
Viralkan Pengalaman Alami Catcalling di Gili Trawangan, TikToker Ini Malah Dilaporkan Atas Pencemaran Nama Baik!

Baru-baru ini sebuah video viral tentang pelecehan seksual dan penipuan di area wisata Gili Trawangan tak disangka menimbulkan polemik besar. Bukannya mendapat dukungan dan permintaan maaf dari penanggungjawab terkait, Tiktoker Mia Earliana justru dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Video viral yang banjir komentar itu dibuat setelah Mia berlibur di Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Agustus silam.
"Catcalling bikin gue emosi sampai sekarang. Bahkan gue sempat kena pelecehan seksual. Gue beneran marah. Gue gak akan kembali lagi ke Gili Trawangan," ungkapnya kesal dalam video pendek berdurasi 2 menit 50 detik di akun Tik Tok @miaearliana.
"Baru nyampai pelabuhan, derek koper itu udah banyak sekali catcalling," tuturnya. Kalimat yang digunakan untuk melecehkan dirinyapun beragam namun tetap dengan gelagat sedang menggodanya.
"Mbak mau ke mana, cantik, cantik. Mbak mau snorkeling gratis gak. Nih saya kasih snorkeling gratis. Mbak minta nomor WhatsApp. Mbak sini mau saya temenin. Mbak mau temenin saya gak," ujarnya menirukan oknum pelaku pelecehan di Gili Trawangan.
Dugaan Catcalling yang Dialami Tiktoker di Gili Trawangan
![]() |
Di sisi lain, Mia merasakan ironi bahwa wisatawan lokal perempuan justru dibuat tidak nyaman oleh sesama warga negara. Sedangkan, wisatawan mancanegara tidak pernah mendapat pelecehan verbal yang sama meskipun memakai busana yang lebih ketat dan terbuka darinya. Sebagai pembanding, Mia menceritakan bahwa ia sering berlibur ke Bali namun tidak pernah sekalipun mendapat pelecehan serupa.
Di samping itu, masih di periode liburan yang sama, Mia mengaku terkena scam atau penipuan oleh oknum-oknum di Gili Trawangan. Penipuan pertama yang dialaminya adalah diminta untuk membayar kembali biaya penginapan sebesar Rp1,9 juta. Padahal, Mia mengaku telah membayar lewat aplikasi online saat melakukan pemesanan pertama kali.
Penipuan kedua dialaminya saat naik becak atau delman. Ketika menanyakan tarif, ia diberitahu bahwa per orang diharuskan membayar sebesar Rp50 ribu per orang. Namun, Mia terkejut ketika turun dari delman karena tiba-tiba diminta membayar dua kali lipat, yakni Rp100 ribu per orang.
![]() Gili Trawangan/Foto: Pinterest/ Travel Mad Mom |
Hal ketiga menyangkut penetapan harga di Gili Trawangan adalah ketika ia berbelanja di sebuah pasar malam. Ia merasa bahwa harga yang ditetapkan tidak masuk akal baginya.
"Masuk night market, gue ini lokal yang bule cuma dua. Masa beli ikan dibilang Rp300 ribu seekor. Mereka gak hargain gue dan teman gue sebagai lokal dong itu night market di pasar bukan restoran," keluhnya.
"Jadi kalau ditanya, jangan salahin pulaunya. Pulaunya memang bagus tapi orangnya yang harusnya berubah," tambah Mia.
Video TikTok Mia soal pengalamannya pun viral. Namun, ia malah dilaporkan ke pihak berwajib. Klik halaman selanjutnya.