesak, anakku dan teman-temannya mengalami trauma akibat pernyataan seksis gurunya. Anehnya, guru BK malah menganggapnya wajar," bunyi narasi awal dari unggahan di @perempuanberkisah.
Orangtua korban bercerita bahwa anaknya sedang mengenyam pendidikan di salah satu SMA di Bandung dan duduk di bangku kelas 11. Kejadian berlangsung pada Jumat (10/2) lalu, di mana pada saat itu para siswi sedang melangsungkan pelajaran olahraga atau PJOK.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz |
"Kejadian ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 10 Februari 2023, kejadiannya berlangsung di lingkungan sekolah, di mana pada saat itu para siswi sedang melangsungkan pelajaran olahraga atau PJOK, pada saat itu tema dari PJOK itu adalah olahraga sepak bola," ungkap ibu dari korban.
Ketika akan dilaksanakan pertandingan bola, salah satu guru bertanya kepada siswi-siswi yang sedang mengikuti pelajaran olahraga tersebut. Guru tersebut bertanya hukuman apa yang diberikan jika ada yang kalah.
"'Guru 1: hari ini main bola, tapi ini apa hukumannya kalo ada yang salah? Apakah mau dibunuh, dimutilasi, atau diperkosa?' Kemudian para siswi menjawab: "Kita mah mending dibunuh aja deh, lebih baik mati aja sekalian'," ungkap ibu korban.
Pernyataan salah seorang guru tersebut didukung pula oleh guru lainnya yang sedang melewati para siswi yang sedang berolahraga.
"Setelah itu ada salah satu guru melewati kerumunan para siswa dan guru yang tadi, kemudian si guru memanggil temannya sesama guru juga (kebetulan gurunya juga laki-laki).
Guru 1: heii, pak sini... sini.. (sambil memanggil menyuruh guru satunya menghampiri). Ini yang kalah hukumannya apa ya? Dibunuh, dimutilasi atau diperkosa, mending diperkosa yaa lebih enak? (pernyataan guru ke 1)," tutur ibu korban.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu |
Bukannya menegur guru tersebut, guru lainnya ini pun malah ikut mendukung dengan berkata, "Iyalah lebih enak diperkosa (dengan muka cengegesan)."
Ibu korban pun tak habis pikir mengapa para guru yang seharusnya bisa memberikan contoh yang baik bagi murid-muridnya, malah mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Bukan rasa nyaman yang diberikan, para guru tersebut justru membuat siswi merasa terancam.
"Dari kejadian tersebut saya sebagai seorang ibu langsung sesak dan terbakar dada ini mendengarnya. Kok bisa-bisanya seorang guru di sekolah yang kebetulan laki-laki gurunya berkata hal yang nggak pantas kepada para siswinya. Mereka seharusnya bisa belajar tenang, tapi ucapan guru justru membuat murid-muridnya tak nyaman, bahkan merasa terancam. Bayangkan apa yang mereka rasakan saat bersama guru tersebut?" tulis ibu korban.
Siswi yang diduga dilecehkan tersebut tidak tinggal diam. Ia dan siswi lainnya langsung bergegas menemui guru BK. Namun, respons guru BK pun di luar dugaan.
Tanggapan Guru BK yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Viral Siswi SMA di Bandung Melapor ke BK Usai Dilecehkan Guru, Mirisnya Malah Diminta untuk 'Dimaklumi'/Foto: Getty Images/markgoddard
Para siswi yang diduga menerima pernyataan seksis dan bernuasa pelecehan dari guru saat mata pelajaran olahraga langsung bergegas menemui guru BK untuk melapor. Menurut mereka, guru BK bisa dipercaya dan membantu mereka menemukan solusi.
Namun, bukannya bertindak tegas, guru BK tersebut malah meminta para siswi yang menjadi korban untuk memaklumi kelakuan tak pantas guru tersebut.
"Udah ya maklumi saja si bapak guru itu mah bercandanya emang suka kelewatan kayak gitu," ungkap guru BK tersebut.
Bercanda yang melibatkan pelecehan secara verbal maupun non verbal bukanlah hal yang lucu, apalagi sampai diminta untuk dinormalisasi atau dimaklumi. Ibu dari siswi yang menjadi korban tersebut pun berniat untuk melapor ke kepala sekolah. Namun, ia ditahan oleh pihak komite sekolah karena mereka berjanji akan membantu menangani masalah tersebut.
"Semua prosedur saya jalankan, sampai akhirnya membuat surat pernyataan orang tua yang ditujukan kepada kepala sekolah melalui komite ini," lanjut ibu tersebut.
Namun, hingga kisahnya diunggah oleh akun @perempuanberkisah, belum ada tanggapan apapun dari pihak sekolah dan guru yang bersangkutan. Bahkan, menurut ibu korban, wali kelas para siswi tersebut terkesan tidak tahu menahu tentang dugaan pelecehan itu.
"Sampai saat ini saya masih bersabar menunggu penyelesaian, tapi belum ada pergerakan apapun. Sampai akhirnya, mungkin nanti jika tidak ada perubahan, saya akan melaporkannya ke dinas pendidikan," ungkap ibu korban.
"Semoga dengan diangkatnya kisah ini, semua orang khususnya perempuan, jangan takut untuk speak up tentang yang terjadi, sekalipun itu hanya pelecehan verbal, hal seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena kalau hal seperti ini dibiarkan begitu saja, maka akan lebih banyak kejadian-kejadian yang lebih meresahkan dianggap biasa," tutupnya.
Para netizen pun mengkritik dan mengutuk keras aksi dari para guru yang diduga melecehkan serta guru BK yang meminta korban menormalisasi kejadian tersebut.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/CareyHope |
"Tolong ya itu guru 1, guru 2, sekalian guru BK-nya dilaporin ke dinas pendidikan. Gak ada pemakluman untuk becandaan seksis, kita bahkan gak tau di pikirannya beneran cuma becanda atau ada niat buruk. Kalau bisa ajak orang tua siswa lainnya bu," tulis akun @fars*****.
"Parah, ini sih udah gabisa dijustifikasi sebagai “bercandaan jorok” lagi, karna ini udah mengacu ke kata2 yg menunjukkan action, dan bs masuk kategori ancaman. Dengan kata2 seperti itu aja berarti sudah ada bayangan dalam otak pelaku ttg hal tersebut, istilahnya intrusive thoughts. Dan kalo dibiarkan, kita ga pernah tau kapan intrusive thoughts itu datang bersama kesempatan sehingga menjadi kekhilafan. Good job, Bunda, terima kasih sudah menyelamatkan calon calon korban di masa depan," tulis akun @gab******.
Dari pantauan Beautynesia, akun Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi @kemdikbud.ri ikut meninggalkan komentar di unggahan akun @perempuanberkisah.
"Selamat sore, Bu. Terima kasih atas laporan yang diberikan. Kasus ini akan menjadi perhatian Kemendikbudristek, mohon kirimkan informasi detailnya melalui Direct Message dan kami akan merahasiakan data tersebut dari publik. Terima kasih," tulis akun @kemdikbud.ri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation! Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/CareyHope