3 Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Dialami oleh Penderita Kanker Payudara

Diyah Ma'rifathul Wulandinii | Beautynesia
Sabtu, 15 Oct 2022 14:30 WIB
3 Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Dialami oleh Penderita Kanker Payudara
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/diana.grytsku

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit serius yang bisa dialami perempuan. Selain berdampak pada fisik, kanker payudara juga mampu menyerang penderitanya secara mental.

Diagnosis ini sering kali memberikan efek mengejutkan bagi penderitanya, karena tidak semua orang yang mengalami masalah kesehatan serupa memiliki riwayat yang sama dalam keluarganya. Sedikit banyak perasaan stres dan tertekan menambah kekhawatiran pada penderita.

Risiko dari gangguan kesehatan ini terhadap mental juga tidak hanya memberikan dampak pada diri sendiri, tapi pada orang di sekitar. Seperti yang dikutip dari Psychology Today, menderita kanker payudara mampu menimbulkan masalah mental sebagai berikut.

Depresi

Risiko kanker payudara pada kesehatan mental dapat memicu adanya depresi.
Risiko kanker payudara pada kesehatan mental/foto: freepik.com/jcomp

Sekitar 15-25 persen penderita yang terdiagnosis mengalami gejala depresi, mulai dari ringan sampai berat. Hal ini tentu berpengaruh pada proses perawatan dan penyembuhan. Pikiran yang bergejolak mampu memicu proses penyembuhan menjadi kurang stabil.

Gejala depresi dapat ditandai melalui menurunnya nafsu makan, perubahan pola tidur, perasaan cemas, menyalahkan diri sendiri, konsentrasi yang memburuk, keinginan mengakhiri hidup, dan agitasi psikomotorik yang bisa berupa sakit dan nyeri.

Waspadai apabila kamu atau orang di sekitarmu berada pada gejala ini setelah mendapatkan diagnosis akurat mengenai kanker payudara. Berikan dukungan untuk membantu emosinya menjadi lebih stabil atau ajak bertemu dengan tenaga profesional.

Hubungan Penderita dengan Tubuhnya

Kanker payudara mampu memicu perasaan kecewa terhadap diri sendiri.
Risiko kanker payudara pada kesehatan mental/foto: freepik.com/jcompDCStudio

Diagnosis mengenai kanker payudara mampu memberikan pandangan yang berbeda terhadap penderita dengan tubuhnya sendiri. Menyadari adanya masalah kesehatan yang terjadi akan memengaruhi bagaimana mereka merespon, seperti kecewa terhadap diri sendiri atau merasa bagian pada tubuhnya kurang berguna.

Gangguan kesehatan mental rentan menyerang penderita sakit tertentu, terlebih ketika hal tersebut berhubungan dengan kepercayaan diri. Inilah mengapa dukungan sangat diperlukan ketika perempuan mendapatkan diagnosis pertama kali.

Hubungan Penderita dengan Pasangan

Risiko kanker payudara juga mampu membuat hubungan dengan pasangan menjadi kurang harmonis.
Risiko kanker payudara pada kesehatan mental/foto: freepik.com/Drazen Zigic

Kesehatan mental yang kurang stabil setelah adanya diagnosis sering kali menjebak seorang penderita pada titik-titik terpuruk, mulai dari fase penolakan, kemarahan, tawar menawar, depresi, dan penerimaan. Gejolak emosi tersebut mampu menjadi pemicu permasalahan dalam hubungan apabila kurangnya dukungan dan pemahaman dari pasangan.

Tidak menutup kemungkinan penderita akan mengasingkan diri untuk menghindari persepsinya sebagai beban. Ketakutan tersebut dapat terus menghantui selama proses penyembuhan, karena tidak hanya sakit secara fisik, tapi juga efek samping dari pengobatan, seperti rasa lelah dapat pula berkontribusi.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE